Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Vira

SPPG Akui Salah soal Menu MBG Ikan Hiu Goreng, BGN Sebut Kerarifan Lokal: karena di Sana Banyak

Menu ikan hiu goreng dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Ketapang, Kalimantan Barat membuat puluhan siswa dan guru keracunan.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/HENDRA CIPTA
KERACUNAN MENU MBG - Sebanyak 20 siswa SDN 12 Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) mengalami gejala keracunan usai menyantap menu makan siang program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (23/9/2025). Ada menu ikan hiu goreng yang kini jadi sorotan. 

Karena hiu adalah predator puncak yang hidup lama, racun ini tidak mudah hilang dan justru menumpuk semakin banyak seiring bertambahnya usia hiu. Penelitian menunjukkan hiu dewasa memiliki kadar merkuri dan cadmium lebih tinggi dibanding hiu muda.

Baca juga: 24 Siswa dan 1 Guru Keracunan Menu MBG Ikan Hiu Goreng, Kelalaian Serius dari SPPG

Hiu adalah predator puncak atau apex predator di laut.

Posisi ini membuat hiu memakan banyak ikan kecil dan mengakumulasi zat beracun seperti merkuri melalui proses yang disebut bioakumulasi.

Akibatnya, kadar merkuri dalam daging hiu jauh lebih tinggi dibandingkan ikan lain.

Jika masuk ke tubuh manusia, merkuri dapat merusak sistem saraf. Risiko terbesar dialami oleh janin, anak kecil, dan wanita hamil.

Efek paparan merkuri bisa berupa gangguan otak, kerusakan koordinasi tubuh, hingga masalah perkembangan pada anak.

Baca juga: Penyelidikan Keracunan MBG di SDN Bojonegoro, Penyedia Kirim Sampel ke Laboratorium: Janggal

Melansir dari laman Shark Research Institute via Kompas.com, selain merkuri, daging hiu juga mengandung racun lainnya, seperti: 

Arsenik: Studi menemukan kadar arsenik dalam daging hiu melebihi standar konsumsi aman. Paparan arsenik meningkatkan risiko kanker kulit, kandung kemih, dan paru-paru.

Timbal (Lead): Riset di Samudra Pasifik menunjukkan hiu memiliki kadar timbal sangat tinggi. Timbal dapat memicu kejang, koma, bahkan kematian.

Urea: Hiu memiliki kadar urea tinggi, yang memberi bau menyengat pada dagingnya. Konsumsi urea berlebih dapat merusak ginjal.

Sejumlah penelitian juga menemukan adanya racun dari mikroorganisme laut seperti ciguatoxins dalam tubuh hiu.

Racun ini dapat menyebabkan keracunan ciguatera, yakni gangguan saraf serius yang ditandai dengan mual, pusing, dan lemas.


Temuan penelitian di Korea dan Afrika Selatan 

Dua studi besar baru-baru ini memberikan gambaran jelas tentang bahaya konsumsi hiu.

Studi di Korea Selatan

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved