Berita Kesehatan
Beragam Masalah Kesehatan Akibat Terlalu Lama Kerja, Skrining Fisioterapi Bisa Jadi Solusi Mencegah
Dokter Budiono Gunawan mengungkapkan beberapa masalah kesehatan akibat terlalu lama kerja. Apalagi dalam kondisi kembali normal karyawan mulai work f
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Dokter Budiono Gunawan mengungkapkan beberapa masalah kesehatan akibat terlalu lama kerja.
Apalagi dalam kondisi kembali normal karyawan mulai work from office dan berlama-lama duduk di depan komputer saja.
“Mayoritas pekerja suatu saat pasti mengalami masalah kesehatan di tempat kerja,” ungkapnya ditemui di Intibios Clinic Surabaya, Rabu (6/12/2023).
Dokter Budiono menyebut, beberapa masalah di tempat kerja adalah stress (tekanan pekerjaan), nyeri punggung, postur tubuh, pusing di bagian kepala hingga berat badan.
“Ada masalah stres, paling sering kedua adalah nyeri pinggang yang mulainya dari postur tubuh. Apalagi di tempat kerja tidak diperhitungkan bentuk dan tinggi kursi dengan meja. Itu perlu diukur untuk mencegah masalah postur tubuh,” paparnya.
Berlama-lama di depan komputer maupun gadget, juga disebut dapat menimbulkan masalah mata capek di depan komputer dan nyeri leher.
Masalah lain yaitu terkait saraf tangan yang muncul akibat aktivitas yang cenderung menggunakan pergelangan tangan seperti naik motor.
“Masalah saraf di pergelangan tangan ada semacam karet gelang yang terlalu kuat karena ditekan terus, bisa karena kelamaan ngetik sakit di pergelangan tangan atau naik motor terus. Lama lama bisa sakit,” ungkapnya.
Baca juga: Cara Membuat Dessert Pisang Beku Creamy, Camilan Sehat untuk Menu Diet, Bantu Turunkan Berat Badan
“Masalah lain berhubungan dengan berat badan berlebih atau bahkan kurang, hipertensi, diabetes. Itu bergantung pada kebiasaan apalagi kalau ada generik malah bisa komplikasi,” tambahnya.
Mencegah hal tersebut, dr. Budiono menyarankan perusahaan untuk terlibat dalam menyusun employee welness program. Seperti konseling psikolog maupun financial, ketersediaan alat gym atau treadmill, aktivitas outbond, injeksi imun boster dan vaksinasi.
“Solusi lain fisioterapi yang membuat lebih rilex, memperbaiki postur, fisioterapi juga bisa untuk skrining yang berhubungan dengan otot dan tulang. Kita harus ubah kultur kebiasaan, mulai belajar sehat. Bukan waktu sakit mulai cari pengobatan,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Bebas Cedera Klinik Fisioterapi meluncurkan program wellness corporate untuk menjaga produktivitas karyawan dan menjaga kebugaran karyawan.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran karyawan tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh serta mendorong karyawan untuk menerapkan gaya hidup yang sehat.
Baca juga: Tips Menu Diet 30 Hari, Lengkap Rekomendasi Makanan Sehat untuk Senin-Minggu, Weekend Bebas!
Founder Bebas Cedera Asep Azis SSt. FT mengungkapkan bahwa beberapa perusahaan sudah konsen dengan olahraga.
Karena olahraga dapat menghilangkan stres, sebab kondisi stres atau dibawah tekanan dapat memunculkan masalah kesehatan.
Asep menyebut, kebugaran terbagi menjadi dua yaitu berkaitan dengan kesehatan dan keterampilan. Terkait daya tahan jantung, paru-paru, kekuatan otot, fleksibilitas namun sekarang lebih umum lagi yaitu komposisi lemak hingga masa otot.
“Kalau mengetahui data (kesehatan) tersebut lebih semangat hidup sehat. Makanya sekarang tren fat loss challenge di lingkungan kerja,” ungkapnya.
Dia mengatakan, fisioterapi bukan hanya rehabilitasi, namun juga tindakan pencegahan dan membantu proses recovery.
Asep juga menyarankan untuk melakukan pola hidup sehat, skrining body check up dan exercise untuk mengurangi risiko cedera.
“Fisioterapi jangan menunggu cedera. Lakukan body check up, berkaitan dengan berat badan meningkat, tekanan sendi juga meningkat. Kalau kita mengecek itu lebih awal, harusnya resiko bisa diturunkan x Cedera tidak bisa dicegah tapi resikonya bisa diturunkan,” ungkapnya.
Banyak jenis olahraga yang makin menjamur, mulai dari pilates, yoga, pound fit, bersepeda, aquatic hingga aktivitas gym yang fungsional seperti body weight training. Meski demikian, Asep mengingatkan untuk tetap mengenali daya tahan tubuh selama berolahraga. Sebab, ketahanan tubuh setiap orang berbeda-beda dalam beraktivitas.
“Listen your body, jangan asal ikutan olahraga karena tidak sama setiap orang,” ujarnya.
Dia berharap, program Wellness Corporate ini dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan produktivitas karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat, mengurangi tingkat stres dan kepuasan kerja.
“Saya percaya bahwa karyawan yang sehat dan sejahtera akan lebih produktif dan berkontribusi lebih besar bagi perusahaan,” katanya.
Dalam pengenalan Wellness Corporate ini, turut melibatkan karyawan-karyawan dari berbagai korporasi di Surabaya untuk mengikuti skrining resiko cedera dan fisioterapi.
Hal ini disambut baik oleh Avinanda (23) selaku Markom Grand Darmo Suite Hotel Surabaya yang turut terlibat dalam skrining kesehatan fisioterapi. Dirinya mengikuti beberapa tahapan seperti gerakan tangan, kaki hingga pemeriksaan terkait lainnya.
“Super menarik sih dan menyenangkan, jadi banyak tahu juga informasi terkait kesehatan di tempat kerja terutama untuk fisioterapi ternyata orang-orang kantoran seperti saya butuh juga. Bukan cuma atlet saja. Apalagi buat saya yang kerjanya kebanyakan duduk sering pegal jadi tahu ternyata ada tips and trick biar meminimalisir pegal-pegal ataupun cedera dalam bekerja,” ungkapnya.
masalah kesehatan akibat terlalu lama kerja
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Intibios Clinic Surabaya
fisioterapi
skrining fisioterapi
Waspada Lonjakan ISPA Pasca Haji dan Musim Liburan, ini Penjelasan Dokter Spesialis Paru RS Premier |
![]() |
---|
Sering Dikira Serangan Jantung Padahal Regurgitasi, Cek 4 Fakta Penyakit GERD yang Perlu Diketahui |
![]() |
---|
Cegah Osteoporosis Lewat 10.000 Langkah Menuju Tulang Kuat, Ribuan Orang Jalan Kaki di Surabaya |
![]() |
---|
Revolusi Layanan Kesehatan dengan AI: Seberapa Aman? |
![]() |
---|
Melindungi Privasi di Era Digital: Mengatasi Kebocoran Data Rekam Medis Pasien COVID-19 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.