Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Menu Diet

10 Kesalahan Ini Sering Dilakukan Saat Membuat Salad untuk Menu Diet, Kurang Bergizi dan Tak Sehat

Berikut Tribun Jatim rangkum 10 kesalahan dalam membuat salad. Menggunakan bahan tak segar hingga lupakan protein bikin kurang bergizi dan tidak sehat

Editor: Elma Gloria Stevani
pexels.com/Dana Tentis
Dalam meramu salad juga enggak boleh sembarangan. Jika kalian enggak memperhatikan cara makan salad yang benar, salad malah bisa jadi tak sehat dan perusak diet yang sedang dilakukan. 

Ada beberapa bahan yang dimasukkan ke salad terlihat sehat, namun nyatanya bahan tersebut berkalori tinggi.

Kental manis yang sering digunakan dalam bahan salad buah memiliki kandungan gula yang sangat tinggi.

Dalam dua sendok makan susu kental manis saja (sekitar 30 ml), mengandung karbohidrat sebanyak 15,2 gram dan 90 kalori.

Selain itu buah-buahan kering juga ternyata mempunyai kandungan gula yang terbilang sangat tinggi meski terlihat sehat.

Sebagai contoh, satu porsi cranberry kering mempunyai kandungan karbohidrat sebesar 30 gram dan 130 kalori.

Jumlah karbohidrat dan kalori tersebut setara dengan dua potong roti putih loh.

9. Tidak Menambahkan Lemak Baik

Meskipun lemak merupakan salah satu yang membuat berat badan bertamabah, namun tubuh juga masih membutuhkan lemak.

Kalian juga membutuhkan lemak untuk memproduksi energi.

Memilih lemak sehat untuk dimasukkan dalam salad akan membuat salad kalian semakin sempurna.

Tambahkan makanan yang mengandung lemak sehat seperti walnut, alpukat, minyak zaitun, dan lainnya.

Selain itu, menyantap salad dengan dressing bebas lemak merupakan kesalahan fatal.

Kalian tidak akan menyerap karotenoid yang terkandung pada semua sayuran jika mengonsumsinya dengan saus bebas lemak.

Oleh karena itu sangat disarankan menggunakan saus penuh lemak baik.

10. Terlalu Banyak Saus

Tak hanya bahan dalam salad, komposisi dressing yang kalian gunakan untuk salad juga penting.

Menuangkan saus pun harus sesuai dengan isi salad.

Untuk mendapatkan rasa yang pas, tuangkan satu hingga dua sendok makan saus untuk semangkuk berisi empat jenis sayuran.

Kebiasan lain saat mengonsumsi salad yang tidak dianjurkan adalah tidak mengaduknya dengan rata.

Kebiasaan ini mengakibatkan hanya sebagian olahan yang terkena saus dan membuat tidak begitu terasa nikmat.

Oleh karenanya, disarankan untuk mengaduk dengan rata terlebih dahulu menggunakan penjepit atau garpu.

Berikut buah-buahan yang cocok dikonsumsi untuk menurunkan berat badan:

Jeruk bali

Menyediakan 65 persen dari rekomendasi asupan harian (RDI) untuk vitamin C, setengah buah jeruk bali hanya mengandung 39 kalori.

Selain itu, jeruk bali mempunyai indeks glikemik (GI) rendah.

Diet rendah GI diketahui dapat membantu menurunkan dan mempertahankan berat badan.

Apel Mempunyai kandungan serat tinggi, di dalam apel seberat 223 gram diketahui hanya terkandung 116 kalori.

Tiga kali lebih mengenyangkan dari sebatang cokelat, apel memungkinkan kita untuk mengonsumsi lebih sedikit makanan sepanjang hari.

Beri

Disebut sebagai buah pembangkit tenaga rendah kalori, sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang diberi camilan buah beri mengonsumsi makanan lebih sedikit pada jam makan berikutnya dibanding mereka yang diberikan permen dengan jumlah kalori sama.

Selain itu, mengonsumsi buah beri juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah, dan peradangan.

Markisa

Satu buah markisa diketahui hanya mengandung 17 kalori.

Bermanfaat untuk tekanan darah dan sensitivitas insulin, kandungan serat tinggi dalam buah satu ini membuatnya cocok dikonsumsi untuk menurunkan berat badan. Kiwi Kiwi cocok untuk diet karena merupakan buah yang kaya akan serat.

Satu buah kecil yang dikupas (69 gram) memiliki lebih dari 2 gram serat.

Diet tinggi serat dari buah-buahan dan sayuran telah terbukti dapat menurunkan berat badan, meningkatkan rasa kenyang, dan meningkatkan kesehatan usus.

Melon

Rendah kalori, melon juga mempunyai kandungan air tinggi yang membuatnya sangat cocok untuk menurunkan berat badan.

Meskipun rendah kalori, melon kaya akan serat, kalium, dan antioksidan, seperti vitamin C, beta-karoten, dan likopen.

Jeruk

Meski mempunyai kandungan kalori yang rendah, jeruk merupakan buah dengan serat tinggi yang sangat mengenyangkan.

Faktanya, mengonsumsi jeruk ternyata empat kali lebih mengenyangkan dibanding memakan croissant.

Pisang

Saat menurunkan berat badan, beberapa orang menghindari pisang karena kandungan gula dan kalorinya yang tinggi.

Padahal, indeks glikemik rendah pada pisang diketahui dapat membantu mengontrol kadar insulin dan mengatur berat badan, terutama bagi penderita diabetes.

Alpukat

Terlepas dari kandungan kalori dan lemaknya yang tinggi, alpukat dapat membantu untuk menurunkan berat badan.

Penelitian menemukan bahwa makan alpukat dapat meningkatkan perasaan kenyang dan menurunkan nafsu makan.

Waktu tepat mengonsumsi salad buah untuk diet

Memiliki kandungan serat tinggi, buah-buahan dapat membantu kita kenyang dalam jangka waktu yang lebih lama.

Menurut sebuah studi tahun 2017, diet tinggi serat dapat membantu kita makan lebih sedikit.

Kita pun akan mengonsumsi lebih sedikit kalori yang otomatis mendorong penurunan berat badan.

Mengonsumsi buah yang bergizi dan rendah kalori sebelum makan dapat membuat kita merasa kenyang dan cenderung tidak makan berlebihan selama maupun setelah makan.

Mengganti camilan berkalori tinggi dengan buah juga merupakan cara yang bagus untuk mendorong penurunan berat badan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Baca artikel terkait menu diet lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved