Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

DPRD Kota Malang Anggarkan Rp 5,8 M untuk Beli 5 Mobil Dinas, Warga dan MCW Protes

Malang Corruption Watch (MCW) dan beberapa warga Kota Malang melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Kota Malang, Rabu (13/2/2019).

Penulis: Benni Indo | Editor: Anugrah Fitra Nurani
SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
TOLAK PENGADAAN MOBDIN - Massa aksi dari Malang Corruption Watch memegang poster dalam aksi di halaman Gedung DPRD Kota Malang, Rabu (13/2/2019). Massa aksi menolak pengadaan mobil dinas (Mobdin) pimpinan DPRD sebesar Rp 5,8 Miliar. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO 

TRIBUNJATIM.COM, KLOJEN - Malang Corruption Watch (MCW) dan beberapa warga Kota Malang melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Kota Malang, Rabu (13/2/2019).

Mereka melakukan protes dan mengkritisi anggaran pengadaan mobil dinas.

Massa meminta agar anggaran yang dinilai sangat mahal itu dibatalkan.

Bagaimana tidak, tercatat ada anggaran Rp 5.8 M yang direncanakan untuk membeli kendaraan pimpinan DPRD Kota Malang.

(Demi Untung Rp 50 Ribu, Pria Paruh Baya di Teluk Sampit Surabaya Bisnis Sabu dan Ekstasi)

(Banyuwangi Masuk Nominasi Penerima Pengelolaan Sampah Modern dari Pemerintah Jerman)

Wakil Koordinator MCW, Atha Nursasi menjelaskan nilai itu terdapat dalam APBD 2019 Kota Malang. Anggaran  tersebut rencananya untuk membeli lima unit mobil.

Satu unit mobil pimpinan, tiga unit mobil wakil pimpinan, dan satu unit mobil operasional.

"Angka itu kami nilai terlalu besar, dan buat apa mobil dinas senilai satu miliar lebih per satu unitnya," katanya, Rabu (13/2/2019).

Di sisi lain, pengunjuk rasa menilai kalau kendaraan yang digunakan pimpinan dewan saat ini terbilang masih sangat bagus dan dapat digunakan.

Oleh sebab itu, tidak sewajarnya membeli mobil lainnya dengan harga yang sangat fantastis.

Atha menilai pengadaan mobil dinas tersebut merupakan pemborosan.

Menurut Atha, nilainya tak sebanding dengan belanja langsung untuk pendidikan dan kesehatan.

(Dugaan Pelecehan Seksual oleh Guru SD di Malang, Polisi: Kami Tunggu Keterangan, Korban Masih Trauma)

(Polda Jatim Periksa Caleg Nasdem Asal Gresik Sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penipuan)

"Coba saja dibandingkan, masih ada persoalan dengan akses pendidikan dan kesehatan," imbuhnya.

Menurutnya, pengadaan kendaraan yang harganya sampai Rp 5.8 Miliar itu tidak pantas. Apalagi kinerja DPRD Kota Malang dinilai belum maksimal.

Kejadian korupsi masal yang dilakukan oleh mayoritas anggota DPRD Kota Malang menjadi salah satu bukti nyatanya.

"Dewan harus mengembalikan kepercayaan masyarakat, batalkan rencana pengadaan kendaraan mobil dinas itu," tegasnya.

(Gegara Korsleting Listrik, Api Lahap Gudang Penggilingan Gaplek di Malang,Kerugian Capai Rp 200 Juta)

(DPRD Surabaya Bahas Rapera Kawasan Tanpa Rokok, PNS yang Melanggar Akan Turun Pangkat)

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Malang, Bambang Heri Susanto menjelaskan, rencana pengadaan kendaraan tersebut sudah dilakukan sejak Februari 2018.

Pengadaan itu dilakukan oleh anggota dewan sebelumnya.

"Anggaran ini dipersiapkan saat kami belum di PAW," kata politisi PDI Perjuangan itu.

Di sisi lain, Wakil Ketua III DPRD Kota Malang, Fransiska Rahayu menambahkan, anggaran tersebut sudah sempat dievaluasi oleh tim anggaran.

Jumlah anggaran yang tertulis itu juga dalam bentuk pengajuan, dan saat dikalkulasikan dengan harga mobil sekarang, kemungkinan besar harganya akan di bawah yang tertulis sekarang.

"Sudah kami hitung, dan kemungkinan harga lima mobil itu senilai kurang lebih Rp 3,1 Miliar. Jadi akan ada sisa anggaran dan dikembalikan ke kas daerah," jelas politisi Demokrat itu.

(BP2D Kota Malang Sidak 21 Pajak Air Tanah untuk Selamatkan Lingkungan dan Tingkatkan PAD)

(TKD Jatim Targetkan Jokowi-Maruf Amin Raup 70 Persen Suara, Machfud Arifin: Malang dan Madura Aman)

Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Jarwoko saat dimintai pendapat terkait anggaran untuk membeli mobil dewan, tidak banyak memberikan komentar.

Edi menyerahkan semua mekanisme pada anggota legislatif.

“Tentu bapak-bapak dewan yang tahun tentang rencana itu. Kami hormati dan hargai apa yang menjadi rencana di sana,” ungkapnya.

Menanggapi protes yang dilakukan warga dan MCW Kota Malang, menurut Edi hal itu sebagai masukkan kepada wakil rakyat di DPRD Kota Malang.

“Itu bagian daripada masukan. Tapi saya kira bapak-bapak dewan mempunyai alasan yang kuat untuk bisa menganggarkan itu,” terangnya.

Reporter: Surya/Benni Indo

(Kunjungi Sanusi, KPU Kabupaten Malang Ungkap Ingin Gudang Logistik yang Representatif)

(Wakil Wali Kota Malang Jamin TKI yang Menghilang di Jordania Sejak 2006 Segera Dipulangkan)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved