Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Guru SD di Surabaya Diduga Cabuli 20 Siswanya, Tak Akui Aksinya Akhirnya Dipecat, Wali Murid Ngamuk

Seorang guru SD di Surabaya diduga melakukan perbuatan tak senonoh kepada muridnya berkedok pelajaran indra perasa.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Arie Noer Rachmawati
via Tribun Lampung - Shutterstock
Ilustrasi berita seorang guru SD di Surabaya diduga melakukan perbuatan tak senonoh kepada muridnya berkedok pelajaran indra perasa. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Institusi pendidikan di Surabaya benar-benar tak menjadi tempat aman dan nyaman bagi pelajar.

Belum genap satu bulan seorang taruna Politeknik Surabaya dianiaya seniornya hingga tewas.

Sekarang, 20 Februari muncul kasus baru, seorang guru sekolah dasar swasta di kawasan Kapas Madya Barat menjadi predator seksual.

Informasi yang berhasil dihimpun, korbannya para siswi kelas 4 SD dan seorang guru yang dicurigai menjadi pelaku ialah (AS).

Oknum guru tersebut melakukan perbuatan pencabulan dengan dalih mengajarkan ke para siswi mengenai pembelajaran tematik dengan materi menguji kemampuan indra perasa.

Modus yang digunakan AS pada 11 Februari lalu mengajak para siswi bermain stipo diputar di atas meja.

Baca juga: Suami di Surabaya Kerja Tak Kunjung Pulang, Rupanya Akhiri Hidup, Istri sempat Lapor Orang Hilang

Siswi yang kena ujung stipo, diajak keluar kelas untuk menuju salah satu ruangan di lantai dua gedung sekolah.

Di tempat itu, AS lalu menyuruh para siswi duduk di kursi dengan mata ditutup hasduk dan tangan diikat ke belakang.

Dalih AS ingin mengajarkan kepada para siswi tentang kepekaan Indra perasa menebak jenis sayuran dengan kondisi mata tertutup.

Tapi itu hanya tipuan, AS justru memaksa siswi-siswi tersebut merasakan bagian sensitif si guru. 

Kejahatan memang tidak ada yang sempurna.

Ternyata saat itu ada salah satu murid yang matanya tidak terlalu tertutup rapat hasduk.

Tak sengaja ia melihat perbuatan AS.

Sepulang sekolah, ia mengadu ke orang tuanya.

Kabar ini menjadi heboh.

Baca juga: Kasus Tabib Cabul di Malang, Warga Ungkap Sosok Pelaku Sehari-hari: Kaget dan Tidak Menyangka

Senin, 13 Februari tiga wali murid datang ke sekolah.

Salah seorang guru bagian kesiswaan diamuk para wali murid itu.

Aliaka Habibur Rachman selaku kepala sekolah mengatakan saat itu, pihaknya hanya bisa meredam wali murid.

Setelah para wali murid pulang, pihaknya memanggil AS.

AS diberi kesempatan untuk tabayyun.

"Saat kami tanyai AS tidak mengaku atau pun mengelak perbuatannya. Bilang minta maaf dengan suara terbata-bata, lalu menunjukkan ketimun," ujarnya.

Pihak sekolah pada 15 Februari memutuskan memberi sanksi.

AS dipecat.

Baca juga: 21 Murid SD Banyuwangi Tertipu Kebaikan Penjual Mainan, Guru Kaget Pergoki Aksi Nakal, Naik Motor

Sekolah khawatir para wali murid semakin marah lantaran membiarkan AS tetap mengajar.

Kamis, 16 Februari para wali murid itu membuat laporan ke Polrestabes Surabaya.

Semula jumlah korban sempat disimpulkan ada 8 siswi.

Namun, belakangan tambah menjadi 20 korban.

Terpisah, B, salah seorang wali murid meminta kasus ini menjadi atensi polisi.

Ia meminta supaya secepatnya pelaku ditangkap dan dihukum seadil-adilnya.

Berita Surabaya lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved