Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Penjelasan Dosen UGM soal Efek Mikroplastik di Tubuh Manusia, Paparan Tinggi di Kota Besar

Ternyata keberadaan mikroplastik tidak bisa diremehkan, dampak dan bahayanya bagi tubuh manusia tidak main-main.

Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
TribunJatim.com/ Sugiyono
PAPARAN TINGGI - Foto hanya ilustrasi. Tim peneliti di Lembaga Ecoton menyaksikan layar monitor yang menunjukkan adanya mikroplastik, Senin (22/11/2021). Ternyata kota-kota besar berpotensi bisa mendapatkan paparan mikroplastik yang lebih tinggi. 

Mikroplastik adalah potongan plastik berukuran sangat kecil, biasanya berdiameter kurang dari 5 milimeter.

Mikroplastik yang berasal dari degradasi limbah plastik berukuran besar atau dari produk yang memang dibuat dalam ukuran mikro, seperti scrub wajah, pasta gigi, atau serat sintetis dari pakaian.

Mikroplastik dapat ditemukan hampir di mana-mana, di laut, tanah, udara, air minum, bahkan dalam makanan seperti garam laut dan ikan.

Partikel ini sangat sulit diuraikan secara alami karena sifat kimia plastik yang tahan lama, sehingga terus menumpuk di lingkungan dan memasuki rantai makanan.

POPOK - Direktur Utama Ecoton Foundation Prigi Arisandi, menunjukan lokasi tumpukan sampah popok di badan sungai Kali Bodor, Dusun Mojorejo, Desa Plosoharjo, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk. Popok tersebsut bisa menjadi mikroplastik, Minggu (1/11/2020)
POPOK - Direktur Utama Ecoton Foundation Prigi Arisandi, menunjukan lokasi tumpukan sampah popok di badan sungai Kali Bodor, Dusun Mojorejo, Desa Plosoharjo, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk. Popok tersebsut bisa menjadi mikroplastik, Minggu (1/11/2020) (ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM)

Masuknya mikroplastik ke tubuh manusia bisa terjadi melalui inhalasi (terhirup lewat udara), ingesti (ditelan lewat makanan atau air), serta kontak kulit.

Setelah masuk, sebagian partikel mikroplastik berukuran sangat kecil (disebut nanoplastik) dapat menembus jaringan biologis dan menyebar melalui aliran darah.

Penelitian menemukan adanya mikroplastik di paru-paru, darah, plasenta, bahkan feses manusia, menunjukkan bahwa partikel ini telah menjadi bagian dari sistem biologis manusia tanpa disadari.

Dampak mikroplastik terhadap tubuh manusia belum sepenuhnya diketahui secara pasti karena penelitian masih berlangsung.

Tetapi berbagai studi menunjukkan potensi risiko serius.

Mikroplastik bisa bertindak sebagai pembawa zat kimia berbahaya seperti bisfenol A (BPA), ftalat, atau logam berat yang bersifat karsinogenik (pemicu kanker) dan dapat mengganggu sistem hormon (endokrin).

Selain itu, partikel mikroplastik juga dapat memicu stres oksidatif, peradangan jaringan, serta gangguan sistem kekebalan tubuh akibat reaksi tubuh terhadap benda asing.

Dalam jangka panjang, paparan terus-menerus dikhawatirkan bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, gangguan reproduksi, bahkan kerusakan organ vital seperti hati dan ginjal.

Secara keseluruhan, mikroplastik adalah ancaman tersembunyi bagi kesehatan manusia dan lingkungan, yang berasal dari kebiasaan konsumsi dan pembuangan plastik yang berlebihan.

Upaya mengurangi dampaknya tidak hanya memerlukan pengelolaan limbah yang lebih baik, tetapi juga perubahan perilaku konsumsi, seperti menghindari plastik sekali pakai, memilih bahan alami, dan mendukung kebijakan pengurangan plastik di tingkat nasional maupun global.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved