Berita Kesehatan
Esya : Jangan Merasa Rugi Kalau Bayar Iuran Tapi Tak Pernah Gunakan JKN
Kehadiran Program JKN dapat memberikan kepastian biaya berobat saat kita membutuhkan pelayanan kesehatan
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan hal wajib bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Kehadiran Program JKN dapat memberikan kepastian biaya berobat saat kita membutuhkan pelayanan kesehatan.
Meski demikian, menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit tentu tidak kalah pentingnya.
Hal ini tentu disadari pula oleh Esya Ramadhani (24), seorang peserta JKN asal Kota Mojokerto yang terdaftar di segmen Pekerja Penerima Upah (PPU).
Esya yang bekerja di PT Reska Multi Usaha ini menyampaikan bahwa dirinya menjadi peserta JKN yang didaftarkan oleh perusahaan tempatnya bekerja dua tahun terakhir ini.
Baca juga: Arif: Walau Punya JKN, Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati
Menurut Esya, memiliki jaminan kesehatan merupakan sebuah keharusan karena tidak ada seorang pun yang dapat memprediksi sakit yang bisa datang tiba-tiba.
“Menurut saya sangat harus ya mempunyai perlindungan kesehatan, dan saya pun bersyukur perusahaan tempat saya bekerja memfasilitasi hal tersebut dengan mendaftarkan saya ke Program JKN. Tentu saya tidak ingin sakit, tapi tenang rasanya kalau memiliki jaminan kesehatan,” ujar Esya, Senin (14/10).
Perempuan yang berdomisili di Magersari Mojokerto ini juga menuturkan bahwa ia merasa lebih lega karena sekarang sudah memiliki jaminan kesehatan, baik dari segi untuk akses ke pelayanan kesehatan maupun dari segi biaya. Walaupun demikian, Esya menyampaikan bahwa dirinya berharap tidak perlu memanfaatkan haknya untuk berobat dengan konsisten menjaga kesehatannya.
Baca juga: Program JKN Beri Kemudahan Pedagang Bakwan Akses Layanan Kesehatan
“Walaupun saya sudah jadi peserta JKN, tapi tetap saja, sakit itu tidak ada enaknya. Belum lagi kalau jatuh sakit, pasti juga akan merepotkan keluarga. Memang biayanya saya yakin akan ditanggung BPJS Kesehatan selama kita berobat sesuai prosedur, tapi tetap saja, sakit itu menyita waktu dan tenaga. Bukan hanya kita yang repot, keluarga juga kasihan. Makanya, saya upayakan untuk selalu menjaga kesehatan saya dengan rutin berolahraga,” kata Esya.
Esya menyampaikan bahwa olahraga yang saat ini ditekuninya adalah berlari. Esya mengatakan ia rutin berlari setiap akhir pekan dan juga rutin mengikuti beberapa pertandingan lari. Menurutnya dengan rutin berlari ia merasakan banyak efek positif untuk tubuhnya dan dapat menyegarkan kembali pikiran dari rutinitas pekerjaan sehari-hari.
“Setelah rutin lari menurut saya tubuh saya semakin bugar, tidur lebih lelap sehingga dapat beraktivitas dengan lebih prima. Apalagi rutinitas pekerjaan saya banyak duduk menghadap komputer. Tentu saya butuh refreshing agar pikiran menjadi lebih segar. Ini bisa saya dapatkan dengan olahraga lari. Tentu penting olahraga harus dilakukan secara teratur untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh,” ungkap Esya.
Esya juga melanjutkan dengan menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh maka diharapkan tidak mudah terkena penyakit. Kesadaran untuk menjaga pola hidup sehat dan rutin berolahraga ini yang perlu ditumbuhkan dalam setiap diri masyarakat. Di sisi lain, Esya juga menyampaikan bahwa tidak masalah ia menjadi peserta JKN dan rutin melakukan pembayaran iuran JKN yang dipotong langsung dari gajinya setiap bulan.
“Saya ikhlas ada potongan iuran JKN setiap bulan dari gaji saya, meski saya tidak pernah gunakan untuk berobat. Saya memahami bahwa Program JKN merupakan program gotong royong yaitu peserta yang sehat membantu yang sakit. Bagaimanapun saya lebih memilih menjaga pola hidup sehat dengan rutin berolahraga daripada harus mendapatkan musibah sakit dan memanfaatkan hak saya sebagai peserta JKN. Pesan saya agar seluruh masyarakat tidak ragu menjadi peserta JKN dan tetap menjaga kesehatan. Jangan merasa rugi karena sehat itu untuk diri kita sendiri yang menikmatinya. Dengan menjadi peserta JKN, hal ini juga dapat menjadi bentuk amal baik kita kepada sesama,” ucap Esya.
Waspada Lonjakan ISPA Pasca Haji dan Musim Liburan, ini Penjelasan Dokter Spesialis Paru RS Premier |
![]() |
---|
Sering Dikira Serangan Jantung Padahal Regurgitasi, Cek 4 Fakta Penyakit GERD yang Perlu Diketahui |
![]() |
---|
Cegah Osteoporosis Lewat 10.000 Langkah Menuju Tulang Kuat, Ribuan Orang Jalan Kaki di Surabaya |
![]() |
---|
Revolusi Layanan Kesehatan dengan AI: Seberapa Aman? |
![]() |
---|
Melindungi Privasi di Era Digital: Mengatasi Kebocoran Data Rekam Medis Pasien COVID-19 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.