Berita Bojonegoro
Soal Merger Sekolah, DPRD Bojonegoro Heran Kadisdik Diundang Tak Hadir, Didatangi Malah Hilang
Orang tua murid SD Megale 1 dan Sumberejo 3 heran dengan sikap Kepala Dinas Pendidikan, Nur Sujito.
Penulis: M Sudarsono | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mochamad Sudarsono
TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Wali murid SD Negeri Megale 1 dan SD Negeri Sumberejo 3 heran dengan sikap Kepala Dinas Pendidikan Bojonegoro, Nur Sujito.
Bagaimana tidak, wali murid itu ingin bertemu untuk membahas merger sekolah yang mendapat penolakan.
Namun kepala dinas tidak pernah menemui, bahkan saat didatangi juga tidak menampakan batang hidungnya.
DPRD juga sudah pernah memanggil, namun yang bersangkutan tidak datang.
Wakil Ketua DPRD Bojonegoro, Sukur Priyanto, menyatakan kekecewaan dan akan mengambil sikap secara kelembagaan untuk Diknas Bojonegoro.
Pihaknya malu dan kecewa, dinas pendidikan diundang di DPRD tidak mau datang, didatangi ke sini malah pergi.
Baca juga: Tolak Sekolah Dimerger, Siswa SD dan Wali Murid Geruduk Kantor Bupati dan DPRD Bojonegoro
"Apa ini coba, DPRD yang ngundang ini tidak datang. Bagaimana jika rakyat yang undang. Ini masalah serius," tegas politisi Demokrat tersebut, Sabtu (22/7/2023).
Sebelumnya diberitakan, proses merger menuai penolakan dari orang tua siswa SD Megale 1 dan Sumberejo 3, hingga berujung pada aksi unjuk rasa di kantor Bupati yang berada di jalan Mastumapel no 1, Jumat (21/7/2023).
Dengan berseragam khas putih merah, anak-anak SD ini hanya bisa membentangkan berbagai poster penolakan merger sekolah.
Tulisan dalam poster itu di antaranya, SD Megale 1 menolak Merger. Lalu kebijakan merger yang tidak sesuai dengan di lapangan membuat anak didik terlantar. Kemudian, kami tidak mau sekolah di tanah sengketa.
Baca juga: Kondisi Bangunan Dua SD Negeri di Madiun Menyedihkan, Atap Diganjal Tiang Bambu Serta Dinding Jebol
Baca juga: Viral Harga Seragam SMA Negeri di Tulungagung Rp 2,3 Juta, Komisi E DPRD Bakal Panggil Dindik Jatim
Mereka tetap semangat dan terus bernegosiasi dengan satpol PP, untuk bisa masuk bertemu dengan bupati Anna Mu'awanah atau pejabat lainnya, namun tetap saja tak ada jawaban yang memuaskan.
"Diknas bilangnya merger itu SK bupati, padahal kita tahu itu tetap usulan dari diknas. Kita yakin Bupati tidak salah namun yang salah adalah Diknas, sehingga kami ingin bertemu bupati untuk menyampaikan masalah ini," kata Yulin salah satu wali murid SDN Sumberejo 3.
Usaha para siswa dan wali murid tidak mendapat jawaban memuaskan, bahkan terus mendapat penolakan dari pihak pengamanan pemkab.
Para siswa dan orang tua akhirnya memilih untuk mendatangi kantor DPRD Bojonegoro untuk meminta solusi.
berita Bojonegoro
TribunJatim.com
Tribun Jatim
wali murid di Bojonegoro tolak sekolah dimerger
Bojonegoro
DPRD Bojonegoro
SD Negeri 3 Sumberejo
SD Negeri Sumberejo 3
Diknas Bojonegoro
Dorong Integrasi Layanan Primer dan Kesehatan, Dinkes Bojonegoro Resmikan Puskesmas Tanjungharjo |
![]() |
---|
Unigoro Kampus Terbaik Pertama di Bojonegoro Versi Edurank, Ranking 365 Nasional Perguruan Tinggi |
![]() |
---|
Tanggapan EMCL Terkait Demo Ratusan Warga Gayam di Bojonegoro, Singgung Soal Menghargai |
![]() |
---|
EMCL Didemo Ratusan Warga Gayam di Bojonegoro, ini 3 Tuntuan yang Diminta |
![]() |
---|
Lapas Bojonegoro Terima 1 Napiter Pindahan Rutan Cikeas, Eks Jaringan Jemaah Islamiyah asal Demak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.