Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tragedi Arema vs Persebaya

Kisah Korban Tragedi Kanjuruhan Berjuang Sembuh dari Hilang Ingatan dan Kelumpuhan, Ortu Pasrah

Inilah kisah korban Tragedi Kanjuruhan yang berjuang sembuh dari kehilangan ingatan dan kelumpuhan.

|
TRIBUNJATIM.COM/PURWANTO
Cahayu Nur Dewata, korban tragedi Kanjuruhan yang sempat kehilangan ingatan dan mengalami kelumpuhan, Senin (23/1/2023). 

"Saya pinginnya segera diusut tuntas. Saya nggak mau teman saya ada yang meninggal lagi," tegas Cahayu, sembari mengingat temannya yang bernama Najwa.

Baca juga: Terungkap Alasan Sebenarnya Sidang Kasus Tragedi Stadion Kanjuruhan Digelar di Surabaya: Traumatik

Najwa merupakan korban tragedi Kanjuruhan yang kini telah tiada.

Selain di rumah, Cahayu juga rutin menjaga neneknya yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

Menurut informasi dari ibunda Cahayu, nenek Cahayu telah
mengembuskan nafas terakhirnya pada Minggu 22 Januari 2023.

Sedangkan proses wawancara kami dengan Cahayu dilakukan pada 21 Januari 2023.

Pada saat itu, Cahayu baru saja menjenguk neneknya yang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang.

Terpisah, Pemerintah Kabupaten Malang (Pemkab Malang) menegaskan akan terus memperhatikan korban maupun keluarga korban tragedi Kanjuruhan.

Di antaranya, adalah dengan memberikan santunan kepada keluarga korban yang ditinggalkan.

"Insyaallah Pemerintah Kabupaten Malang telah berbuat sebaik-baiknya untuk seluruh korban
tragedi Kanjuruhan," ujar Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, Rabu (18/1/2023).

Didik mengatakan, bentuk perhatian yang diberikan ke keluarga korban di antaranya adalah
memberikan bantuan pendidikan.

Pemkab Malang menggandeng pondok pesantren di Kecamatan Bululawang untuk anak korban tragedi Kanjuruhan yang meninggal dunia.

Cahayu Nur Dewata, korban tragedi Kanjuruhan yang sempat kehilangan ingatan, Senin (23/1/2023).
Cahayu Nur Dewata, korban tragedi Kanjuruhan yang sempat kehilangan ingatan, Senin (23/1/2023). (TRIBUNJATIM.COM/PURWANTO)

"Seperti disampaikan Pak Bupati (Sanusi) sepanjang anaknya mau dipondokkan, bisa di Bululawang, Nanti biaya akan ditanggung pemerintah daerah," ujar Didik.

Soal pengobatan korban luka, Pemkab Malang juga masih menanggungnya.

Pemkab menyediakan RSUD Kanjuruhan, RSUD Lawang, dan puskesmas untuk penyembuhan korban secara gratis.

"Bagi korban yang memiliki gangguan mata, pemkab telah bekerjasama dengan dokter spesialis mata yang praktek di kabupaten dan kota, semuanya nanti dibiayai oleh pemkab," tandasnya.

Lanjut Didik, sebelumnya Pemkab Malang dan Bank Jatim telah memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia.

"Bantuan Rp 10 juta dari pemkab, kemudian dari Bank Jatim totalnya hampir Rp 20 juta per keluarga korban. Itu belum bantuan-bantuan dari pihak lain," imbuhnya.

Ia mengungkapkan, Pemkab Malang telah mengeluarkan dana sebesar Rp 1,8 miliar untuk membiayai delapan rumah sakit, tempat merawat dan mengurus korban tragedi Kanjuruhan.

Baik biaya untuk korban meninggal dunia maupun korban terluka. (Rifky Edgar/Lu'lu'ul Isnainiyah)

Berita Tragedi Arema vs Persebaya lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved