Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Heran Putrinya Tak Mau Pipis, Ibu Nangis Dengar Guru Jujur Cara Hukum Anaknya, Berawal Pasir di Paha

Seorang ibu menangis ketika mendengar sendiri kejujuran yang disampaikan oleh guru sang anak tentang bagaimana cara anaknya dihukum.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunnewsMaker.com
Foto hanya ilustrasi - Seorang ibu khawatir tahu anaknya menangis dan tak mau pipis ternyata perbuatan guru di sekolah bikin menangis. 

Namun, ia justru mendapatkan balasan kejam.

Peristiwa ini terjadi di Tiongkok.

Di sana, anak balita usia 3 tahun sudah masuk Taman Kanak-kanak (TK) hingga mereka menginjak usia 5 tahun.

Orang tua terpaksa harus memercayakan pada guru-guru di TK tersebut untuk menjaga dan mendidik buah hati mereka.

Inilah yang juga dilakukan seorang ibu bernama Truong.

Suatu hari, Truong kaget mendengar pengakuan putrinya, Zhang, yang tak menyukai sekolah.

Baca juga: Niat Asli Guru Lamongan Botaki 19 Siswi Perkara Ciput Hijab, Kasek Sebut Sayang, Murid ke Psikiater

Zhang sering mengatakan bahwa ia tidak suka bersekolah, bahkan melakukan protes keras ketika ia harus bangun setiap pagi untuk berangkat ke sekolah.

Truong tahu pasti ada sesuatu yang salah di sekolah, jadi dia mengamati putrinya lebih dekat.

Pada suatu hari saat menjemput anaknya dari taman kanak-kanak, Truong merasa khawatir ketika anaknya terus-menerus mengeluh sakit.

Bocah itu memegangi kepalanya erat-erat dan mengeluh, bahkan ingin memotong rambut di kepalanya.

Karena terlalu khawatir, Truong datang untuk memeluk dan menepuk kepala putrinya.

Ketika saat itulah sang ibu menemukan banyak rambut yang rontok dari kepala putrinya.

Baca juga: Rahasia Guru Ekskul di Probolinggo Terkuak, Pemicu Cabuli Siswa Sampai 5 Kali, Nasib Langsung Ngenes

Dia buru-buru melepas ikatan rambut di kepala anak itu, dan bahkan lebih banyak lagi rambut yang jatuh ke karet elastisnya.

"Biasanya, ketika putri saya pulang, dia menarik ikat rambutnya, sehingga dia tidak memperhatikan sampai hari ini untuk memahami mengapa dia terus memegangi kepalanya dan mengeluh sakit." ujarnya.

Ternyata karena guru di kelas sering membantu anak-anak mengikat rambut dan mengepangnya dengan rapi setiap sore.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved