Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Mainkan Musik Kencang, Karyawati di Surabaya Tak Sadar Motornya Raib, Pelaku Ada 3 Orang

iral video CCTV merekam tiga orang bandit mencuri motor warga yang diparkir di Jalan Petemon Timur, Sawahan

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
Dok: Nusabali
Ilustrasi pencurian sepeda motor di Surabaya beberapa waktu lalu 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA-Viral video CCTV merekam tiga orang bandit mencuri motor warga yang diparkir di Jalan Petemon Timur, Sawahan, Surabaya pada Senin (21/8/2023) malam.

Para bandit tersebut mencuri motor Honda Beat Street bernopol L-5322-AN milik Annisa Rahma (24) warga setempat.

Korban Annisa Rahma menceritakan, dirinya baru menyadari motor raib, saat hendak memasukkan motor sebelum beristirahat tidur pada malam itu.

Setelah melihat motornya tak lagi tampak di area parkir semula.

Ia bergegas memeriksa rekaman kamera CCTV di sepanjang jalan yang menyorot ke area parkir motornya.

Ternyata, motornya itu digondol oleh tiga orang maling yang beraksi sekitar pukul 21.15 WIB hingga pukul 21.17 WIB. Artinya, komplotan tersebut hanya membutuhkan waktu tak lebih dari dua menit.

"Ada 3 orang yang satu pakai masker yang 2 orang lainnya tidak," ujar Annisa yang berprofesi sebagai beauty advisor perusahaan kosmetik itu, saat dihubungi TribunJatim.com, Senin (4/9/2023).

Sebelumnya, lanjut Annisa, motornya itu sempat dipakai untuk berbelanja di minimarket dekat rumah, sekitar pukul 21.00 WIB. Motor diparkir di depan rumah, dalam keadaan dikunci setir.

Kemudian, ia dan sang ibundanya memasak di dalam dapur, seraya memutar musik sebagai hiburannya dengan volume suara yang terbilang cukup kencang.

Selain itu, adik Annisa juga saat itu, sedang sibuk memainkan ponselnya di dalam kamar rumah.

Baca juga: Penjelasan Psikolog Forensik Soal Maraknya Kasus Curanmor di Kota Malang

Sehingga, seisi rumah tak mengetahui adanya aktivitas mencurigakan yang dilakukan oleh komplotan maling tersebut, di luar rumah.

"Masih terbilang sore jam segitu karena tiap harinya ada 3 motor selalu di depan rumah sampai tengah malam baru masuk ke rumah aman selama ini. Tapi waktu itu ada kesempatan buat pelaku karena tetangga lagi sepi juga," katanya.

Akibat insiden tersebut, ia mengalami kerugian hingga kisaran Rp10 juta. Apalagi motor tersebut dibeli secara kontan.

"Sudah, hari kejadian langsung lapor ke Polrestabes Surabaya Jalan Pahlawan. Di daerah gang saya baru pertama kali ini ada kehilangan motor," ungkapnya.

Aksi kriminalitas tersebut telah dilaporkan ke Mapolrestabes Surabaya. Ia berharap para pelaku dapat segera ditangkap.

Mengingat, insiden pencurian tersebut baru pertama kali terjadi di gang permukiman tempat tinggalnya.

"Hari Selasa tanggal 22, sore ada reserse 2 orang datang kerumah olah TKP, katanya sama mau cari CCTV di jalan yang lebih jelas sama lihat arah pelaku lari kemana. Setelah itu belum ada info lagi kelanjutannya gimana," pungkasnya.

Kasus serupa juga terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.

Sepak terjang tiga orang bandit komplotan maling motor yang meresahkan warga Jember, berhasil ditumpas oleh anggota Tim Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim.

Mereka berinisial SA (39) warga Balung, Jember. Kemudian, NA (41) warga Wuluhan, Jember. Dan, KS (37) warga Desa Pondok, Joyo Semboro, Jember.

Tak tanggung-tanggung, enam lokasi yang tersebar di sejumlah kecamatan Kabupaten Jember, pernah disatroni oleh komplotan tersebut, sepanjang tahun ini.

Berbekal kunci T, para tersangka bahu membahu menggondol motor milik korbannya yang diparkir di area sepi tanpa pengawasan.

Tak cuma memanfaatkan situasi lengah dari para korban yang memarkirkan motor di area minim pengawasan.

Komplotan ini, juga tak segan bakal membobol rumah korban untuk mendapatkan motor yang diincarnya.

Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Lintar Mahardhono mengatakan, para tersangka sudah beraksi di enam lokasi Kabupaten Jember, selama kurun waktu empat bulan.

Selama beraksi komplotan tersebut hanya mengandalkan kunci T untuk membobol lubang kunci kontak motor yang menjadi sasarannya.

"Mereka membagi tugasnya. 2 orang eksekutor dan 1 orang mengawasi lingkungan sekitar agar tetap aman," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com, di Mapolda Jatim, pada Rabu (16/8/2023).

Setelah berhasil digondol. Motor hasil curian tersebut akan langsung dibawa ke penadah yang ada di kawasan Jember dan Lumajang.

Ada juga motor curian yang disimpan atau disembunyikan terlebih dahulu di tempat pribadi milik salah seorang tersangka.

Komplotan tersebut menjualnya dengan harga kisaran Rp3-4 juta.

Terkadang juga menjualnya secara langsung kepada beberapa orang yang baru dikenal, terutama bagi yang tak berkeberatan membeli motor tanpa dilengkapi surat-surat.

"Ada motor yang langsung dijual. Ada motor yang disembunyikan dulu. Kebetulan ada yang berhasil kami dapatkan kembali motor korban," ungkapnya.

Saat diinterogasi, ketiga tersangka merupakan residivis, atau pernah dipenjara gegara aksi kejahatan yang sama.

Tersangka SA pernah dipenjara sekali, dan baru saja bebas. Namun tercatat mengakui telah beraksi di tiga lokasi.

Kemudian, tersangka NA pernah dipenjara sekali atas kasus pencurian motor. Dan, tersangka KS pernah dipenjara dua kali gegara kasus perampokan rumah.

"Mereka residivis, ada yang curanmor dan pembobolan rumah. Makanya ada korban yang motornya dicuri meskipun diparkir dalam rumah," katanya.

Guna mengantisipasi menjadi korban pencurian motor. Masyarakat dihimbau memarkirkan kendaraannya di area parkir khusus yang telah disediakan.

Pastikan, lokasi tersebut mudah diawasi dan terjangkau oleh warga lain. Atau masih terpantau kamera CCTV.

Terpenting, selain mengunci ganda motor menggunakan kunci bawaan pabrikan.

Perlu kiranya menambahkan kunci pengaman tambahan seperti gembok, guna mempersulit kemungkinan pelaku menjalankan aksi pencuriannya.

Jika memang terlanjur apes menjadi korban pencurian motor. Lintar mengimbau, masyarakat segera melaporkan setiap kejadian kriminalitas yang dialaminya ke markas kepolisian setempat.

Agar pihak kepolisian dapat melakukan serangkaian langkah penyelidikan dan penyidikan, guna mengungkap dan menangkap para pelaku kejahatan.

"Intinya, parkir di tempat yang telah disediakan secara resmi. Pastikan lokasinya ramai atau terpantau CCTV. Tambahkan kunci gembok dan alarm agar lebih aman."

"Segera laporkan setiap kejadian kejahatan ke mapolsek setempat. Semua laporan tentu kami tindaklanjuti, ini merupakan komitmen kami melayani masyarakat," pungkasnya.

Sementara itu, tersangka SA mengaku, aksi pencurian motornya selalu menyasar motor korban yang diparkir di area sepi dan tanpa pengawasan.

Saat membobol lubang kunci kontak. Ia dan temannya sesama komplotan hanya menggunakan kunci T.

Uang hasil menjual motor curian terkadang digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Tapi, ada juga yang digunakan untuk berfoya-foya.

"Cuma pakai kunci T. Ya cari motor di lokasi sepi. Saya gak akan mengulangi lagi," ujar tersangka SA.

Kemudian, di lain sisi, korban Rahmawati Zazkia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kapolri, Kapolda Jatim dan anggota Tim Jatanras Polda Jatim yang berhasil menemukan motornya.

Ia mengapresiasi langkah sigap dan cepat dari anggota kepolisian yang menindaklanjuti laporan kasus pencuriannya pada Juni 2023 kemarin.

Sehingga, kini dirinya berhasil mendapatkan motor tersebut kembali.

"Terima kasih Pak Kapolri, Kapolda Jatim, Pak Dirkrimum dan Anggota Jatanras Polda Jatim, dibantu mencarikan motor," ujar perempuan berkerudung cokelat itu, pada awak media.

Disinggung mengenai kronologi pencurian motor yang dialaminya kala itu.

Zazkia mengaku baru mengetahui motor hilang saat dibangunkan oleh ibundanya, kalau motor hilang dan kondisi pintu dapur telah terbuka secara aneh pada pagi hari.

Usut punya usut, para pelaku berhasil mencuri motor yang diparkir di ruang dapur rumah, dengan cara masuk menjebol jendela.

Lantaran panik dan tak rela motor amblas begitu saja. Zazkia lantas melaporkan kejadiannya itu ke markas kepolisian setempat.

Ternyata laporannya dilanjutkan dengan serangkaian penyelidikan yang dilakukan oleh Polres Jember bekerja sama dengan Tim Jatanras Polda Jatim.

"Tanggal 6 Juni 2023 kejadiannya. Parkir di dalam dapur rumah. Motor dikunci setir. Pelaku bobol jendela. Motor biasa dipakai kuliah."

"Biasanya saya pakai kuliah di Malang. Tapi karena ada KKN saya taruh di Jember," pungkasnya.

 


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved