Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Alasan Fajril Mau Ikut Program Barak Militer Dedi, Jadi Danton dalam Upacara, Dulu Suka Main Game

Fajril Ramadhan mengungkapkan, tidak ada paksaan dari orangtuanya maupun guru untuk mengikuti program barak militer tersebut.

KOMPAS.com/Faqih Rohman Syafei
CERITA DI BARAK - Fajril Ramadhan, siswa kelas 11 dari SMA Negeri 2 Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, merasakan banyak pelajaran berharga selama mengikuti program pendidikan berkarakter bela negara yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. 

Berkat kerja kerasnya, ia menjadi siswa terbaik dalam pelatihan baris-berbaris dan menerima hadiah sebesar Rp 25 juta dari Gubernur Jawa Barat.

Dia membuktikan bahwa program tersebut telah mengubah pribadinya menjadi lebih baik.

Fajril ditunjuk oleh pelatih sebagai salah satu Komandan Pleton (Danton) dalam upacara Hari Kebangkitan Nasional.

"Jadi lebih baik mampu memimpin pasukan dan bicara di depan umum. Jadi Danton, dan juara baris-berbaris terbaik," kata Fajril.

Baca juga: Siswa SMP Negeri Heran Ditarik Rp125 Ribu Buat Ijazah, Buku Tahunan Urunan 533 Ribu, Duga Ada Pungli

Keseruan dan kenangan di asrama

Fajril juga mengenang berbagai momen menarik selama pendidikan.

Salah satu yang paling mengesankan adalah saat temannya tertangkap membawa rokok ke dalam asrama.

Ia dan teman-temannya dihukum dengan diceburkan ke kolam lele hingga basah kuyup.

Meski begitu, Fajril menganggap peristiwa itu sebagai pelajaran untuk lebih taat pada aturan.

"Ketika teman-teman ada yang membawa rokok ketahuan, diceburin ke kolam lele sampai basah semua," katanya.

Saat ini, Fajril merasa sedih harus berpisah dengan teman-teman asramanya setelah lulus dari program tersebut.

Banyak kisah yang penuh suka dan duka yang akan ia kenang.

"Lega bisa bermain lagi, tapi sedih karena tertinggal atau berpisah dengan teman tidak ketemu lagi," tuturnya.

Baca juga: Kekhawatiran Dedi Mulyadi Hingga Tak Mau Lepas Siswa di Barak Militer, Singgung Pengawasan

Pendidikan yang positif dan tanpa kekerasan

Fajril juga membantah isu adanya unsur kekerasan dalam program pendidikan tersebut.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved