Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Berbagi dan Mengenal Filosofi Permainan Tradisional Bareng Kampoeng Dolanan

Getol mengenalkan permainan tradisional kepada anak-anak menjadi upaya Kampoeng Dolanan dalam mengaktifkan kembali dan melestarikan mainan tradisional

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Ndaru Wijayanto
Kampoeng Dolanan
Berbagi dan Mengenal Filosofi Permainan Tradisional Bareng Kampoeng Dolanan 

Dengan permainan tersebut, diharapkan bisa saling bermain bersama.

Ketiga, catur jawa yaitu permainan mengasah strategi. Permainan ini dihadirkan dengan versi lebih baik. Biasanya permainan ini dihadirkan menggunakan kertas yang digarap silang dan sekali pakai kemudian dibuang.

Untuk mengurangi pemakaian sekali pakai, Kampoeng Dolanan membuatnya dengan kertas lebih tebal dan mengemasnya.

“Permainan ini sering dimainkan cuma kendalanya secara alat banyak yang tidak punya atau bikin sekali pakai selesai. Kami bikin permainan catur jawa versi dimainkan untuk keluarga. Kertas agak tebal, kami siapkan biji-biji dan packing plastik jadi tidak hanya main sekali tapi selesai,” ungkapnya. 

Selanjutnya ada dakon. Permainan ini punya filosofi berbagi kepada orang terdekat kita, yang jauh dari kita atau bahkan musuh.

Sehingga diharapkan rasa berbagi tidak memandang siapapun. Kebaikan tetap sama dilakukan dan sama rata kepada siapapun. Kemudian ada permainan bekel.

“Ada lima permaian dan ada semacam ikrar yang tidak tertulis untuk sama-sama melestarikan permaianan tradisional kepada anak-anak agar permainan tradisional tidak hilang,” ungkapnya.

Anak-anak juga diajak mengenal tentang kearifan lokal surabaya, tebak-tebakan lucu, pengenalan wawasan surabaya dan cerita Kota Surabaya.

Harapannya, di masa endemi, orang tua sudah mulai aware dan mengajak anak-anak lebih aktif mendekatkan permainan tradisional sebagai salah satu interaksi yang harmonis dalam bermain.

“Keterlibatan hal hal seperti itu harapannya semakin diperbanyak baik dari orang tua, guru, lingkungan sekolah, kalangan akademisi, tokoh dan pemerintah dengan semakin banyak terobosan mengaktifasi permainan tradisional agar anak-anak menjadi manusia seutuhnya dan bukan perantara,” tutupnya

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved