Berita Viral
Nasib Sopir Truk di Samarinda Dikeroyok Geng Motor karena Tersenggol, Ending Memilukan
Inilah nasib sopir truk yang jadi korban penganiayaan. Sopir truk tersebut dikeroyok geng motor. Penyebabnya karena kendaraan mereka tersenggol
TRIBUNJATIM.COM- Inilah nasib sopir truk yang jadi korban penganiayaan.
Sopir truk tersebut dikeroyok geng motor.
Penyebabnya karena kendaraan mereka tersenggol.
Dilansir dari Tribunnewsmaker, tersulut emosi karena salah satu motor pelaku tersenggol truk, sejumlah orang anggota geng motor tega menganiaaya sopir truk hingga kritis.
Menurut informasi, korban dihajar oleh pelaku dan teman-temannya.
Korban yang bernama Rio Trisna Ramadhani (28) itu bahkan sampai tak sadarkan diri alias kritis di ICU RS Abdoel Moeis, Samarinda.
Rio menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah geng motor pada Rabu sore (12/7/2023).
Baca juga: 15 Anggota Geng Motor di Bandung Nangis Sujud di Bawah Kaki Ibu, Sangar di Jalan Lembek Depan Ortu
Korban babak belur dan bersimbah darah tepat di depan pos polisi KM 31, Jalan Batuah, poros Samarinda-Balikpapan.
Informasi yang dihimpun, kejadian tersebut bermula saat truk yang dikemudikan korban menyenggol salah satu motor pelaku hingga jatuh ke tanah.
Pelaku bersama teman-temannya pun mengejar korban dan meneriakinya.
Korban pun berhenti di depan pos polisi KM 31 Jalan Batuah.
Namun bukannya aman, korban justru dikeroyok hingga kritis.
“Dari keterangan pelaku, mereka kesal karena salah satu motor tersenggol hingga terjatuh." kata Kapolsek Loa Janan, AKP Andy Wahyudi pada Kamis (13/7/2023).
"Kemudian korban dikejar dan diteriaki. Lalu korban dikeroyok dan ditinggalkan,” sambungnya.
Kejadian tersebut rupanya terekam kamera ponsel warga dan viral di media sosial.
Dalam video viral tersebut terlihat beberapa motor melarikan diri usai mengeroyok korban.
Saat itu tidak ada personel polisi di pos tersebut. Andy menjelaskan bahwa saat itu anggotanya sedang melakukan patroli.
“Kebetulan yang di pos itu adalah bhabin (bhabinkamtibmas), dan memang ada kewajiban juga untuk patroli." terangnya.
"Sekitar 15 menit setelah patroli barulah ada kejadian itu,” katanya.
Dari kejadian tersebut, polisi langsung melakukan pengejaran terhadap para pelaku.
Polisi pun berhasil menangkap dua orang pelaku, yakni Arile (18) dan Kurniawan (26). Namun saat ini polisi masih mengejar pelaku lainnya yang diduga sebanyak 7 orang.
“Dua orang sudah berhasil diamankan. Ini masih dikembangkan dari pelaku yang tertangkap. Kemungkinan bertambah (pelaku),” katanya.
Saat ini kedua pelaku mendekam di Mapolsek Loa Janan beserta barang bukti yakni batu yang digunakan untuk memukul korban.
"Pelaku dijerat Pasal 170 KUHP Jo Pasal 351 KUHP dengan ancaman 7 tahun penjara,” terang Andy.
Sementara itu kondisi korban saat ini masih kritis di rumah sakit.
Informasi dari pihak keluarga bahwa korban mengalami luka di kepala dan bahu akibat dipukul.
“Korban masih kritis dan dirawat di ICU karena luka di kepala dan bahu,” pungkasnya.
Kasus serupa juga terjadi di tempat lain beberapa waktu lalu.
Aksi geng motor kembali memakan korban.
Kali ini, aksi geng motor di Sukabumi, Jawa Barat menewaskan bocah SD.
Mereka membacok hingga menewaskan seorang bocah SD yang baru pulang sekolah.
Korban pembacokan hingga tewas ini adalah R.
Dikutip TribunJatim.com dari TribunJabar, R meninggal dunia diduga dibacok gerombolan bermotor saat perjalanan pulang sekolah di jalan raya KH Anwari, tepatnya di depan Taman Bunga (Tenjoresmi), Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sekitar pukul 11.00 WIB, Sabtu (4/3/2023).
Seorang warga yang melihat peristiwa itu, Aji (40) mengatakan, pelajar SDN Sirnagalih itu tengah berjalan kaki untuk pulang ke arah Gunung Butak, Citepus PAM.
"Si korban yang meninggal itu iya setiap hari jalan (sini), pulang sekolah selalu dia lewat sini. Stop ojeknya gak tahu, tapi setahu saya kadang-kadang dia ada yang bantu, yang jemput dianya," kata pedagang somay di sekitar TKP itu.
Ia mengatakan, dari arah Citepus datang gerombolan bermotor membawa bendera ukuran besar berwarna merah, putih, biru.
Gerombolan pelajar itu diduga membacok korban dengan senjata tajam.
"Dari arah bawah ke atas mau arah pulang. Sebaliknya ada rombongan bawa bendera, soal seragamnya saya gak tahu. Cuma sepengetahuan saya (gerombolan) bajunya itu preman biasa-biasa aja, baju biasa, cuma dalemannya gak tahu soalnya kaya double pakaiannya, ada yang pake switer," kata Aji.
"Mereka bawa bendera merah putih biru kaya Belanda, besarnya 2 meter x 2 meter kayanya, besar sekali soalnya tinggi sih," jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kasatreskrim Polres Sukabumi, AKP Dian Purnomo, membenarkan korban merupakan pelajar SD. Saat ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Anak SD, sudah melakukan penyelidikan, kita masih melakukan penyelidikan, kita sedang proses laporan dari pihak keluarga, kita sudah jalan duluan," jelasnya.
Ia mengatakan, jasad korban saat ini masih di RSUD Palabuhanratu.
"Jasad korban masih di rumah sakit Palabuhanratu," kata Dian.
Kronologi Versi Polisi
Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede, mengatakan, peristiwa terjadi sekitar pukul 11.30 WIB, Sabtu (4/3/2023).
"Korban pulang sekolah bersama teman-temannya dengan berjalan kaki, tiba-tiba di pinggir jalan tepatnya di depan SMP 3 Palabuhanratu, korban tanpa sebab langsung dibacok ke arah leher korban menggunakan senjata tajam oleh pelaku yang sebelumnya tidak dikenal," kata Maruly dalam keterangan diterima Tribunjabar.id, malam ini.
Maruly menjelaskan, korban mengalami luka di leher hingga mengalami pendarahan cukup parah.
Menurutnya, berdasarkan informasi saksi di TKP, para pelaku melarikan diri ke arah Citepus.
"Korban sempat ditolong oleh warga sekitar untuk dibawa ke rumah sakit dilakukan pertolongan, namun setelah dibawa, dalam perjalanan dan sampai di rumah sakit korban diketahui meninggal dunia," jelasnya.
Saat ini, kata Maruly, pihaknya masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan melakukan pengejaran terhadap pelaku.
"Masih pencarian terhadap terduga pelaku yang kabur," ucapnya.
Sebelumnya, seorang anggota geng motor berinisial AAS (17) yang sempat menjadi buronan setelah membacok remaja bernama Muhammad Rizki Najmudin (20) hingga tewas akhirnya menyerahkan diri ke polisi.
Dia merupakan pelaku utama yang membacok remaja itu di sekitar Gang H Arsad, RT 1/19, Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi pada 5 Februari 2023 lalu saat korban bersama satu temannya baru turun dari angkot.
Aksi brutal tersebut dilakukan oleh AAS bersama lima rekannya yakni MFPU (19), NBR (19), MA (19), RFF (18), dan KAH (17) yang sudah diringkus polisi, bahkan satu orang di antaranya ditembak karena mencoba melarikan diri.
"Untuk tersangka AAS, pelaku utama dalam kasus penganiyaan remaja sudah kami tahan, dia diserahkan orangtuanya ke Mapolres Cimahi," ujar Kasatreskrim Polres Cimahi, AKP Luthfi Olot Gigantara saat dihubungi, Selasa (21/2/2023).
Ia mengatakan, AAS ini diserahkan pada 19 Februari 2023 lalu, tepatnya setelah kabur dan bersembunyi di beberapa tempat yang tak jauh dari tempat tinggalnya yakni di daerah Dago, Kota Bandung.
Alasan AAS bersembunyi hingga menjadi buronan polisi itu, kata Luthfi, karena setelah melakukan aksi penganiayaan tersebut dia kaget mendengar korbannya sampai meninggal dunia
Jadi selama menjadi DPO bersembunyi di hutan-hutan dekat rumahnya.
Kadang dia pulang malam harinya kadang enggak pulang juga, lalu pindah-pindah ke rumah keluarganya yang lain," katanya.
Luthfi mengatakan, memang ada peran orangtuanya saat AAS bersembunyi dari kejaran polisi karena saat pihaknya mengejar ke rumahnya, orangtua tersangka selalu bilang tidak mengetahui keberadaan anaknya.
"Akhirnya, paman dia membujuk orangtua AAS supaya anaknya diserahkan biar tidak kenapa-kenapa," ucap Lutfhi.
Alasan lain dari orangtua tersangka menyerahkan AAS itu, kata dia, karena ramainya pemberitaan soal ancaman polisi yang akan memberikan tindakan tegas dan terukur terhadap anggota geng motor terlibat aksi kriminal.
"Setelah orangtua tersangka melihat ada anggota geng motor yang ditembak, mereka ini khawatir anaknya akan diberikan tindakan tegas dan terukur juga," katanya.
Setelah itu, kata dia, orangtua dari tersangka merasa khawatir bahwa anaknya akan diberikan tindakan tegas hingga akhirnya AAS diserahkan ke anggota Satreskrim Polres Cimahi dengan diantar oleh paman dan ketua RW setempat.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
sopir truk yang jadi korban penganiayaan
korban penganiayaan
dikeroyok geng motor
Samarinda
geng motor
Tribun Jatim
TribunJatim.com
berita viral terkini
Tukimah Syok Tahun Ini Bayar Pajak Rp 872 Ribu Padahal Tahun Lalu Cuma Rp 161 Ribu |
![]() |
---|
Akibat Kencing Tikus 18 Warga Meninggal, Kasus Meningkat saat Musim Hujan dan Banjir |
![]() |
---|
Daftar Kebijakan yang Dicabut Bupati Pati Sudewo setelah Didemo soal Kenaikan PBB 250 Persen |
![]() |
---|
Daftar Ketidakwajaran Kematian Pasutri yang Ditemukan Tanpa Luka, Tim Medis Beri Penjelasan |
![]() |
---|
Nasib Warga Rumahnya Diteror Bom Molotov usai Lontarkan Ucapan: Yang Jatuh Cuma HP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.