Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Gegara Kran Air, Tamu Didenda Hotel Rp70 Juta, Bayar 280 Kali Lipat dari Tarif Kamar Rp250.000

Tamu wanita tersebut sempat mengeluhkan kondisi kamar yang dianggap kumuh dan kurang kedap suara.

Penulis: Alga | Editor: Alga W
Istimewa
DENDA - Seorang tamu wanita diperintahkan membayar denda setelah dengan sengaja membanjiri kamar hotel tempatnya menginap. Wanita tersebut harus membayar sekitar lebih dari Rp70 juta. 

Kerugian diperkirakan mencapai 20.000 yuan (sekitar Rp46 juta).

Setelah diselidiki polisi, wanita tersebut mengakui perbuatannya dan setuju membayar kompensasi hampir 30.000 yuan (Rp70 juta), sekitar 280 kali lipat dari tarif kamar.

Menurut hukum di China, tindakan merusak properti secara sengaja dapat dikenai denda atau penahanan.

Jika kerugian melebihi 5.000 yuan (Rp11 juta), pelaku dapat dijerat pidana.

Baca juga: Daftar Aset Abeng Bandar Narkoba Senilai Rp15 M yang Diamankan Polisi, Transaksi di Rekening Istri

Kasus lainnya

Sementara itu di Indonesia, sebuah hotel di Tangerang Selatan tak terima ditagih royalti oleh Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN).

Pihak manajemen menolak tuduhan yang menyebut hotel tersebut memutar musik di area publik tanpa lisensi.

Mereka mengaku memakai suara burung asli alih-alih lagu atau musik. 

Hal itu disampaikan General Manager Pranaya Boutique Hotel, Bustamar Koto.

Ia meminta LMKN membuktikan klaim sebelum melayangkan surat resmi.

"Kalau menuduh, harus buktikan dulu," ujar Bustamar kepada Kompas.com, Jumat (15/8/2025).

"Jangan hanya main tembak. Harus jelas, lagu apa, musik apa, dan kapan itu diputar," tambahnya.

ROYALTI MUSIK - Ilustrasi musik klasik. Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) Wahana Musik Indonesia (WAMI) mengumumkan beberapa nama komposer yang termasuk dalam 50 besar penerima royalti pada distribusi periode Maret 2025, Selasa (25/3/2025).
Ilustrasi royalti yang ditarik Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) (Thinkstock)

Bustamar menegaskan, sejak ia menjabat pada April 2022, pihaknya tidak pernah memutar musik di area publik hotel.

Seluruh perangkat pengeras suara bahkan telah dibuang demi menyesuaikan konsep natural deluxe.

Sebagai gantinya, hotel menghadirkan suara alami dari delapan burung peliharaan.

Seperti lovebird dan parkit Australia, serta suara gemericik air dan jangkrik.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved