Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terkini

Sosok Gus Dur yang Ditetapkan Jadi Pahlawan Nasional, Dikenal sebagai Tokoh Pluralisme

Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA
PROFIL GUS DUR - Penerima gelar pahlawan nasional yang dianugerahkan oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2025). 

Pada 1979, Gus Dur hijrah ke Jakarta dan merintis Pesantren Ciganjur. Setahun kemudian, ia dipercaya menjadi wakil katib syuriah PBNU.

Di organisasi ini, Gus Dur banyak terlibat dalam diskusi lintas agama, suku, dan disiplin ilmu, sambil terus memperkuat kiprahnya di dunia pemikiran, kebudayaan, dan politik.

Momentum besar datang pada Muktamar ke-27 NU di Situbondo pada 1984, ketika Gus Dur terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Ia akhirnya melepas posisi tersebut ketika menjabat Presiden ke-4 RI, menggantikan BJ Habibie.

Sebagai presiden, Gus Dur dikenal sebagai tokoh pluralisme. Salah satu contohnya ketika mencabut larangan perayaan Imlek melalui Keppres Nomor 19 Tahun 2001 yang menjadikan Imlek sebagai hari libur.

Namun masa jabatannya tidak berlangsung lama. Setelah memimpin selama 21 bulan, Gus Dur diberhentikan oleh MPR pada 23 Juli 2001 dan digantikan oleh Megawati Soekarnoputri.

Delapan tahun kemudian, pada 30 Desember 2009, Gus Dur wafat di usia 69 tahun di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved