Malang Plaza Terbakar
Malang Plaza Terbakar, Para Pedagang Ratapi Nasib Dagangan Ludes Tak Tersisa, Sempat Tak Percaya
Mal Malang Plaza di Jl KH Agus Salim terbakar hebat pada Selasa (2/5/2023) dini hari. Kebakaran itu mengakibatkan semua jualan di dalam mal hangus
Penulis: Benni Indo | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Mal Malang Plaza di Jl KH Agus Salim terbakar hebat pada Selasa (2/5/2023) dini hari.
Kebakaran itu mengakibatkan semua bahan jualan di dalam mal hangus. Mal yang terdiri atas tiga lantai itu baru bisa dipadamkan setelah 8 unit kendaraan pemadam kebakaran datang ke lokasi.
Widodo (55), adalah salah seorang pedagang pakaian di Mal Malang Plaza. Ia baru saja pulang dari Bogor sehari sebelumnya.
Bersama istrinya, Antin Winarni (53) ia telah merencanakan mengunjungi kios di Mal Malang Plaza. Namun apa daya, ternyata kebakaran terjadi pada dini hari.
Diceritakan Widodo, ia mendapatkan informasi kebakaran itu pada dini hari. Awalnya ia tidak percaya terhadap pesan yang masuk.
Kemudian ia mendapatkan informasi dari sumber lain yang membuatnya yakin telah terjadi kebakaran.
Baca juga: Petugas Ceritakan Detik-detik Malang Plaza Terbakar, Bau Menyengat hingga Membuat Sesak Napas
Setelah mendapatkan informasi, ia bergegas menuju Mal Malang Plaza. Api sudah berkobar saat ia tiba di lokasi. Petugas pemadam kebakaran lalu lalang bekerja memadamkan api.
Widodo sempat nekat untuk masuk ke dalam lokasi kebakaran demi menyelamatkan barang-barang yang tersisa. Namun upayanya itu digagalkan oleh petugas yang berada di lokasi.
"Saya menyadari, petugas lebih mengutamakan keselamatan nyawa daripada materi yang ada di dalam. Akhirnya saya tidak masuk," ujar Widodo, Selasa (2/5/2023).
Widodo bersama istrinya baru setahun memulai usaha di Mal Malang Plaza. Sejatinya, kepulangannya dari Bogor membawa kabar gembira karena banyak pesanan dari sana.
Namun ia harus menerima kenyataan karena stok pakaian yang dipesan ikut terbakar di dalam kios.

"Kerugiannya bisa mencapai ratusan juta Rupiah. Saya belum menghitung secara pasti berapa tepatnya," ungkapnya.
Harga baju yang dijualnya di lantai dua beragam harganya, mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 750 ribu.
Tidak ada yang tersisa dari peristiwa kebakaran itu. Widodo berharap, ada bantuan dari pemerintah yang bisa meringankan bebannya saat ini.
Korban lainnya, Devi Andriani mengaku mengalami kerugian sekitar 5 juta. Ia membuka lapak minuman air teh di lantai tiga.
Saat terjadi kebakaran, dirinya sudah berada di rumah. Devi baru mengetahui adanya kebakaran pada pukul enam pagi.
Baca juga: KRONOLOGI Malang Plaza Terbakar, Hawa Panas di Tengah Malam, Warga Panik Berlarian Keluar Rumah
Devi telah berjualan di Mal Malang Plaza selama empat tahun lebih. Menurutnya, belakangan ini jualan yang dia lakukan cukup menjanjikan. Kondisinya sudah mulai pulih dan bisa menjadi sumber penghasilan.
"Kondisinya sangat berbeda ketika pandemi. Libur Lebaran kemarin sangat ramai. Pada hari-hari biasa juga normal. Menurut saya menjanjikan jualan di Mal Malang Plaza setelah pandemi," paparnya.
Kondisi yang berangsur baik itu ternyata tidak berlangsung lama. Kebakaran telah mengakibatkan lapaknya hangus terbakar. Ia juga tidak bisa mengetahui kondisi lapaknya di lantai tiga sehingga Selasa siang.
"Ada garis polisi yang dipasang di sana. Kami tidak boleh melihat sementara waktu. Lagi pula, informasinya ada proses pendinginan di sana," paparnya
Nanang Sulthon (59), karyawan bagian operasional pada manajemen Mal Malang Plaza menjelaskan, peristiwa kebakaran di tempat itu telah terjadi sebanyak dua kali.
Peristiwa kebakaran pertama kali dikatakannya terjadi pada awal 2000-an.
Baca juga: Malang Plaza Terbakar Habis, Petugas Damkar dan Relawan Sesak Napas hingga Dilarikan ke Rumah Sakit
Baca juga: Setelah Berjibaku Selama 12 Jam Lebih, Kebakaran Malang Plaza Akhirnya Dinyatakan Padam
"Saat itu, kebakaran terjadi di pagi hari. Pagi hari saat Lebaran. Jadi setelah salat salat ied," katanya.
Kebakaran pertama yang terjadi itu tidak sebesar kali ini. Nanang menceritakan, warga yang saat itu sedang ramai banyak membantu memadamkan api.
Berbeda dengan kebakaran yang saat ini karena terjadi pada tengah malam, sehingga tidak banyak orang yang mengupayakan pemadaman.
"Ini adalah mal pertama di Kota Malang. Sempat terbakar dulu, ini yang kedua kalinya," ungkapnya.
Nanang mengetahui kebakaran saat dirinya baru saja selesai menunaikan salat subuh bersama istrinya.
Dari rumahnya yang berada di Kecamatan Blimbing, Nanang langsung bergegas ke Mal Malang Plaza begitu mengetahui informasi kebakaran.
"Saya lihat di ponsel, sudah ada panggilan sejak pukul 1 pagi ternyata," terangnya.
Ketika ia tiba di lokasi sekitar pukul 5 pagi, api sudah padam. Nanang tidak bisa masuk ke dalam lokasi.
Ia berada di seberang jalan hingga siang hari. Beberapa karyawan kios juga berkumpul di seberang jalan sembari melihat petugas mengupayakan pendinginan pasca pemadaman api
Pemilik Tenant Berharap Malang Plaza Bayar Uang Muka Ganti Rugi, Begini Tanggapan PT Hakim Sentausa |
![]() |
---|
Kondisi Sulit, Manajemen Malang Plaza Terpaksa Lakukan PHK 35 Karyawan |
![]() |
---|
12 Pemilik Tenant Malang Plaza Bertemu dengan Pemegang Saham, Tuntut Dua Hal |
![]() |
---|
Bertemu Pemegang Saham Malang Plaza, Pemilik Tenant Ajukan 2 Tuntutan, Bukan Sekadar Ganti Rugi |
![]() |
---|
Tidak Dapat Jaminan Ganti Rugi, 12 Pedagang Malang Plaza Mengadu ke Dewan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.