Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

UMKM di eks Lokalisasi Dolly Surabaya

Budhi Blak-blakan Beber Alasan Trip Edukasi Wisata Kampung Dolly Surabaya Kian Jarang Dikunjungi

Ketua Pokdarwis Kampung Wisata Dolly Surabaya, Budhi Christiadi mengatakan, perkembangan UMKM serta potensi wisata di Kampung Dolly, kian menurun.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
POKDARWIS - Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Wisata Dolly, Budhi Christiadi yang berprofesi sebagai guru olahraga di sekolah swasta kawasan Surabaya Timur, saat ditemui TribunJatim.com, di sela jeda istirahat mengajar, Kamis (20/11/2025). Ia mengakui perkembangan UMKM serta potensi wisata di Kampung Dolly, kian menurun.  

Kemudian, mengenai program Trip Edukasi Wisata Kampung Dolly, Budhi mengakui, program tersebut berpotensi mendongkrak penjualan produk barang UMKM warga eks Dolly.

Karena, para pengunjung bakal diajak berkeliling menuju ke tempat-tempat UMKM eks Dolly berproduksi. 

Seperti eks Gedung Wisma New Barbara yang menjadi sentra pembuatan sandal hotel.

Lalu, pembuatan tempe Bang Jarwo.

Hingga, pengolahan keripik singkong samiler varian rasa bernama Keripik Samijali. 

Hanya saja, sudah hampir tiga tahun lamanya, program tersebut tidak berjalan. Artinya, sudah tidak ada lagi kunjungan wisatawan di Kampung Dolly, sejak tahun 2023-2024.

Apalagi, lokasi tempat mengekspos semua produk UMKM Dolly yakni Toko Souvenir Gedung Dolly Saiki (DS) Point, juga sudah ditutup beberapa tahun terakhir. Dan, beberapa produk UKM harus dipindahkan lokasi pemajangannya ke Ekowisata Mangrove. 

"Ya karena kurangnya apa ya. Informasi di media sosialnya kurang dan penggeraknya pun berkurang juga. Dulunya ada 10-12 orang lumayan setelah itu karena ya masing-masing punya kesibukan dengan perekonomiannya," terangnya. 

Kunjungan wisatawan terakhir terjadi pada 2023 silam.

Budhi menceritakan, pengalaman tersebut barang kali yang paling memalukan. Karena, minimnya koordinasi antara pelaku UMKM, pokdarwis, dan pemerintahan setempat; kelurahan. 

Alhasil, kunjungan wisatawan dari rombongan sebuah sekolahan dari Kabupaten Jombang, harus gigit jari, karena tidak terfasilitasi secara maksimal menuju ke Kampung Dolly, saat itu. 

Rombongan yang mengendarai bus besar, terpaksa parkir di area parkiran umum Gedung Islamic Center. Lokasi tersebut terlalu jauh dari Kampung eks Dolly. 

Padahal, di dekat perkampungan tersebut terdapat area parkir umum yang masih cukup luas untuk menampung kendaraan bus tersebut. 

Lalu, tidak ada petugas khusus dari pokdarwis atau pihak kelurahan yang benar-benar dapat siap sedia menyambut dan melayani kedatangan kunjungan wisatawan tersebut. 

Sehingga, rombongan wisatawan tersebut memperoleh informasi yang keliru mengenai destinasi wisata Kampung eks Dolly. 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved