Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gubernur Papua Bakal Tarik Seluruh Mahasiswa Papua: Kami Bawa Pulang Jika Situasi Tidak Aman

Lukas Enembe sebagai Gubernur Papua menyatakan dengan tegas akan menarik seluruh mahasiswa asal Papua jika situasi masih tidak aman.

Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Kompas.com
Gubernur Papua, Lukas Enembe - KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI 

TRIBUNJATIM.COM - Lukas Enembe, Gubernur Papua turut angkat bicara terkait  Kerusuhan yang melibatkan masyarakat Papua mulai di Jawa Timur hingga Papua sendiri.

Lukas Enembe menyatakan dengan tegas akan menarik seluruh mahasiswa asal Papua jika situasi masih tidak aman.

Pernyataan ini ialah tanggapan atas 43 mahasiswa Papua di Surabaya yang harus dievakuasi polisi akibat dituding ormas sebagai pelaku pembuangan bendera Indonesia pada Sabtu (17/8/2019).

Kabar-kabar hoax yang beredar di media sosial memantik masyarakat Papua di Manokwari dan Fakfak melayangkan protes dengan menggelar aksi pada Senin (219/8/2019) dan Rabu (21/8/2019).

Ini Alasan Staf Khusus Presiden Sebut Tri Rismaharini dan Gubernur Khofifah Mama Papua

Khofifah Akan Bangun Asrama Mahasiswa Nusantara, Lenis Kogoya:Kita Ingin Bu Khofifah Jadi Mama Papua

Rencana Lenis Kogoya Ajak Jokowi ke Papua Setelah Kerusuhan: Sakit Hati Cukup Satu Hari

"Jadi Mbak Najwa, saya sudah putuskan tim saya, dari Kodam, pemerintah daerah, akan datangkan seluruh mahasiswa se-Indonesia, mahasiswa kami akan pulang, saya akan bawa mereka," ujar Lukas.

Lukas Enembe menyatakan tanggapannya saat menjadi narasumber di program acara Mata Najwa di saluran YouTube Najwa Shihab, Kamis (22/8/2019).

Lukas Enembe pun mengungkapkan hasil diskusi timnya bahwa mereka akan menarik semua mahasiswa Papua jika situasi tak kunjung aman.

Keputusan itu pun akhirnya mengundang pertanyaan dari Najwa Shihab yaitu jika mahasiwa kembali, bagaimana mereka belajar.

"Anda akan bawa pulang, Pak? Tapi nanti kalau dibawa pulang tidak bisa kuliah?," tanya Najwa Shihab.

"Ya, kami bawa pulang. Situasi tidak aman, mereka tidak bisa belajar," tambahnya.

Ditanya seperti itu, Lukas Enembe menjawab bahwa, pihaknya kini menyiapkan tiga universitas negeri yang menampung mahasiswa yang kembali ke Papua.

Tri Rismaharini Jawab Isu Calon Menteri & Capres 2024:Terus Terang Ambisi Aja Nggak Apalagi Bermimpi

Gubernur Papua Kritik Keras Jokowi karena Bicara Tidak Tegas, Ali Ngabalin: Presiden Sangar Prihatin

Profil Biodata Sherly Annavita Milenial yang Kritik Jokowi, Dai Muda & Berprestasi di Luar Negeri

"Kami sudah sepakat masuk di tiga universitas negeri, itu yang kita akan bicarakan di pertemuan besok. Bahkan sudah ada tawarkan satu universitas untuk penampungan," paparnya.

Penarikan mahasiswa ini rupanya kembali membuat Najwa Shihab mempertanyakan soal tali persaudaraan di Indonesia yang semakin berkurang.

"Tapi nanti menjadi tidak dekat dengan saudara lain kalau pulang ke Papua?," tanya Najwa Shihab kembali.

"Enggak, kalau tidak aman. Kalau tidak, itu saya bawa pulang," jawab Lukas.

Najwa Shihab kemudian menyimpulkan bahwa jika Indonesia dalam keadaan situasi yang aman, tanpa kerusuhan dan menghilangkan tindakan rasisme artinya mahasiswa Papua tidak akan dibawa pulang.

Pernyataan Gubernur tersebut rupanya membuat Najwa Shihab sebagai pembawa acara tersentak.

Hingga membuat situasi semakin memanas.

Namun, Staff Khusus Presiden untuk Papua, Lenis Kogoya berusaha mencairkan suasana dan mengatakan bahwa Lukas Enembe tidak sedang marah.

Ibu Kota Pindah, Sherly Annavita Soroti Utang Jokowi Rp 275 T, Tsamara: Tak Ada Satupun Opsi Utang

Soal Pemindahan Ibu Kota, Ridwan Saidi: Pindah Aja Buruan Kalau Bisa Besok Beduk Subuh Udah Pindah!

Debat Maruar Sirait Soal Pemindahan Ibu Kota, Rocky Gerung: Biografi Jokowi dari Ngibul ke Asbun

"Enggak ini, kami orang gunung sudah biasa seperti ini, kakak tidak marah," sahut Lenis Kogoya sambil tersenyum ramah.

Dalam hal ini, Lenis Kogoya menjelaskan bahwa mereka telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak di Surabaya

Seperti usulan yang pernah dicanangkan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yaitu pembangunan rumah arama nusantara.

Asrama ini antinya akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas bagi siapapun mereka yang tinggal di sana termasuk mahasiswa asal Papua.

"Contoh yang sudah kami koordinasi, khususnya di Surabaya. Ada 3 rekomendasi. Satu akan bangun rumah asrama nusantara. Di situ kami akan lengkapi semua fasilitas olahraga, fasilitas belajar, dan sebagainya," ujar Lenis.

"Dan itu nanti kementerian sosial akan berikan non-tunai jadi mahasiswa manapun bisa pegang ATM. Kasih beasiswa itu sudah kita bicarakan. Yang kedua nanti menteri dalam negeri akan mediasi untuk MoU bersama Gubernur Papua Barat dan Gubernur Papua Timur," jelasnya.

Sebut Ide Pemindahan Ibu Kota Masih Mentah, Fadli Zon: Jokowi Miskin Narasi

Farhat Abbas Klaim Punya Rahasia yang Bisa Jatuhkan Hotman Paris: Saya Bongkar!

Selvi Ananda Ungkap Usia Kehamilan, Istri Gibran Sebut Jan Ethes Tahu: Perutnya Sudah Membuncit

"Nanti semua mahasiswa di manapun berada akan ada MoU nya, dan yang ketiga ada pertukaran CPNS dari Papua jadi bisa kerja di Jawa kecuali ada alumni masing-masing," ungkap Lenis.

Tak sampai di situ, Lenis Kogoya menjelaskan nanti ada rencana untuk memberikan pekerjaan bagi orang Papua di setiap wilayah.

"Nah jadi semua provinsi ada anak Papua, itulah yang dinamakan Bhineka Tunggal Ika," ujar Lenis.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved