Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Untung Rp 5,3 M, Warga Jateng Kirim 83 Orang ke Spanyol, Korban Curiga Disuruh Sembunyi dari Polisi

Mendapat untung sampai miliaran rupiah, dua orang warga Jawa Tengah ternyata memperdagangkan orang ke Spanyol dan membuat telantar korban.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunJateng.com
KASUS TPPO - Polda Jateng menangkap dua tersangka kasus TPPO bermodus bekerja ke Eropa dengan iming-iming gaji tinggi di Mapolda Jateng, Kota Semaran, Kamis (19/6/2025). Awalnya pelaku menjanjikan para korbannya gaji senilai 3000 euro untuk bekerja di Spanyol, belakangan diketahui pekerjaan tak sesuai perjanjian awal. 

"Ancaman pidananya paling singkat 3 tahun dan paling lama 15 tahun, dengan denda paling sedikit Rp 120 juta dan paling banyak Rp 600 juta," katan Sumarni yang didampingi Kasat Reskrim, Kompol Siswo De Cuellar Tarigan itu.

Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya perlindungan bagi pekerja migran dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya perdagangan manusia.

Polisi terus mengejar Mr X, yang menjadi buronan terkait kasus

Sementara itu, nasib miris TKI lainnya juga dialami pria asal Trenggalek.

Seorang Tenaga Kerja Indonesia atau TKI asal Trenggalek malah hidup sengsara.

Pemuda berinisial PWA (24) itu tinggal di tenda bersama kandang hewan.

Rupanya, PWA tertipu agensi penyalur tenaga kerja luar negeri abal-abal hingga tekor ratusan juta setelah terlanjur menjual rumah orangtua. 

PWA pun habiskan uang Rp 105 juta untuk mewujudkan keinginannya.

Itu total keseluruhan dari nilai uang yang diminta oleh si agensi abal-abal secara bertahap. 

Yang paling bikin nelangsa, uang ratusan juta yang terlanjur dikeluarkan oleh orangtuanya diperoleh dari tabungan keluarga, pinjaman hutang, hingga menjual rumah yang ditinggali kedua orangtua. 

Namun rencana keberangkatan menuju Australia, Inggris dan Korea tidak pernah terjadi sampai detik ini. 

Ia malah diberangkatkan ke negara lain, yakni Hongkong, lalu hidup terkatung-katung hampir setengah tahun di sana, dan tetap tanpa pekerjaan.

Bahkan, PWA diberikan tempat tinggal tenda kemping di lantai paling ujung atap (rooftop) bangunan apartemen. 

Mereka hidup dengan kondisi semacam itu, berdampingan dengan kandang hewan Mamalia Pengerat bernama Terwelu, peliharaan beberapa orang penghuni apartemen lainnya. 

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved