Berita Viral
Nasib Masinis Gadungan Nekat Jadi Narsum Podcast Horor Terkenal, Ngaku Pernah Jalankan Kereta Api
Pria berinisial AA ditangkap setelah mengaku sebagai asisten masinis keret api. Ia ditangkap setelah menjadi narasumber podcast horor terkenal.
TRIBUNJATIM.COM - Pria berinisial AA ditangkap setelah mengaku sebagai asisten masinis keret api.
Ia ditangkap setelah menjadi narasumber podcast horor terkenal.
AA sendiri ditangkap oleh pihak KAI dan polisi.
Hal itu terungkap melalui unggahan yang dibagikan akun X @zoelfick, A ditangkap oleh pihak KAI dan polisi.
Baca juga: Masinis dan Kru Kereta Api di Stasiun Blitar Jalani Tes Urine, Begini Hasilnya
Dalam foto itu, A nampak mengenakan kemeja lengan pendek warna navy berlogo KAI.
"Terlalu nekat mengaku dirinya masinis dan datang ke salah satu podcast.
Sementara, kereta api itu terkenal punya basis penggemar hampir di setiap pelosok.
Jadinya, ia akhirnya terciduk oleh polisi dan pegawai anak usaha KAI asli.," tulis akun @zoelfick pada Senin (7/10/2024).
AA ditangkap karena menggunakan seragam masinis palsu dan memalsukan dokumen.
Sebelumnya, AA pernah diundang menjadi podcast horor terkenal.
Dalam podcast itu, A mengaku adalah seorang asisten masinis dan pernah membawa kereta sendiri sebagai masinis.
Saat membawa kereta sendiri, A mengaku pernah menabrak dua orang hingga meninggal.
Dirinya pun mengaku dihantui kakek-kakek, anak kecil, kepala buntung dan kuntilanak.
A mengaku membawa kereta Parahayangan melalui Jalur Purwokerto.
Padahal KA tersebut tidak memiliki jalur Purwokerto.
Hal ini pun membuat netizen, khususnya fans kereta api melaporkan AA ke pihak berwenang.
AA sendiri bukan merupakan pegawai dari PT KAI.
Sementara itu, aksi oknum gadungan juga pernah dialami oleh pria yang mengaku sebagai TNI namun gadungan.
Aksi TNI gadungan pede tampil mengikuti upacara HUT ke-79 TNI di Monas, Jakarta Pusat.
Hingga akhirnya aksi penyamarannya itu berakhir setelah ditangkap.
Ternyata pemuda itu berbekal seragam yang ia beli di Pasar Turi, Surabaya.
Seragam itu ia gunakan sambil membuat video di Monas, berlagak seperti anggota TNI.
Pemuda tersebut diketahui bernama Jefri Ga Koro asal Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ia lahir di Tuamese pada 22 Juni 2001.
Baca juga: Polisi Gadungan Marah Ditanya Surat Penangkapan, Sekap Hingga Rampas Harta Korbannya
Jefri yang berusia 23 tahun itu menyamar sebagai Perwira Rohani Lantamal VII Kupang.
Dalam penyamarannya, ia mengenakan Pakaian Dinas Harian (PDH) dengan pangkat Letnan Dua (Letda) di pundaknya.
Tidak ada rasa takut dari raut wajahnya.
Ia pun mengikuti rangkaian latihan upacara yang digelar untuk mempersiapkan hari besar TNI tersebut.
Komandan Polisi Militer Angkatan Laut (Danpomal) Lantamal VII Kupang Letkol Laut (PM) Catur Dono Wibowo menyampaikan, Jefri ditangkap di Silang Monas, Gambir, Jakarta Pusat pada Jumat (27/9/2024).
Ketika pelaksaaan rangkaian latihan gladi upacara HUT ke-79 TNI, ia tampak mengenakan pakaian dinas harian (PDH) TNI AL berpangkat Letda.
Saat itu dia sedang berjalan di area Monas.
“Pelaku menggunakan pakaian lengkap PDH TNI AL menuju Monas menggunakan bajaj untuk menyaksikan latihan upacara HUT ke-79 TNI di Monas,” ungkap Catur dalam keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Laut, dikutip dari Kompas.com pada Senin (30/9/2024).

Karena atribut yang dikenakan Jefri tak sesuai ketentuan, prajurit Puspom TNI mendatanginya dan memeriksa pelaku.
“Ternyata terbukti bahwa pelaku adalah perwira TNI AL gadungan,” ujar Catur.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Jefri mengaku sempat mengikuti seleksi PA PK TNI, namun gagal.
Ia pun membeli atribut TNI AL di Pasar Turi Surabaya, Jawa Timur.
Pakaian itu ia kenakan untuk menipu seseorang pada Agustus 2024.
“Pakaian tersebut digunakan untuk melakukan penipuan hingga puluhan juta terhadap warga NTT yang berniat mendaftar TNI AL dengan menjanjikan kelulusan,” ujar Catur.
Menurut hasil pengecekan, korban penipuan telah melaporkan kejadian ke Pomal Lantamal VII.
Pihak berwajib pun memburu JGK sejak Agustus 2024.
Baca juga: Ngaku Bisa Gandakan Uang Rp55 Juta Jadi Rp2 M, Dukun Gadungan di Malang Ajak Korban Ritual di Makam
“Namun pelaku terus berpindah-pindah tempat dari Bali, Surabaya, Malang, hingga akhirnya tertangkap di Jakarta,” ungkap Catur.
Dalam penangkapan ini, barang bukti yang disita berupa satu tas selempang, KTP, kartu BPJS, kartu ATM Mandiri, kartu ATM BRI, buku tabungan Bank BRI, dan satu botol minyak kayu putih.
Ada juga satu botol braso, satu charger ponsel, satu handsfree, satu foto 4x6 berlatar belakang merah, dan satu botol miras moke.
Kini, TNI AL gadungan itu sudah diserahkan kepada Posko Kodim 0501 Jakarta Pusat untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Di sisi lain, seluruh jajaran TNI AL juga diminta menindak tegas segala bentuk tindak pidana yang terjadi di wilayah kerjanya yang dapat merugikan masyarakat sekitar.
Sebelumnya, insiden penyamaran Jefri Ga Koro tersebut viral diunggah oleh akun @jktnewss pada Minggu (29/9/2024).
Menariknya, ia berani membuat video perkenalan di media sosial yang direkam di Monas, tempat persiapan untuk Upacara HUT TNI yang akan datang.
Jefri nekat untuk mengikuti rangkaian latihan.

Ia berpura pura sebagai perwira TNI AL ini terlihat mengenakan Pakaian Dinas Harian (PDH) lengkap dengan brevet dan tanda pangkat di pundaknya.
Dengan percaya dirinya, ia memperkenalkan diri dengan campur bahasa Indonesia dan Inggris.
Dia juga menyampaikan beberapa kata-kata motivasi untuk Indonesia, yang diharapkan dapat memacu semangat dan ketahanan bangsa.
Untungnya, penyamaran Jefri itu tidak berlangsung lama.
Pihak berwenang segera menangkapnya setelah mengetahui bahwa ia bukan anggota TNI yang sebenarnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com
3 Anak Ketakutan Lihat Siput usai Dikurung Orang Tua di Rumah selama 4 Tahun, Dipaksa Pakai Masker |
![]() |
---|
Mekanik Kaget saat Gedor Pintu Kamar Bengkel, Lihat Rekan Kondisi Tak Biasa Diduga usai Putus Cinta |
![]() |
---|
17 Tahun Warga Lintasi Jalanan Rusak Penuh Koral, Ban Motor Selalu Ganti 2 Minggu Sekali |
![]() |
---|
Isi Rekening Ketua MUI yang Diblokir Rp 300 Juta, KH Cholil Nafis: Kebijakan Bikin Gaduh |
![]() |
---|
Biayanya Rp6,7 Miliar, Film Animasi Merah Putih: One For All Dikritik, Kenapa? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.