Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sopir Mikrolet Kota Batu Tewas di Angkot

UPDATE Polisi Pastikan Sopir Mikrolet Kota Batu Tewas Gegara Bunuh Diri, 2 Tanda Jadi Sebab Kematian

Polisi menegaskan kematian sopir mikrolet Kota Batu tewas di angkot murni karena bunuh diri.

Penulis: Benni Indo | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/BENNI INDO
Proses evakuasi jasad sopir mikrolet di Kota Batu 

UPDATE Polisi Pastikan Sopir Mikrolet Kota Batu Tewas Gegara Bunuh Diri, 2 Tanda Jadi Sebab Kematian

TRIBUNBATU.COM, BATU - Polisi menegaskan kematian sopir mikrolet Kota Batu tewas di angkot murni karena bunuh diri.

Kasat Reskrim Polres Batu AKP Hendro Tri Wahyono saat dikonfirmasi kembali menjelaskan Harianto murni bunuh diri. Keterangan itu diperkuat dengan tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Tidak ada kekerasan di tubuh. Ini murni karena bunuh diri. Jika memang dibunuh pasti ada perlawanan. Namun di lokasi kejadian bersih tidak ada tanda pembunuhan," kata Hendro, Senin (9/3/2020).

FAKTA Olah TKP Polisi ke Sopir Kota Batu Tewas di Angkot Tiada Tanda Kekerasan, Sebab: Tunggu Otopsi

BREAKING NEWS : Sopir Mikrolet Kota Batu Tewas di Angkot, Saksi Lihat Keanehan di Kakinya

Sektor Wisata Kota Batu Lesu Gegara Virus Corona, PHRI Ungkap Alami Penurunan Wisatawan 20 Persen

Hendro menjelaskan, ada bekas tanda tali di leher dan sperma. Temuan itu menjadi bukti kuat kalau Harianto bunuh diri. Hendro menambahkan, informasi dari keluarga korban bahwa Harianto mengidap sesak nafas yang tak kunjung sembuh.

Fendi Susanto (40) saat ditemui menceritakan, ia masih sempat mengajak ayahnya sarapan pada Minggu pagi sekitar pukul 10. Harianto juga sempat bermain-main dengan cucunya, anaknya Fendi. Namun pada malam hari, Fendi sudah tidak bertemu ayahnya lagi.

“Malamnya masih belum pulang. Tadi pagi belum ketemu juga,” kata Fendi.

Fendi mengatakan ayahnya memiliki sakit sesak nafas. Ia menduga, sesak nafasnya ayahnya kambuh. Fendi tidak meyakini kalau ayahnya bunuh diri.

“Bapak itu punya sesak, mungkin sesaknya pas kambuh, tidak ada sampai bunuh diri. Kami tidak tahu,” jelasnya.

Fendi juga mengatakan tidak ada temuan kekerasan pada tubuh ayahnya setelah hasil autopsi. Terakhir bertemu, Fendi mengingat ayahnya dalam kondisi yang baik.

Yanuar Candra, tetangga korban mengungkapkan jika Harianto adalah orang baik. Candra bertemu Harianto di jalan pada Sabtu (7/3/2020) lalu saat narik angkot. Candra  menjelaskan jika Harianto sering masuk rumah sakit karena sesak yang dideritanya.

Penulis : Benni Indo

Editor : Sudarma Adi

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved