Ferdinand Sebut Purbaya Makin Pusing Urus Negara, Ungkit Soal Popok Kena Cukai: Jangan Omon-omon
Ferdinand Hutahaean kembali mengungkit rencana Purbaya yang akan mengenakan cukai terhadap sejumlah produk.
Karena itu, menjaga daya beli dan aktivitas konsumsi masyarakat menjadi kunci menjaga ketahanan ekonomi nasional.
"Jadi walaupun kondisi global gonjang-ganjing, kalau saya jaga permintaan domestik yang 80 persen masih bisa cukup untuk menopang pertumbuhan dalam negeri," ujar Purbaya dalam keterangannya, Selasa (11/11/2025).
Baca juga: Ibu Sudah Laporkan Guru ke Polisi, Ternyata Penyebab Mata Siswi SD Lebam Bukan Dianiaya: Sakit Batuk
Ia memperkenalkan konsep Sumitronomics, filosofi ekonomi yang menekankan tiga pilar utama pembangunan, yakni pertumbuhan tinggi, pemerataan manfaat, dan stabilitas nasional yang dinamis.
Purbaya optimistis Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi antara 6 sampai 8 persen jika strategi pembangunan dijalankan dengan konsisten.
Ia juga menekankan pentingnya keseimbangan tiga mesin utama ekonomi, yaitu kebijakan fiskal, kebijakan moneter, dan sektor swasta.
"Ekonomi kita bisa cepat jika tiga mesin jalan, fiskal, moneter, dan terejawantahkan pada sektor swasta yang tumbuh lebih cepat," kata Purbaya.
| Menkeu Purbaya Soal Pembangunan Ulang Ponpes Al Khoziny: Dana Sudah Ada, Tinggal Tunggu Proposal |
|
|---|
| Dampak Jika Rp 1000 Jadi Rp 1, Efisiensi Ekonomi hingga Daya Saing Kuat, Ekonom: Tidak Bisa Singkat |
|
|---|
| Redominasi Uang Rp1.000 Jadi Rp1, Apa Artinya untuk Masyarakat? Purbaya Siapkan RUU |
|
|---|
| Daftar Kekayaan Ali Alwi, Anggota DPD yang Sebut Menteri Purbaya 'Berani Tampil di Tengah Serigala' |
|
|---|
| Purbaya Sentil Gubernur Datang Ribut TKD Dipangkas, Padahal Uang Masih Banyak: Habisin Baru ke Saya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Ferdinand-Hutahaean-menanggapi-rencana-Purbaya-soal-cukai-popok-bayi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.