Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Beda Cara Eri Cahyadi & Dedi Mulyadi Bina Anak Nakal, Jabar Ada Barak Militer, Surabaya Buka Asrama

Beda cara Eri Cahyadi dan Dedi Mulyadi membina anak nakal. Jawa Barat kirim ke barak militer. Surabaya buka asrama khsus.

Editor: Hefty Suud
KOLASE TribunJatim.com/Bobby Koloway - Instagram @dedimulyadi71
PEMBINAAN SISWA NAKAL - Beda cara Gubernur Dedi Mulyadi dan Wali Kota Eri Cahyadi bina siswa nakal. Di Jawa Barat, siswa nakal dikirim ke barak militer. Surabaya buka asrama. 

Sebaliknya, asrama tersebut menawarkan kebersamaan dan ruang kelas yang memadai untuk mengubah pola pikir mereka.

"Jadi kalau dari keluarga nggak mampu, kami bantu, bisa melalui sekolah dan masuk asrama Kanri atau Bibit Unggul. Tapi kalau masih mampu, ya tetap melakukan pengawasannya kita bersama. Sehingga inilah gotong-royong," tutur Doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) ini.

Beberapa peserta di asrama Kanri maupun Bibit Unggul berasal dari keluarga kurang mampu. Bagi yang demikian, akan mendapatkan bantuan biaya dari Pemkot.

Wali Kota Eri menawarkan bantuan biaya pendidikan dengan syarat sederhana, anak-anak harus berada di rumah pada pukul 22.00 WIB malam. 

"Kalau tidak punya biaya, serahkan ke pemkot, akan kami sekolahkan. Makanya nanti itu akan diantar menuju ke Kampung Anak Negeri atau ke asrama Bibit Unggul," ujarnya.

BERI PENJELASAN - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan intervensi pendidikan karakter anak tetap menjadi prioritas Pemkot Surabaya saat ini.
BERI PENJELASAN - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan intervensi pendidikan karakter anak tetap menjadi prioritas Pemkot Surabaya saat ini. (Tribun Jatim Network/Bobby Constantine)

Pemkot Surabaya menyiapkan kuota sekitar 200 tempat untuk Asrama Bibit Unggul melalui program 1 Gamis 1 Sarjana. Kemudian, 200 lagi untuk jenjang SMP dan SMA.

Privasi siswa yang mengikuti program ini juga terjaga. 

"Sejak 2022 saya bergerak, saya berusaha menjaga privasinya warga saya yang saya datangi. Saya tidak ingin mereka malu atau minder," tegasnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk (DP3A-PPKB) Kota Surabaya, Ida Widyawati menyampaikan, pihaknya segera bergerak cepat menindaklanjuti arahan Wali Kota Eri Cahyadi terkait pembinaan orang tua dan remaja. 

Selain itu, ada pula program yang menyasar orang tua dengan penghasilan di bawah Rp4 juta untuk diikutsertakan dalam program Padat Karya.

Baca juga: Kekhawatiran Dedi Mulyadi Hingga Tak Mau Lepas Siswa di Barak Militer, Singgung Pengawasan

“Pemkot Surabaya siap membantu keluarga yang tidak mampu dengan memfasilitasi biaya pendidikan anak, termasuk melalui Asrama Bibit Unggul atau Kampung Anak Negeri bagi mereka yang ingin bersekolah penuh,” kata Ida.

Sebelumnya, pihaknya telah mengundang 500 orang tua dalam kelas parenting bertajuk "Kelas Sinergi Keluarga untuk Remaja yang Lebih Baik” di Gedung Sawunggaling, Sabtu (24/5/2025) lalu. Mereka merupakan para orang tua dari anak-anak yang pernah dijangkau oleh Satpol PP Surabaya.

Menurutnya, mayoritas anak-anak yang pernah dijangkau kurang perhatian orang tua sehingga cenderung terpengaruh hal negatif.

“Kami terus berupaya mengedukasi masyarakat tentang pola asuh remaja melalui berbagai inisiatif pencegahan, seperti Puspaga Balai RW dan Kampung Arek Surabaya Ramah Perempuan dan Anak. Program-program ini menekankan pentingnya keamanan anak di lingkungan, termasuk penerapan jam malam, dan memberikan apresiasi kepada RW yang konsen terhadap hal tersebut,” katanya.

Baca juga: Alasan Fajril Mau Ikut Program Barak Militer Dedi, Jadi Danton dalam Upacara, Dulu Suka Main Game

Baca juga: Tangis Dedi Mulyadi Pulangkan 273 Siswa Pendidikan di Barak Militer: Anaknya sudah Berubah

Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved