Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Alasan Keluarga Pasien RSUD Pasuruan Angkat Sendiri Jenazah ke Ambulans, Manajemen RS: Pada Panik

Seorang kepala desa merekam sekaligus mengungkapkan potret jenazah yang digotong karena tak dipinjamkan petugas RSUD troli.

|
Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
Kompas.com
KELUARGA NGAMUK - Viral, Kecewa tidak dapat meminjam troli pemindah jenazah, keluarga angkut pasien yang sudah meninggal dengan cara angkut secara mandiri hingga masuk ambulan, Rabu (12/11/2025). Kades memviralkan kejadian tersebut. 

Ketua RW setempat, Osim, mengaku turut hadir dalam pemakaman yang terekam video viral tersebut.

Baca juga: Ambulans Menyerah Lewat Jalan Berlumpur, Jenazah Terpaksa Dibawa Naik Sepeda Motor ke Rumah Duka

Jenazah Nyaris Hanyut

Menurutnya, warga setempat memang sudah terbiasa menyeberangi sungai saat pemakaman meski tidak ada jembatan. 

Namun, situasi kali ini berbeda karena kedalaman air jauh lebih tinggi dari biasanya.

“Udah biasa, kalau airnya lagi surut mah nggak jadi masalah. Kalau seperti kemarin, hampir hanyut mayatnya,” kata Osim kepada Tribun Bogor, Jumat (7/11/2025).

Biasanya, kedalaman air Sungai Cimapag hanya setinggi betis orang dewasa.

Namun, saat pemakaman kemarin, kedalaman air mencapai sepinggang orang dewasa.

TAK ADA JEMBATAN - Ketua RW Osim ketika menunjukan lokasi warga gotong jenazah seberangi sungai tanpa jembatan di Kampung Inpres, Desa Buanajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Jumat (7/11/2025).
TAK ADA JEMBATAN - Ketua RW Osim ketika menunjukan lokasi warga gotong jenazah seberangi sungai tanpa jembatan di Kampung Inpres, Desa Buanajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Jumat (7/11/2025). (Tribun Bogor/Naufal Fauzy)

Hal ini membuat proses menggotong keranda jenazah menjadi sangat berisiko.

Osim menceritakan, keranda hampir hanyut ketika beberapa warga terpeleset di bebatuan sungai yang licin.

Beruntung, mereka berhasil membawa jenazah menyeberangi sungai hingga tiba di makam.

“Terpeleset licin kan itu, hampir jatuh (mayatnya) pas mau nyeberang. Pas pinggir sungainya, gak kelihatan dasarnya, dasarnya kan cadas, licin,” jelas Osim.

Selain itu, ada warga yang ikut menyeberangi sungai sampai kehilangan cangkul mereka.

“Sampai sekarang belum ketemu cangkulnya,” ujar Osim sambil tersenyum getir.

Baca juga: Setahun Siswa SD dan SMP Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai Deras Demi ke Sekolah, Gubernur: Progres

Berharap Dibangun Jembatan

Warga yang ikut pemakaman semua basah kuyup. 

Beberapa mengenakan celana, sementara yang lain menggunakan sarung.

Meski begitu, tidak ada kecelakaan serius yang menimpa mereka saat menyeberangi sungai.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved