Berita Kota Malang
Nasib eks Petinju Kelas Internasional Kini Jadi Jukir, Ikut Program Bedah Rumah Tapi Tak Direnovasi
Harapan memiliki rumah yang bisa ditempati sendiri tak kunjung terwujud bagi seorang mantan juara tinju dunia IBF Interkontinental Dobrak Arter
Penulis: Benni Indo | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Harapan memiliki rumah yang bisa ditempati sendiri tak kunjung terwujud bagi seorang mantan juara tinju dunia IBF Interkontinental asal Kota Malang, Wicahyono atau yang populer dipanggil Dobrak Arter.
Pada Mei 2024, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat bersama pejabat lainnya, termasuk Badan Amil Zakat Nasional datang ke rumahnya dalam sebuah seremoni program bedah rumah.
Rumah Dobrak yang berkuran sekitar 4x11 meter itu rencananya akan direnovasi.
Wahyu Hidayat menyerahkan sendiri bantuan uang tunai senilai Rp 5 juta yang diterima istrinya Dobrak, Kusuma Dewi (53).
Nyatanya, hingga Januari 2025, bedah rumah itu tidak pernah selesai. Terbengkalai dan menyisakan kerusakan di mana-mana.
Baca juga: Sosok Jake Paul yang Melawan Mike Tyson, Ditampar Sang Petinju Sebelum Tanding, Bayaran Fantastis
Di tengah terik panas, meski awan mendung memayungi, Dobrak mengajak Tribun Jatim ke rumahnya yang berlokasi di sebuah gang sempit di Kelurahan Tanjungrejo.
Dobrak memandu jalan memasuki gang-gang sempit pemukiman. Kemudian ia menunjukan bagian atas rumah yang dipasang asbes.
"Ini bagian atas rumah saya," katanya, Kamis (16/1/2025).
Baca juga: Tiap Hari Selama 46 Tahun Rasakan Dingin Penjara, Mantan Petinju ini Ternyata Korban Salah Tangkap
Setelah menunjukan bagian atas rumahnya, ia mengajak turun ke bawah melewati akses sebuah rumah.
Berjalan beberapa langkah setelah menuruni anak tangga, tibalah di rumahnya yang berwarna hijau. Rumah itu terlihat tidak layak.
Akses masuk hanya melalui jendela kecil yang belum selesai dikerjakan. Pintu utama tertutup oleh papan yang lebar. Di dalam rumah, terdapat dua kamar.
Baca juga: Petinju Angela Carini Mundur usai Lawan Imane Khelif 46 Detik di Olimpiade 2024: Saya Katakan Cukup
Pada bagian belakang terdapat dapur. Papan kayu dan barang-barang tak terpakai banyak tersimpan di dalam rumah yang belum selesai direnovasi.
Diceritakan kembali oleh Dobrak, dirinya sempat senang mengetahui rencana bedah rumah yang dilakukan untuk rumahnya.
Nyatanya, pelaksanaan renovasi itu hanya berlangsung sekitar dua minggu saja. Setelah itu, para tukang pergi.
Baca juga: Dulunya Pemain Sepak Bola, Eks Atlet Banting Setir Nyanyi dan Rilis Lagu: Namanya Juga Hidup
Rumahnya ditinggal begitu saja meski pekerjaan belum selesai..
"Pembangunan berjalan sekitar dua minggu, tapi hasilnya morat-marit. Saat itu saya menerima Rp 5 juta bantuan dari Pj Wali Kota," ujarnya.
Dobrak membangun upaya untuk merampungkan pembangunan renovasi rumahnya.
Sejumlah kerabat mencoba membantunya, termasuk dari KONI dan Pertina yang menurut pengakuan Dobrak memberikan bantuan masing-masing Rp 1,5 juta.
Baca juga: Nelangsa Ibu Tunggal di Malang Kehilangan Uang Rp 31 Juta Gara-gara Iklan di Facebook Ambil Kupon
Proses pembangunan saat itu disebut Dobrak begitu cepat. Setelah ia menerima bantuan, pembangunan langsung dilakukan. Tidak ada perencanaan pembangunan yang dibicarakan dengan Dobrak oleh pihak yang merenovasi rumah.
"Belum diatur apa-apanya, itu langsung keburu dibongkar semua sehingga pemasangan tidak sesuai tempatnya," kata Dobrak.
Rumah itu menjadi satu-satunya harapan Dobrak untuk ditempati. Sudah hampir satu dekade ini Dobrak bersama istri dan dua anaknya mengontrak rumah berukuran 3x10 meter yang berada tidak jauh dari rumahnya sendiri.
Setiap bulan, ia harus mengeluarkan Rp 700 ribu untuk bayar kontrakan. Sementara Dobrak sendiri harus bekerja sebagai juru parkir di dekat Pasar Kasin.
Dalam sehari, penghasilannya tidak lebih dari Rp 50 ribu. Ia bekerja mulai pagi hingga siang. Sore harinya, ia mengajar tinju yang bertarif Rp 20 ribu per serinya.
Dobrak berharap ada bantuan dari Pemerintah Kota Malang yang bisa merampungkan renovasi rumnya. Harapan itu juga dikatakan Kusuma Dewi, istrinya. Kusuma ingin membangun usaha di rumahnya sendiri. Namun angan-angan itu belum terwujud karena rumah yang ia impikan tak selesai direnovasi.
"Saya ingin berjualan dari rumah. Anak-anak juga semakin dewasa. Kebutuhan semakin banyak," katanya.
Anaknya yang pertama akan memasuki jenjang perndidikan tinggi karena sudah duduk di kelas 3 SMK saat ini. Sementara anaknya yang kedua akan melanjutkan ke bangku sekolah menengah pertama dalam waktu dekat.
"Beberapa rekan membantu kami seperti memberi pasir atau bahan-bahan lainnya," imbuh Kusuma.
Di sisi lain, bahan-bahan bangunan juga ada yang hilang. Kusuma mengatakan kehilangan pasir hitam untuk pembangunan renovasi rumahnya berkapasitas sekitar 2 bak pikap. Beberapa bahan lainnya seperti kayu juga hilang.
"Bukan kami yang memilih tukang, tapi dari mereka. Bahan-bahannya malah hilang. Kalau kami yang memilih tukang, kami pilih warga sekitar sini saja karena berpengalaman," ujarnya.
Kusuma pernah mempertanyakan ke pamong setempat mengenai perencanaan renovasi rumahnya. Jawabannya, renovasi belum bisa dilanjutkan karena status kepemilikan rumah tersebut masih belum atas nama Dobrak. Status rumah tersebut masih atas nama keluarga besar Dobrak.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Malang, Dandung Julhardjanto saat dikonfirmasi mengatakan belum mengetahui pasti apakah bedah rumah itu program di dinasnya atau lembaga lain. Meskipun ia mengikuti seremoni pencanangan program bedah rumah Dobrak pada Juni 2024 lalu, nyatanya Dandung tidak mengetahui pasti informasi pelaksana program tersebut saat dikonfirmasi.
"Coba saya cek dulu. Coba saya lihat. Itu bedah rumah masuk pembiayaan yang mana," ungkapnya.
Dijelaskan Dandung, di dinasnya terdapat program bedah rumah. Warga yang mendapatkan program bedah rumah harus menjalani verifikasi terlebih dahulu. Verifikasi dimulai sejak memastikan dokumen kepemilikan aset, lalu tidak berada di lokasi yang melanggar aturan.
"Setelah itu ada surat keputusan yang ditandatangani wali kota. Jadi harus masuk daftar dulu," katanya.
Ada anggaran Rp 20 juta untuk program bedah rumah. Namun, uang itu tidak diberikan kontan, melainkan dalam bentuk material untuk kebutuhan renovasi rumah.
"Saya lihat dulu informasinya untuk yang Dobrak ini," kata Dandung.
Dikutip dari laman resmi Pemkot Malang pada Mei 2024, Pemerintah Kota Malang menaruh perhatian pada kehidupan mantan atlet tinju yang mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, Dobrak Arter. Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang saat itu, Wahyu Hidayat bersama kepala perangkat daerah terkait serta perangkat wilayah mengunjungi rumah Dobrak Arter yang terletak di Jalan IR Rais Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Minggu (5/5/2024).
Wahyu meninjau langsung kondisi rumah yang mengalami kerusakan berat yang terkategori tidak layak huni ini. Sudah empat tahun kondisi rumah terbengkalai karena tidak ada biaya perbaikan. Dobrak bersama istri dan anaknya pun terpaksa mengontrak rumah di daerah Kasin. Wahyu menegaskan pihaknya telah memastikan status kepemilikan rumah yang ditinggali oleh Dobrak Arter bersama keluarganya.
“Kami sudah lama mendapat informasinya, hanya saja sebuah bantuan harus jelas status kepemilikan dan tanahnya. Setelah status kepemilikannya jelas baru bisa ditindaklanjuti. Sudah empat tahun ditinggal. Dan karena sehari-hari kerjanya tukang parkir, tidak ada penghasilan pasti, walau kadang sore hari juga melatih tinju,” bebernya.
Wahyu mengungkapkan bahwa kegiatan rehabilitasi rumah ini merupakan hasil kolaborasi dengan berbagai pihak. Saat itu ia mengatakan telah memberi tugas kepada Kepala Dinsos P3AP2KB dan Kepala Dinas PUPRPKP untuk segara memasukkannya ke daftar karena statusnya sudah jelas.
"Kalau yang bisa langsung adalah dari Baznas, kalau dari pemerintah tentu ada SOP, ada mekanisme yang harus dilakukan,” ujarnya saat itu.
Dobrak Arter
petinju internasional jadi jukir
ViralLokal
program bedah rumah
berita Kota Malang terkini
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
Dijadikan Jaminan Utang Bank, 2 Rumah di Kawasan Elit Dieksekusi PN Malang |
![]() |
---|
Dispangtan Kota Malang Terima 200 Dosis Vaksin PMK, 75 Dosis telah Disuntikkan ke Sapi |
![]() |
---|
Dispangtan Kota Malang Upayakan Produk Urban Farming Warga Jadi Bahan Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
Hendak Ambil Cabai, Emak-emak di Malang Syok Kalung Emas Ditarik Pemotor, Aksi Pelaku Terekam CCTV |
![]() |
---|
Renovasi Stadion Gajayana Malang Harus Rampung sebelum Porprov Jatim 2025 Bergulir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.