Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Wakapolri Akui Banyak Polisi Kinerjanya Buruk, Blak-blakan Penyebab Ada Kaitan Kenaikan Pangkat

Wakapolri mengakui soal kinerja anak buahnya yang menurun dan kualitas penilaian buruk kepada institusi polri beberapa tahun belakangan.

Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
Kompas.com/Dokumentasi Polri
POLISI JUJUR - Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Dedi Prasetyo resmi ditunjuk sebagai Wakapolri dalam mutasi Polri terkini, Agustus 2025. 

Komjen Dedi mengindikasikan bahwa perwira lulusan jalur ini menjadi faktor dominan dalam rendahnya performa di tingkat Kapolsek.

Selain Kapolsek, Komjen Dedi juga mencatat bahwa ada 36 dari 440 Kapolres yang juga terindikasi under performance, dan hal ini menjadi catatan penting bagi Polri untuk segera melakukan perbaikan.

Tujuan Utama Reformasi Polri

Tujuan reformasi Polri adalah untuk menciptakan institusi kepolisian yang profesional, modern, dan terpercaya, serta melayani masyarakat dengan adil dan humanis. 

Reformasi ini mencakup pembenahan budaya, penegakan hukum yang profesional tanpa pandang bulu, penghormatan terhadap hak asasi manusia, serta memastikan Polri tidak menjadi alat kekuasaan.

Profesionalitas dan independensi:

  • Mewujudkan kepolisian yang profesional, modern, dan terpercaya.
  • Memastikan penegakan hukum yang adil dan tidak diskriminatif, serta menempatkan semua orang setara di hadapan hukum (equality before the law).
  • Mengurangi pengaruh politik dalam tugas kepolisian agar tidak menjadi alat kekuasaan.

Pelayanan dan perlindungan masyarakat:

  • Mengembalikan peran Polri sebagai pengayom dan pelayan masyarakat sejati.
  • Menekankan pendekatan humanis dan profesional dalam setiap tugas, serta mengakhiri budaya kekerasan dalam penanganan masyarakat.
  • Menjamin rasa aman bagi warga negara melalui tindakan yang profesional dan bertanggung jawab.

Akuntabilitas dan reformasi internal:

  • Meningkatkan akuntabilitas setiap tindakan anggota kepolisian.
  • Mengkaji ulang kedudukan, ruang lingkup tugas, dan kewenangan Polri.
  • Memperbaiki proses pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai yang lebih baik pada anggota Polri. 

Sosok singkat Komjen Pol Dedi Prasetyo

Komjen Pol Dedi Prasetyo lahir pada 26 Juli 1968 di Jawa Timur.

Ia mengawali karier di dunia kepolisian setelah lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1990.

Selama kariernya, Dedi menempuh banyak pendidikan tinggi: ia lulus dari Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), kemudian meraih gelar Sarjana Hukum, Magister Humaniora dari UGM, Magister Manajemen, dan gelar doktor dari Universitas Brawijaya.

Puncak prestasi akademiknya adalah ketika ia diangkat menjadi profesor di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)

Dalam hal jabatan-polisi, perjalanan karier Dedi sangat beragam: mulai dari tugas operasional di Polsek (misalnya Kapolsek Deket), pos reserse di Polres Lamongan, hingga jabatan strategis di Mabes Polri.

Ia pernah menjadi Kapolda Kalimantan Tengah, kemudian menjabat sebagai Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia, dan Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri.

Pada 16 Agustus 2025, Dedi Prasetyo secara resmi dilantik sebagai Wakapolri.

Di sisi pribadi, Dedi dikenal sebagai sosok yang tenang namun tegas dan didampingi oleh istri bernama Martha Dwi Maryani.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved