Capai 298 Kasus, Pencurian Motor Jadi Atensi Polisi di Surabaya pada HUT Bhayangkara ke-78

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kepolisian di Surabaya menargetkan segera menuntaskan sejumlah pelanggaran hukum di Kota Pahlawan.

Melalui momentum Hari Ulang Tahun atau HUT Bhayangkara ke-78, kepolisian di Surabaya memberikan sejumlah atensi terhadap pencurian kendaraan bermotor (curanmor) hingga gangster.

Curanmor misalnya, jumlah kasus cukup tinggi hingga pertengahan tahun 2024 ini.

Selama dua pekan Operasi Pekat Semeru 2024, polisi telah mengamankan 243 tersangka yang terlibat dalam kejahatan jalanan termasuk curanmor.

Mencapai 298 kasus dengan 141 tersangka, jumlah curanmor hingga pertengahan 2024 lebih dari setengah dari jumlah kasus pada 2023 selama setahun (484 kasus).

Terkait meningkatnya kasus tersebut, menjadi prioritas untuk diselesaikan.

"Segala bentuk gangguan Kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) di Kota Surabaya tetap menjadi komitmen saya dari awal," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce saat ditemui usai Upacara Peringatan HUT Bhayangkara ke-78 di Taman Surya, Balai Kota Surabaya, Senin (1/7/2024).

Pihaknya juga memberikan atensi terhadap gangster, terutama soal adanya kepemilikan senjata tajam oleh anak-anak muda.

Pendekatan tak hanya melalui penegakan hukum, namun juga melalui pendidikan psikologis kepada keluarga.

Melalui pemberian sanksi sosial, ada efek jera yang lebih efektif.

Baca juga: Tak Kapok Dipenjara, Bapak 2 Anak di Surabaya Nekat Curi Motor, Dibekuk Polisi dalam Kondisi Mabuk

"Selain keluarga, kami libatkan RT, dan RW dalam melakukan pengawasan bersama. Alhamdulillah, ada respons baik dari masyarakat," katanya.

Melalui HUT Bhayangkara bertema "Polri Presisi Mendukung Percepatan Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas," pihaknya siap mendukung program pemerintah daerah.

Kombes Pol Pasma Royce menyampaikan, Polri sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

"Kita harus mampu memberikan jaminan keamanan yang kondusif, sebagai iklim investasi dalam mendukung kebijakan pemerintah dalam pengembangan infrastruktur. Serta memastikan keadilan dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat," kata Kombes Pol Pasma.

Polri juga perlu membangun sinergi yang kuat bersama jajaran TNI, Pemkot Surabaya dan seluruh elemen masyarakat.

Kolaborasi dan kerja sama yang baik, akan memperkuat kapasitas dalam menghadapi berbagai tantangan dan ancaman.

Melalui kesempatan yang sama, Kombes Pol Pasma juga menyematkan penghargaan tanda kehormatan "Bintang Bhayangkara Nararya" kepada 5 anggota Polri.

Masing-masing penerima berjasa besar dalam kemajuan dan pengembangan kepolisian berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No  40 / TK / Tahun 2023.

Di sisi lain, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, siap berkolaborasi dengan Polri dalam penyelesaian sejumlah pelanggaran Kamtibmas di Kota Pahlawan.

Pelaksanaan upacara HUT yang berlangsung di Balai Kota Surabaya menjadi kali kedua digelar.

Menurutnya, ini menjadi contoh sinergitas kedua instansi.

"Sehingga ada sinergi betul antara pemerintah kota dengan Polrestabes Surabaya dan Polres Tanjung Perak," kata Eri Cahyadi.

Ia menegaskan, upaya pembangunan di Surabaya tak bisa lepas dari dukungan kepolisian.

"Kami sampaikan terima kasih. Semoga dengan Hari Polri ini, maka akan memberikan kepercayaan kepada masyarakat Surabaya dalam menjaga keamanan dan kenyamanan warga Surabaya," katanya.