Prostitusi Tersembunyi di Eks Lokalisasi Moroseneng, Muncikari Irfan Dapat Untung Rp 75 Ribu/Tamu
Polrestabes Surabaya menetapkan dua pria sebagai tersangka dari kasus porstitusi ilegal yang masih beroperasi di eks lokalisasi Moroseneng, Surabaya.
Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Elma Gloria Stevani
"Ya butuh uang. Gak tau mau kerja apa lagi. Pokoknya dapat uang ya buat bayar hutang sama kebutuhan sehari-hari," akunya.
• Merasakan Keseruan Bermain Kucing di Kafe Kucing Pertama di Surabaya ‘Neko Kepo’
• Tarif Kencan PSK Prostitusi Tersembunyi di Eks Lokalisasi Moroseneng Surabaya Rp 180 Ribu
RZ menyebut, tarif yang dipasang untuk sekali kencan itu sebesar Rp 180 ribu.
RZ hanya mendapat uang sebesar Rp 80 ribu, sedangkan sisanya diberikan oleh pemilik wisma dan makelar yang mencarikan tamu.
"Sehari gak mesti dapat berapa. Yang pasti memang antara satu lebih lah," tandasnya.
RZ dan dua belas teman seprofesinya mengaku jika terpaksa melacur.
Meski dibayangi rasa takut akan penyakit kelamin dan kejar-kejaran dengan petugas, lilitan kebutuhan ekonomi membuat mereka nekat menjajakan jasa pemuas nafsu para pria hidung belang.
Tak hanya perempuan, polisi juga mengamankan delapan orang pria yang terdiri dari tiga orang pria hidung belang dan lima lainnya merupakan makelar yang mencari pria hidung belang.
Mereka mendapat uang sebesar Rp 25 ribu dari para pria hidung belang yang dipotong dari tarif sekali kencan.
"Saya pokoknya dapat 25 ribu. Itu setelah tamunya bayar ke ceweknya," singkat AM salah satu makelar yang turut diamankan.
Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP Ruth Yeni menuturkan jika saat ini ke 21 orang itu masih dalam pemeriksaan intensif pasca digrebek.
• Tingkat Kesejahteraan Nelayan Jawa Timur Turun 0,76 Persen pada Bulan Desember 2019
• Pemprov Jatim Tunggu Surat Mendagri Nonaktifkan Saiful Ilah Terkait Pelaksana Tugas Bupati Sidoarjo
"Kami masih lakukan pendalaman terkait kasus ini" singkat perwira tiga balok di pundak itu.
Sebagaimana yang telah kita ketahui, Pemerintah Kota Surabaya pada tahun 2013 lalu sudah menutup lokalisasi Moroseneng, Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya.
Namun, siapa sangka jika aktifitas prostitusi tersembunyi itu masih bergeliat.
Aktifitas porstitusi tersembunyi itu kembali dibongkar Unit Pelayanan Perempuan dan Anak, Satreskrim Polrestabes Surabaya, Kamis (9/1/2020) dini hari.
Hasilnya, polisi mengamankan 21 orang terdiri dari 13 perempuan tunasusila dan delapan orang pria, lima diantaranya adalah makelar yang menawarkan jasa seks terselubung sedangkan tiga lainnya merupakan pria hidung belang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/kanit-ppa-satreskrim-polrestabes-surabaya-akp-ruth-yeni-didampingi-kasubnit.jpg)