Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Bojonegoro

Dugaan Korupsi Pengadaan Mobil Siaga Bojonegoro, Tak Semua Desa Dapat hingga Reaksi para Kades

Perkara lengkap dugaan kasus korupsi pengadaan Mobil Siaga Bojonegoro, tak semua desa dapat, hal-hal ganjil, hingga reaksi para kades.

Penulis: Yusab Alfa Ziqin | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Sejumlah Mobil Siaga saat diserahkan ke Kantor Kejari Bojonegoro, Jumat (31/5/2024). 

Sehingga, lanjut dia, muncul isu bahwa lelang pengadaan Mobil Siaga itu sarat rekayasa. Ada intrik antara penyedia Mobil Siaga dengan Pemkab Bojonegoro.

"Nilai kontrak pembelian Mobil Siaga dalam lelang itu Rp 242 juta per unit. Pembeliannya off the road. Alias, mobil dibeli tanpa dilengkapi surat resmi," terangnya.

Satu unit Mobil Siaga jenis Suzuki APV misalnya, dalam lelang itu dibeli seharga Rp 114 juta. Pemdes lalu melengkapi surat-surat resminya dengan biaya sekitar Rp 47 juta.

"Jadi, total Mobil Siaga jenis Suzuki APV dibeli pemdes dengan harga Rp 161 juta. Dari nilai kontrak, ada sisa anggaran sekitar Rp 80 juta," ungkapnya.

Ke mana sisa anggaran pembelian Mobil Siaga sekitar Rp 80 juta tersebut, kata dia, hal itu tidak ada yang tahu persis ke mana muaranya.

"Setelah pembelian Mobil Siaga ini rampung, para kades yang membeli juga menerima cashback dari penyedia. Besarnya Rp 8-15 juta," tambahnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, Dinas Sosial Bojonegoro adalah leading sector Pengadaan Mobil Siaga ini. Namun, dinas ini hanya teknis-administratif saja.

"Pembuat kebijakan dalam Pengadaan Mobil Siaga adalah bu Anna Muawanah selaku Bupati Bojonegoro waktu itu, " jelasnya.

Dinas Sosial Bojonegoro, ungkap dia, sempat menolak menjadi leading sector. Karena tahu pengadaan Mobil Siaga ini tidak lazim.

"Sejumlah OPD (organisasi perangkat daerah, red) lain juga menolak jadi leading sector. Namun, entah mengapa akhirnya Dinas Sosial Bojonegoro mau," jelasnya.

Tak Semua Desa Dapat BKKD untuk Beli Mobil Siaga

ADA 419 desa di Kabupaten Bojonegoro. Namun, hanya 384 desa yang menerima BKKD dari Pemkab Bojonegoro pada akhir tahun 2022 untuk membeli Mobil Siaga.

Tak terang alasan mengapa hanya 384 desa yang menerima BKKD senilai total Rp 96 miliar tersebut. Pemkab Bojonegoro tak pernah memberi keterangan konkret.

Samudi, salah satu kepala desa (kades) yang pemdesnya tak mendapat Mobil Siaga mengaku tak tahu mengapa pemdesnya tak mendapat Mobil Siaga.

"Yang pasti, kami tak mengapa tak dapat Mobil Siaga dari BKKD," ujar Kades Kepohkidul, Kecamatan Kadungadem, Bojonegoro ini, Sabtu (1/6/2024).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved