Kasi Pidsus Kejari Kota Malang Resmi Berganti, Kajari Harap Optimal Menjalankan Tugas

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kursi jabatan Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) pada Kejari Kota Malang resmi berganti.

Dari sebelumnya dijabat oleh Agung Budi Susetio, kini berganti kepada Lilik Dwy Prasetio.

Prosesi pelantikan dan serah terima jabatan dipusatkan di aula kantor Kejari Kota Malang, dan dihadiri sejumlah Kasi, Kasubsi, serta Kepala Kejari (Kajari) Kota Malang pada Senin (30/9/2024) sore.

Kajari Kota Malang, Tri Joko mengatakan bahwa mutasi dan sertijab merupakan hal yang biasa.

Sebagai bentuk pengembangan sumber daya manusia serta karir.

Baca juga: Nasib Camat Tersangka Suap BUMDes Kembalikan Uang Korupsinya Rp 285 Juta ke Kejari: Tidak Menghapus

"Terima kasih kepada pejabat lama atas dedikasinya selama ini, dan selamat datang untuk pejabat baru. Paling tidak, bisa menyamai prestasi dari Kasi Pidsus yang dulu," jelasnya. 

Dirinya menerangkan, bahwa jabatan yang terkait dengan pidana khusus selalu berhubungan dengan kasus yang berat. Apalagi, berhubungan dengan pengembalian aset negara.

"Dengan adanya pergantian ini, kami berharap Seksi Tindak Pidana Khusus Kejari Kota Malang dapat semakin optimal dalam menjalankan tugas. Utamanya, dalam memberantas tindak pidana korupsi dan melindungi aset negara," terangnya.

Baca juga: Update Kasus Beras CSR PT Smelting yang Dikelola Desa Roomo Gresik, Delapan Orang Diperiksa Kejari

Sementara itu, Kasi Pidsus Kejari Kota Malang, Lilik Dwy Prasetio yang sebelumnya menjabat sebagai Kasi Intelijen Kejari Kabupaten Mojokerto menuturkan, akan melanjutkan program-program yang telah berjalan dengan baik.

Pihaknya pun juga berkomitmen, untuk meningkatkan kinerja jajaran Seksi Tindak Pidana Khusus Kejari Kota Malang.

Baca juga: Para Badut ini Tiba-Tiba Ngluruk Kantor Kejari Jombang, Minta Segera Usut Tuntas Kasus Korupsi

"Tentu, kami akan meningkatkan kinerja dalam memberantas korupsi serta melindungi aset negara. Kami masih mempelajari kasus-kasusnya terlebih dulu, selanjutnya baru akan melakukan tindakan," pungkasnya.