Berita Terpopuler
JATIM TERPOPULER Kasus Kematian Tahanan Narkoba - Polisi Tangkap 2 Pria Terkait Jasad Bocah 14 Tahun
4 berita Jatim terpopuler Rabu, 10 Mei 2023: kasus kematian tahanan narkoba hingga polisi tangkap 2 pria terkait penemuan jasad bocah 14 tahun.
TRIBUNJATIM.COM - Selamat pagi Tribunners.
Bagaimana kabar kalian di hari Rabu ini?
Sebelum kembali beraktivitas, simak dulu yuk beberapa kabar terhangat dan berita Jatim terpopuler yang paling menjadi perbincangan.
Kabar pertama datang dari ratusan relawan Ganjar Pranowo yang tergabung dalam Sahabat Ganjar mengunjungi kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Selasa (9/5/2023).
Sebagai bentuk dukungan untuk Pilpres 2024 mendatang, mereka juga menyetorkan salinan ribuan KTP.
Selanjutnya juga ada dari penemuan jasad bocah 14 tahun berinisial Nu, di Gudang Peluru Kedung Cowek Surabaya, Minggu (7/5/2023).
Unit Jatanras Polres Pelabuhan Tanjung Perak mengamankan dua orang laki-laki.
Sementara itu kabar ketiga ada Ditreskrimum Polda Jatim yang menetapkan 13 orang tahanan Polres Tanjung Perak Surabaya sebagai tersangka atas penganiayaan seorang tahanan kasus narkotika berinisial AK (45) hingga tewas, beberapa waktu lalu.
1. Datangi Kantor PDI Perjuangan Jatim, Relawan Ganjar Pranowo Setor Ribuan Salinan KTP

Ratusan relawan Ganjar Pranowo yang tergabung dalam Sahabat Ganjar mengunjungi kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Selasa (9/5/2023).
Sebagai bentuk dukungan untuk Pilpres 2024 mendatang, mereka juga menyetorkan salinan ribuan KTP.
Ketua Sahabat Ganjar Jawa Timur, Bambang Wahyuono mengungkapkan, dirinya bersama ratusan relawan itu sengaja datang ke PDI Perjuangan Jatim untuk memberikan apresiasi.
Sebab, partai berlambang banteng moncong putih itu telah resmi mengusung Ganjar Pranowo.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo yang merupakan Gubernur Jawa Tengah itu diumumkan PDI Perjuangan sebagai bakal capres pada 21 April 2023 lalu.
"Kami bekerja sebelumnya sudah dua tahun lebih. Sehingga dengan dideklarasikannya Pak Ganjar, betul-betul kami merasa gembira," kata Bambang.
Begitu pula penyerahan salinan KTP juga diwakili oleh WS, sapaan akrab Whisnu Sakti Buana.
Ribuan salinan KTP itu dikumpulkan dalam boks yang dibawa oleh relawan.
Baca juga: Taruna Merah Putih Jatim Sebut Kunjungan Ganjar ke Surabaya Bukan Napak Tilas Biasa
Menurut Bambang, terkait salinan KTP itu, sebelumnya sudah ada aplikasi dukungan yang dibuka luas untuk diisi masyarakat.
"Kami bawa 2.250 KTP, dan itu riil dukungannya," jelas Bambang.
Dia mengungkapkan, kalangan relawan siap dalam upaya pemenangan pada kontestasi nantinya.
Sementara itu, Whisnu Sakti Buana menyambut positif dukungan kalangan relawan pada Ganjar Pranowo.
Dia melihat animo dukungan begitu besar, utamanya setelah Ganjar Pranowo ditetapkan sebagai bakal capres yang diusung PDI Perjuangan.
Besarnya antusiasme itu dinilai Whisnu Sakti Buana dibuktikan pada kunjungannya ke Jawa Timur akhir pekan lalu.
Baca juga: Datangi Halal Bi Halal dengan Ulama dan Santri di Jatim, Ganjar Pranowo Disambut Teriakan Presiden
2. Polisi Tangkap 2 Pria Terkait Penemuan Jasad Bocah 14 Tahun di Gudang Peluru Surabaya, Masih Remaja

Setelah melakukan penyelidikan terkait penemuan jasad bocah 14 tahun berinisial Nu, di Gudang Peluru Kedung Cowek Surabaya, Minggu (7/5/2023), Unit Jatanras Polres Pelabuhan Tanjung Perak mengamankan dua orang laki-laki.
Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Arief Ryzki Wicaksana mengatakan, dua orang itu merupakan teman dan mantan pacar Nu.
Informasinya, mereka adalah remaja berusia belasan tahun.
"Kami amankan dua orang terkait penemuan jasad tersebut," kata AKP Arief Ryzki Wicaksana saat dikonfirmasi, Selasa (9/5/2023).
Namun AKP Arief Ryzki Wicaksana tak menjelaskan status kedua laki-laki yang diamankan itu.
Dua laki-laki itu ditahan usai polisi melakukan serangkaian pemeriksaan pada lima saksi.
Ketika disinggung lebih detail perihal motif, dugaan keterlibatan orang lain selain dua orang tersebut, AKP Arief Ryzki Wicaksana enggan menjawab lebih detail.
Ia menjanjikan, semua akan disampaikan saat konferensi pers.
Baca juga: Betapa Hancur Perasaan Ayah di Surabaya Dapati Putrinya Tewas di Gudang Peluru, Cincin Jadi Petunjuk
"Dalam waktu dekat nanti kami jelaskan ketika rilis. Untuk hasil autopsi masih belum ada, kami menunggu itu juga," tandasnya.
Sebelumnya, jasad bocah 14 tahun berinisial Nu ditemukan waga di Gudang Peluru Kedung Cowek Surabaya, Minggu (7/5/2023).
Penemuan jasad itu pun menggegerkan warga sekitar.
3. Pria Kediri Kalap Aniaya Mantan Kekasih di Tulungagung, Korban 3 Hari Tak Bisa Kerja

Personel Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Tulungagung menangkap MVA (26) warga Desa Sumberejo, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri pada Senin (8/5/2023).
MVA diduga telah melakukan kekerasan kepada LPA (33) yang tak lain mantan kekasihnya.
Akibatnya LPA, warga Kelurahan Sembung, Kecamatan Tulungagung mengalami luka memar serius pada mata sebelah kiri.
“MVA kami tangkap sekitar pukul 13.00 WIB dan telah kami tetapkan sebagai tersangka. Yang bersangkutan kami tahan di rumah tahanan Polres Tulungagung,” terang Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu Anshori.
Lanjut Anshori, Unit PPA menerima laporan dari LPA terjadi pada 22 November 2022 pada pukul 01.30 WIB.
Baca juga: Tak Terima Mobil Disita Leasing, Pria di Surabaya Aniaya Mantan Istri di Kantor Leasing Pakai Badik
Baca juga: Perlakuan Semena-mena Razman Arif Nasution Terungkap, Mau Pukul Mantan Karyawan Akhirnya Dicubit
Kekerasan bermula saat MVA berkunjung ke kost LPA di Kelurahan Botoran, Kecamatan Tulungagung.
Saat itu keduanya terlibat perselisihan hingga akhirnya MVA melakukan kekerasan fisik.
“Korban didorong hingga kepalanya membentur tembok. Dia lalu memukul mata kiri LPA,” papar Anshori.
Usai melakukan kekerasan MVA melarikan diri. Sementara mata kiri LPA bengkak hingga terus mengeluarkan cairan.
LPA juga tidak bisa bekerja selama 3 hari karena harus menjalani perawatan.
Baca juga: Siasat Guru di Surabaya Nodai Siswinya, Modus Belajar Indera Perasa: Tebak Benda yang Masuk ke Mulut
“Setelah korban melapor, kami melakukan visum untuk membuktikan kekerasan yang dialaminya. Pakaian korban yang dipakai saat itu juga kami jadikan barang bukti,” sambung Anshori.
Polisi lalu melakukan penyelidikan dan mencari keberadaan MVA.
4. Kasus Kematian Tahanan Narkoba, Kuasa Hukum Sebut 13 Orang Jadi Tersangka, 4 Polisi Diperiksa Propam

Ditreskrimum Polda Jatim menetapkan 13 orang tahanan Polres Tanjung Perak Surabaya sebagai tersangka atas penganiayaan seorang tahanan kasus narkotika berinisial AK (45) hingga tewas, beberapa waktu lalu.
Selain itu, seorang perwira yang menjabat sebagai Kasat Tahti Polres Tanjung Perak Surabaya, beserta tiga orang bintara anggotanya, ditetapkan sebagai terduga pelanggar kode etik disiplin Polri, atas kasus tersebut oleh Bidang Propam Polda Jatim .
Hal tersebut disampaikan oleh kuasa hukum keluarga korban, Taufik seusai menghadiri pertemuan di Ruang Rapat Bidang Propam Mapolda Jatim, Selasa (9/5/2023).
"13 orang yang dari tahanan itu ditetapkan tersangka oleh Jatanras Polda Jatim. Kalau 4 oknum polisi itu sedang diselidiki dan diperiksa Bidang Propam Polda Jatim," ujarnya di Mapolda Jatim, Selasa (9/5/2023).
Baca juga: Babak Baru Kasus Tahanan Polres Tanjung Perak Tewas Penuh Luka, Keluarga Korban Bikin Laporan Polisi
Mengenai empat orang oknum anggota kepolisian yang terlibat dalam kasus tersebut.
Mereka ditetapkan sebagai terduga pelanggar kode etik Polri, karena insiden penganiayaan tersebut berlokasi di ruang tahanan yang menjadi tanggung jawab keempat anggota tersebut.
Informasi tersebut diperoleh oleh Taufik setelah mendengar penjelasan yang disampaikan oleh Kombes Pol Imam Setiawan Kabid Propam Polda Jatim, dalam pertemuan tersebut.
"Itu ranah Propam itu. Tapi kata Kabid Propam, ditetapkan sebagai pelanggar itu, merupakan tanggungjawab dari Kasat Tahti dan anggotanya."
"Ada dugaan kelalaian dan sebagainya itu, porsi dari Propam," pungkasnya.
Sementara itu, Kabid Propam Polda Jatim Kombes Pol Iman Setiawan enggan merespon pesan singkat dan telepon seluler yang dilakukan TribunJatim.com
Kemudian, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto mengatakan, pihaknya belum dapat memberikan pernyataan resmi terkait kasus tersebut.
Karena, dirinya masih menghadiri sebuah rapat. Dan dalam waktu dekat ia berjanji untuk menyampaikan ke hadapan publik.
"Nanti ya, saya masih rapat," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com
Diberitakan sebelumnya, seorang tahanan kasus narkotika Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya berinisial AK (45) dinyatakan tewas dengan kondisi sekujur tubuh penuh luka memar dan sobek mengeluarkan darah sebar, pada Jumat (28/4/2023) pagi.
Istri korban Sitiyah mengatakan, dirinya melihat sendiri sejumlah luka pada beberapa bagian tubuh suaminya yang terbujur kaku setibanya jenazah dibawa ke rumah duka Jalan Kapas Madya 2 No 45, Gading, Tambaksari, Surabaya.
Lukanya itu tersebar mulai dari kepala, punggung, bahu, tengkuk, kedua lengan. Kalau dihitung, Sitiyah menduga ada 10 luka aneh pada tubuh suaminya.
Namun, terdapat dua luka yang masih mengeluarkan darah segar, yakni pada bagian ubun-ubun kepala sang suami.
"Lukanya di kepala, dibelakang ada 3 (memar), lebam-lebam di lengan sini-sini. Total banyak, gak ngitung, kayaknya kurang lebih 10 luka."
"Luka di kepala, bukan luka peluru, tapi kayak benda tumpul, kayak bocor, iya (luka bundar) keluar darah segar," ujarnya di Mapolda Jatim, Jumat (28/4/2023) malam.
Perempuan berkerudung cokelat itu, menerangkan, dirinya mendapatkan kabar tak mengagetkan itu, pada pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB.
Bahwa saat itu, suaminya dikabarkan sakit hingga harus menjalani perawatan di RS PHC Surabaya, sehingga dirinya diminta oleh beberapa orang petugas kepolisian untuk segera mendatangi rumah sakit tersebut.
Namun, ditengah perjalanan, ternyata suaminya itu, telah dikabarkan meninggal dunia, pukul 07.30 WIB. Sehingga, Sitiyah terpaksa membawa jenazah suaminya ke rumah duka
Lantaran merasa janggal. Sitiyah dibantu sejumlah kerabatnya, membuka dan memeriksa kondisi jenazah sang suami. Dan didapati sejumlah luka-luka janggal, hingga membuat dirinya berkeinginan mencari keadilan.
"(Kata polisi sempat kasih pernyataan korban tewas karena asma) Iya sesak nafas perjalanan, baru meninggal. Pak Rudianto, yang pegang Abdul Kadir, resmob (Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya)," jelasnya
Dari sejumlah temuan luka tersebut, Sitiyah menduga, suaminya tewas bukan karena sakit asma sebagaimana informasi awal yang sempat disampaikan oleh pihak kepolisian kepada dirinya. Melainkan, karena menjadi korban penganiayaan, hingga kehilangan nyawa.
(Dugaan aniaya) iya, karena lebam lebam dan luka," katanya.
Anehnya, lanjut Sitiyah, pihak kepolisian sempat menyampaikan penyebab tewasnya sang suami akibat penyakit asma.
Padahal setahu dirinya, sang suami tidak memiliki riwayat penyakit asma atau penyakit bawaan apapun.
"Tidak punya riwayat asma. Enggak pernah. Kalau sakit ya biasa, panas biasa. Enggak pernah sakit apa-apa," ungkapnya.
Kini, ia ingin mencari keadilan dengan membuat laporan pengaduan ke Bidang Propam Polda Jatim di Lantai 3 Gedung Tri Brata, Mapolda Jatim. Ia berharap, keadilan dapat ditegakkan.
Dan terhadap semua pihak termasuk oknum anggota kepolisian yang memang nanti terbukti bersalah ia berharap dapat segera dikenai sanksi hukuman maksimal, yakni pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) atau dipecat.
"(Harapan) kalau memang terbukti, ya dipecat aja mas. Biar gak ada korban lain," pungkasnya.
Sementara itu, Kabid Propam Polda Jatim Kombes Pol Iman Setiawan mengatakan, pihaknya bakal menerima segala bentuk laporan ataupun pengaduan masyarakat yang disampaikan ke Bidang Propam Polda Jatim.
"Iya kami intinya menerima segala bentuk laporan dan pengaduan dari masyarakat," ujar Iman saat ditemui TribunJatim.com di depan Gedung Tri Brata Mapolda Jatim.
Namun, saat disinggung mengenai dugaan kasus tindakan penganiayaan yang dilakukan sejumlah oknum penyidik Satresnarkoba Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Iman menegaskan pihaknya menyerahkan segala bentuk informasi mengenai perkembangan kasus tersebut melalui Kabid Humas Polda Jatim.
"Selanjutnya informasi diupdate satu pintu melalui Bidang Humas Polda jatim," pungkasnya.
Secara terpisah, pihak Polress Pelabuhan Tanjung Perak menanggapi adanya seorang tahanan kasus narkotika berinisial AK (45) yang tewas, pada Jumat (28/4/2023).
Tanggapan tersebut tersebut disampaikan oleh Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Herlina secara tertulis berupa pers rilis yang diunggah di sebuah website bernama liputancyber.com
Website tersebut ditengarai sebagai corong informasi resmi dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya itu, untuk memberikan sejumlah informasi berkaitan dengan pelayanan dan klarifikasi informasi kepada masyarakat.
Pers rilis dalam website tersebut dikirim oleh AKBP Herlina kepada TribunJatim.com, sekitar pukul 21.17 WIB, yang sebelumnya berupaya untuk menghubungi langsung melalui sambungan telepon beberapa kali, tapi tak kunjung direspon.
Melalui pers rilisnya itu, AKBP Herlina menjelaskan, pihaknya sempat mendatangi rumah duka korban yang berlokasi di Jalan Kapas Madya 2 No 45, Gading, Tambaksari, Surabaya.
Dalam kesempatan tersebut, ia mengklarifikasi, korban dinyatakan meninggal dunia saat dalam perjalanan dari Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak menuju RS PHC.
Dan, Herlina menegaskan, hasil visum, tidak didapati adanya tanda bekas aneh atau mencurigakan yang merujuk pada adanya bekas penganiayaan.
"Sesampainya di rumah sakit, almarhum AK bin SS sudah dinyatakan meninggal dunia, tanpa adanya tanda-tanda kekerasan," ujar Herlina dalam keterangan tertulis pres rilisnya, yang dilihat TribunJatim.com dari LiputanCyber.com, Jumat (28/4/2023).
Selama jenazah berada di kamar mayat RS tersebut, Herlina menyebutkan, pihak keluarga yang hadir kala itu enggan dilakukan autopsi terhadap jenazah korban.
Sehingga para keluarga korban tetap membawa jenazah ke rumah duka. Dan di saat itulah, disebut Herlina, pihak anggota keluarga yang penasaran dengan kondisi tubuh korban, mendadak dikejutkan dengan adanya tanda aneh.
Beberapa tanda aneh tersebut, ditafsirkan ilah pihak anggota keluarga korban sebagai bekas penganiayaan. Hingga akhirnya, berujung pada pengaduan Bidang Propam Mapolda Jatim.
“Akhirnya, jenazah dibawa pulang. Sesampainya di rumah, pihak keluarga menemukan ada tanda-tanda yang diduga kekerasan," katanya.
---
Berita Jatim dan Berita Viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
Ditreskrimum Polda Jatim
berita Jatim terpopuler
Tribun Jatim
TribunJatim.com
Ganjar Pranowo
Polres Tulungagung
aniaya mantan kekasih
Tulungagung
tahanan Polres Tanjung Perak
tahanan kasus narkotika
Taufik
polisi
Gudang Peluru Kedung Cowek
Surabaya
DPD PDI Perjuangan Jawa Timur
Polres Pelabuhan Tanjung Perak
Pilpres 2024
AKP Arief Ryzki Wicaksana
BOLA TERPOPULER: Sosok Dalberto Aktor Kemenangan Arema FC VS PSBS - Pelatih Persebaya Yakin Bangkit |
![]() |
---|
VIRAL TERPOPULER: 5 Jurnalis Al Jazeera Dibunuh Israel - Ijazah Jokowi dan Prabowo Dibandingkan |
![]() |
---|
JATIM TERPOPULER: ASN Ponorogo Masuk Siang Bisa Antar Anak hingga Mobil Eks Anggota DPRD Digelapkan |
![]() |
---|
VIRAL TERPOPULER: 5 Fakta Film 'Merah Putih: One For All' - Rekam Medis Pasien Jadi Bungkus Gorengan |
![]() |
---|
BOLA TERPOPULER: Arema FC Rayakan Ulang Tahun Ke-38 - Pesan Kapten Persebaya untuk Bonek |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.