Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Sosok Alvian Teguh, Karyawan Pabrik Meninggal usai Koma 4 Hari, Dikejar Gerombolan Gangster

warga Sememi, Benowo, Surabaya, yang tewas setelah koma empat hari di rumah sakit usai menabrak tiang listrik karena panik dikejar-kejar gerombol

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Paman ATS (20), Ashari (44) saat ditemui pada Sabtu (17/8/2024). ATS merupakan warga Sememi, Benowo, Surabaya, yang tewas setelah koma empat hari di rumah sakit (RS) usai menabrak tiang listrik karena panik dikejar-kejar gerombolan gangster bermotor. 

Namun, berdasarkan informasi yang dihimpunnya, ponakannya itu hanya nongkrong di warkop. 

Baca juga: Culik dan Sundut Rokok Remaja di Gresik, 2 Anggota Gangster Jadi Tersangka

"Beberapa hari ini, memang kalau malam minggu, ada beberapa temannya yang mengajak keluar jalan," jelasnya. 

"Nah di situ, pihak keluarga kan tidak tahu aktivitas yang dilakukan teman temannya, bersama Alvian di malam minggu, kita gak tahu," tambahnya. 

Lalu, bagaimana kronologi kejadian tragis yang dialami oleh korban pada Minggu (11/8/2024) dini hari itu. 

Ceritanya, pada Minggu (11/8/2024) dini hari, Korban Alvian Teguh Syaputra atau disingkat ATS bersama tiga orang temannya baru saja pulang dari nongkrong di warung kopi (Warkop) kawasan Kelurahan Lidah Kulon, Lakarsantri, Surabaya. 

Korban ATS berboncengan motor pribadinya Yamaha Mio J dengan seorang temannya berinisial DD. 

Sedangkan dua orang teman lainnya, berinisial DN dan RD berboncengan dengan motor lain. 

Saat melintasi kawasan Jalan Telaga Utama, Sambikerep, Surabaya, atau jalanan sekitar monumen bola beton raksasa warna warni, Korban ATS Cs, entah apa pemicunya, mendadak dikejar oleh gerombolan remaja bermotor. 

"Info temannya yang selamat. Katanya, hanya mengetahui, waktu itu dikejar sebelum lokasi kejadian di lokasi pasar itu, ada patung bola-bola, di situ mereka (korban) sudah mendapatkan ancaman kejaran gitu. Nah di situ kami enggak tahu motifnya apa," ujarnya. 

Diperkirakan gerombolan remaja itu, berjumlah sekitar sembilan orang yang berboncengan tiga motor; per motor ditumpangi tiga orang. 

Ashari menduga gerombolan tersebut kelompok gangster yang meresahkan warga Kota Surabaya setiap malam hari. 

Mungkin karena panik atas situasi tersebut, Korban ATS yang membonceng DD mulai menggeber kencang laju motornya untuk kabur menyelamatkan diri. 

Begitu juga dengan temannya DN yang membonceng RD. 

Namun, keduanya lebih dulu berhasil kabur menyelamatkan diri, dan terlepas dari intaian para gerombolan tersebut. 

Sehingga, tinggal Korban ATS dan DD yang menjadi sasaran utama pengejaran gerombolan remaja tersebut. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved