Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jombang

323 Sapi di Jombang Terjangkit PMK, Puluhan Ekor Terpaksa Disembelih

Ratusan ekor sapi di Kabupaten Jombang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), menyebar hampir di seluruh kecamatan. 

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Anggit Pujie Widodo
Hewan Ternak Sapi Milik Peternak di Peterongan yang Tengah Berada di Kandang 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo 

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Ratusan ekor sapi di Kabupaten Jombang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), menyebar hampir di seluruh kecamatan. 

Tercatat ada sebanyak 323 seekor sapi terjangkit PMK, yang dimana jumlah tersebut merupakan akumulasi dari data per bulan Desember 2024 sampai Januari 2025. 

Dinas Peternak dan Perikanan Kabupaten Jombang mencatat, pada bulan Desember 2024 ada 282 kasus PMK di Jombang. Kemudian pada Januari 2025 ini ada 41 kasus dimana 31 ekor sapi terpaksa harus disembelih dan 11 ekor lainnya mati. 

Menurut Plt Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Jombang Mochamad Saleh, ia mengatakan juga pihaknya sudah turun ke lapangan untuk melakukan penanganan. Dari penanganan itu, tercatat ada puluhan ekor sapi yang sembuh dari PMK. 

"Penanganan sudah kami lakukan. Petugas di lapangan juga bergerak. Untuk melakukan gerakan vaksin PMK kepada para peternak dan hasilnya 50 ekor sapi dinyatakan sembuh," ucapnya saat dikonfirmasi pada Senin (6/1/2025). 

Lebih lanjut ia menjelaskan jika, penyakit pada hewan terbaik ini punya sifat menular pada keadaan cuaca tertentu dan penyakit ini bisa menyebar dengan cepat terutama saat iklim lembab dan sejuk. 

Shaleh pun mengakui jika persebaran PMK ini menyasar di 19 kecamatan di Kabupaten Jombang. Praktis hanya ada dua kecamatan yang bebas dari PMK, yakni Kecamatan Tembelang dan Perak.

Sementara untuk kecamatan dengan tingkat PMK paling banyak ada di Kecamatan Jogoroto, Diwek dan Jombang. 

Baca juga: PMK Picu Kepanikan Peternak, Puluhan Sapi di Plalangan Ponorogo Dijual Murah

Hewan Ternak Sapi Milik Peternak di Peterongan yang Tengah Berada di Kandang
Hewan Ternak Sapi Milik Peternak di Peterongan yang Tengah Berada di Kandang (tribunjatim.com/Anggit Pujie Widodo)

Baca juga: PMK di Kabupaten Kediri Mengganas, 251 Sapi Terjangkit, 24 Ekor Mati

"Selama dua bulan terakhir ini memang persebaran PMK cukup masif," katanya. 

Masifnya persebaran PMK itu disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya pergantian musim dari kemarau ke musim hujan. Untuk diketahui, saat musim hujan kelembaban akan tinggi dan membuat kekebalan hewan terhadap penyakit bisa menurun.

"Hal itulah yang memudahkan virus menyebar. Faktor lainnya karena adanya vaksinasi. Untuk vaksinasi ini memang idealnya 6 bulan sekali dan skala cakupannya 80 persen populasi di wilayah tertentu. Saat ini masih rendah, karena PMK ini munculnya sangat cepat," ungkapnya. 

Sampai saat ini pihaknya juga masih menerima laporan sapi yang sakit dengan gejala demam, lalu mulut berliur dan luka-luka di mulut serta sakit di kaki. 

Merespon itu, pihaknya juga akan memastikan petugas di lapangan bisa melakukan tindakan dengan cepat jika ada laporan dari masyarakat. 

"Eliminasi penyebaran virus di kandang atau di tempat penampungan ternak, seperti di rumah potong atau di pasar akan dilakukan. Penyemprotan disinfektan juga mulai kamu lakukan dan juga upaya vaksinasi," pungkasnya. 

Baca juga: Jumlah Sapi Terserang PMK di Lamongan Terus Bertambah, 15 Ekor Diantaranya Mati

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved