Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pertemuan Amad Sang Pembawa Tangga Perobekan Bendera dengan Bung Tomo, Ikut Rampas Senjata Jepang

Amad merupakan sosok veteran sang pembawa tangga dalam peristiwa perobekan bendera di Hotel Yamato Surabaya yang kini menjadi Hotel Majapahit.

Editor: Torik Aqua
SURYA.CO.ID/HABIBUR ROHMAN dan
VETERAN - (kiri) Amad, veteran Pertempuran Surabaya yang berusia 103 tahun ditemui Kompas.com di kediaman anaknya di Sidoarjo pada Minggu (9/11/2025). (kanan) Hotel Majapahit yang dulunya bernama hotel Yamato merupakan bangunan bersejarah yang berada di kota Surabaya. Tiap tahun, hotel ini tetap digunakan sebagai tempat untuk drama perjuangan. 

Amad yang berdiam diri lantas dihampiri oleh beberapa anak muda mengajak untuk merobek bendera Belanda di Hotel Yamato.

Tapi, ada satu hal yang terlintas di pikiran Amad kala itu, tangga.

Bendera berwarna merah, putih, dan biru itu berkibar di salah satu pilar bangunan hotel.

Untuk mencapai sisi itu, pemuda Surabaya harus naik ke beberapa tingkatan struktur bangunan.

“Pas diajak Arek-arek, saya jawab kalau ke situ tinggi, tak carikan tangga dulu. Yang pertama kali mikir nyari tangga, saya,” ucapnya.

Bila melihat sejumlah arsip foto peristiwa perobekan bendera di Hotel Yamato Surabaya, terlihat ada tangga yang dinaiki Arek Suroboyo untuk mencapai ujung pilar bangunan mengambil bendera.

Salah satu foto menunjukkan seseorang berdiri di antara gigi tangga adalah Amad.

“Paling tingginya 6 sampai 7 meter. Saya dibantu Arek-arek untuk naikin ke atas. Terus ada 4 anak yang naik,” ujarnya.

Satu tangga tak mencukupi, Amad berpikir keras untuk mencari tangga tambahan agar Arek-arek bisa mencapai ke ujung tingkatan hotel tiang bendera.

“Saya cari lagi sekitar 10 meter dari hotel dapat 2 tangga lagi, akhirnya mereka naik lagi. Setelah dirobek orang-orang turun ada tembakan 6 kali dari hotel tapi gak tahu arahnya ke mana,” ucapnya.

Setelah mendengar deru suara tembakan, Arek-arek Suroboyo kocar-kacir menyelamatkan diri, di antara mereka juga memberikan perlawanan.

Tak lama setelahnya, Amad kembali ke daerah Kedungturi sekitar pukul 12.00 WIB.

Lalu ia berjalan menuju Jalan Tidar bertemu dengan rombongan sekitar 8 sampai 9 anak, salah satunya adalah Bung Tomo.

Di situlah Amad dan Bung Tomo berkenalan.

Bung Tomo menanyakan asal daerah Amad dan mengajaknya ke markas persenjataan tentara Jepang.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved