Mengenal Tradisi Sanggring Kolak Ayam Gumeno Gresik, Sudah 5 Abad Digelar di Malam 23 Ramadan

Dia berharap, generasi penerus lebih mencintai Tradisi Sanggring Kolak Ayam.

Selama perayaan tahun kemarin, pihaknya melibatkan semakin banyak anak-anak pelajar untuk ikut berpartisipasi dalam proses pembuatan kolak ayam. 

"Berharap mereka adalah penerus kita, penerus Tradisi Sanggring Kolak Ayam yang sudah 500 tahun ini," kata dia. 

Tahun 2013, pihaknya membuat kurang lebih 1.000 porsi untuk para tamu di dalam masjid.

Pada tahun 2014 menerima tamu di halaman masjid dan menyediakan 1.400 porsi.

Kemudian tahun 2016, pihaknya menyediakan 1.600 porsi untuk tamu.

Sementara tahun 2024 kemarin, menyiapkan 3.200 porsi untuk tamu. 

"Paling banyak tahun ini 3.500 porsi untuk tamu. Panitia yang terlibat tahun ini juga lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya, tahun kemarin menelan biaya Rp 160 juta, tahun ini hampir Rp 240 juta berasal dari swadaya warga, donatur, dan bantuan pemerintah desa," tambahnya. 

Para tamu yang hadir untuk menikmati sanggring kolak ayam ini tidak hanya berasal dari Gresik saja.

Banyak juga dari luar daerah.  

"Seperti dari daerah Bojonegoro, Malang banyak datang ingin merasakan sanggring kolak ayam ini," tambahnya. 

Sementara itu, Isman, warga Cerme Gresik datang ke masjid Desa Gumeno setelah salat ashar.

Bapak dua anak ini, mengaku setiap tahun datang ke Gumeno ketika malam ke 23 Ramadan untuk menikmati sanggring kolak ayam.  

"Setiap tahun pasti ke sini, buka bersama dengan sanggring kolak ayam dan beribadah di Masjid Sunan Dalem Gumeno," tambahnya.