Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

JATIM TERPOPULER: Balita Tercemplung ke Panci Kuah Panas - Hasil MRI Siswi Gresik Buta Dicolok Teman

4 berita Jatim terpopuler, Jumat (22/9/2023). Balita tercemplung ke panci isi kuah panas hingga kejanggalan hasil MRI siswi Gresik buta dicolok teman.

Editor: Elma Gloria Stevani
TribunJatim.com dan Istimewa
4 berita Jatim terpopuler, Jumat (22/9/2023) di TribunJatim.com. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun, saat kejadian tanggal 7 Agustus lalu ayah korban, Samsul Arif (36) ingin melihat rekaman CCTV di sekolah.

Anaknya mengalami kebutaan di mata kanan usai menolak dimintai uang oleh kakak kelas di lorong sekolah. Hal ini disampaikan setelah pulang sekolah.

Berdasarkan pengakuan SA, dia takut sambil menutup mata dengan tangan, kemudian dicolok tusuk pentol oleh kakak kelasnya.

Nasib Kepala Sekolah Dasar di Gresik yang diduga tutupi kasus siswinya buta dicolok pakai tusuk pentol oleh siswa lain.
Nasib Kepala Sekolah Dasar di Gresik yang diduga tutupi kasus siswinya buta dicolok pakai tusuk pentol oleh siswa lain. (TribunJatim.com)

Samsul pun datang ke sekolah untuk mengetahui siapa pelakunya. Putrinya tidak ingat. Permintaan terkait CCTV tak kunjung diberikan oleh Kepala sekolah.

Hingga akhirnya, memanggil Bhabinkamtibmas dan sempat ada pertemuan di sekolah namun rekaman CCTV yang muncul bulan Mei.

Pada tanggal 18 Agustus, teknisi CCTVnya tidak ada. Ayah korban Samsul Arif juga meminta pendampingan dari Polsek Menganti. Mendapatkan kabar bahwa pihak sekolah menyerahkan rekaman CCTV itu kepada Polsek Menganti pada Senin (21/8/2023).

Samsul Arif, ayah korban meminta agar melihat rekaman CCTV tersebut secara bersama-sama.

Baca juga: Hasil Labfor CCTV di SDN 236 Gresik, Rekaman Terakhir Aktif 1 Juni 2023, Kapolres: Kondisi Mati

Ternyata tak menemukan kepastian rekaman detik-detik yang menyebabkan putrinya mengalami kebutaan di mata kanan, dia kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gresik pada (28/8/2023).

Samsul Arif melaporkan kejadian itu ke Polres Gresik, ia pun dimediasi oleh Kepala Desa di Balai Desa Randupadangan pada tanggal 2 September.

Mediasi tersebut bertujuan untuk melihat rekaman CCTV yang diberikan pihak sekolah ke Polsek Menganti.

Namun rekaman CCTV tersebut merupakan rekaman pada bulan Mei 2023. Hal ini lah yang ingin diperjelas timsus Polres Gresik.

Saat itu yang ditampilkan rekaman CCTV waktu mediasi di Balai Desa tanggal (2/9) itu yang ditayangkan ini rekaman bulan Mei 2023.

Baca juga: Nasib Kepala SD di Gresik Diduga Tutupi Kasus Siswi Buta Dicolok Teman, Sikap Kepsek: Acungkan Jari

Padahal CCTV tersebut memiliki durasi waktu 12 hari.

Video di tanggal-tanggal sebelumnya tertumpuk dan harus dibawa ke Labfor Polda Jatim.

"Jadi rekaman CCTV yang diserahkan sekolah ke Polsek Menganti itu bulan Mei. Lah itu yang akan kita periksa lagi kepala sekolahnya," lanjut Aldhino.

Pihaknya sudah melakukan pemeriksaan awal terhadap Kepala Sekolah. Hal itu hanya untuk melakukan klarifikasi peristiwa awal. Termasuk mendapat informasi dari orang tua, dari saksi-saksi lain, dilakukan pemeriksaan tambahan terkait CCTV.

Satreskrim Polres Gresik telah membawa Device Video Recorder (DVR) CCTV yang ada di sekolah ke laboratorium forensik (Labfor) Polda Jatim.

Simak berita selengkapnya

2. Akhir Kasus Siswi SD di Gresik yang Diduga Buta karena Bullying, Tak Lagi Sekolah di Tempat Lama

Kepala Dispendik Gresik, S. Hariyanto (tengah) bersama SA, dan ibu SA di rumah SA, Senin (18/9/2023).
Kepala Dispendik Gresik, S. Hariyanto (tengah) bersama SA, dan ibu SA di rumah SA, Senin (18/9/2023). (TribunJatim.com/ Willy Abraham)

Inilah akhir kasus siswi SD yang diduga buta karena bullying.

SA (8) siswi kelas 2 SD yang diduga mengalami kebutaan mata kanan karena bullying, hasil dari pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) hanya mengalami penurunan pengelihatan.

SA pun pindah sekolah demi melanjutkan pendidikannya yang sempat terhenti selama satu bulan lebih.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, S. Hariyanto mengatakan pendampingan kepada keluarga korban selama ini juga membahas pendidikan SA ke depan.

"Keluarga berembuk dan juga atas inisiatif orang tua SA dirumuskan 21 September 20203 SA pindah sekolah ke SD (swasta) jarak sekolah ke rumah 750 meter," kata Hariyanto, Kamis (21/9/2023).

Baca juga: Mereka Seperti Jijik Lihat Saya Rintihan Siswa MTS di Asahan, Korban Bully Teman Selama 3 Tahun

Hariyanto mengatakan, proses administrasi perpindahan sekolah yang sebelumnya dengan sekolah yang baru telah rampung hari ini. Kondisi mental SA, kata Hariyanto, sudah siap untuk masuk ke sekolah.

"Hari ini klir (clear) semua perpindahan administrasi, besok bisa melakukan aktivitas belajarnya, proses administrasi sudah selesai semua," ungkapnya.

Diketahui kondisi mata kanan SA yang ramai disebut mengalami kebutaan permanen ditepis oleh hasil MRI yang dilakukan di RS PHC Surabaya.

Hasil pemeriksaan MRI menunjukkan fakta bahwa tidak ada tanda – tanda kekerasan pada mata korban, SA. Dokter spesialis mata RSUD Ibnu Sina, dr. Bambang Tuharianto saat pers rilis mengatakan, pemeriksaan dilakukan dengan alat canggih MRI. Hasilnya tidak ditemukan kelainan apapun.

"Sudah kami lakukan pemeriksaan, jadi penglihatan yang dikeluhkan itu betul, mata kanan terjadi penurunan fungsi penglihatan. Mata kiri dalam batas normal. Kemudian dari pemeriksaan fisik makro menggunakan alat -alat yang tersedia RSUD Ibnu sina tidak kami temukan kelainan apapun,” beber dr. Bambang Tuharianto saat press release di Mapolres Gresik.

Setelah itu dilanjutkan pemeriksaan MRI, yakni pemeriksaan menggunakan alat canggih untuk melihat bekas – bekas atau apapun kelainan.

"Ternyata dari hasil pemeriksaan itu (MRI) tidak didapatkan kelainan apapun, bekas darah, bagian dari darah atau kelainan saraf tidak ada. Tidak ada kelainan yang menunjukkan bekas – bekas kekerasan. Sehingga tidak bisa ditarik kesimpulan apapun, karena tidak ada bukti apapun. Benar ada penurunan fungsi penglihatan, tapi tidak ada satupun kelainan yang ditemukan,” bebernya lagi.

Nah, penurunan mata korban hanya terjadi di sebelah mata kanan saja. Sedangkan mata kiri SA dalam keadaan baik-baik saja. Terkait dengan penyembuhan mata korban, dr Bambang Tuharianto tidak bisa memastikan. Dia belum bisa mengungkapkan penyebab menurunya pengelihatan di mata kanan SA.

“Seberapa jelek, kondisi korban saat ini hampir buta,” terangnya.

Terkait kasus penganiayaan berupa pemalakan yang menyebabkan korban dicolok tusuk pentol sesuai pengakuan ayah korban, Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom menyampaikan, keterangan dari 47 saksi yang telah diperiksa tidak ada yang melihat kejadian tersebut

“Fakta yang ditemukan, belum ada yang melihat langsung kejadian tersebut (pemalakan hingga mencolok tusuk pentol). Namun kami akan terus menambah jumlah saksi untuk membuat kasus ini terang. Sementara dari hasil labfor DVR CCTV, didapati CCTV sekolah tidak aktif sejak 1 Juni – 18 Agustus. Sehingga tidak ada rekaman saat kejadian,” ungkapnya.

Simak berita selengkapnya

3. Pengalaman Mistis Bupati Lumajang Selama Tempati Pendopo Arya Wiraraja, Kerap Muncul saat Malam Hari

Thoriqul Haq mengemasi barang pribadinya di rumah dinas Pendopo Arya Wiraraja, Kamis (12/9/2023). Hal itu dilakukan menyusul jelang berakhirnya masa jabatannya sebagai Bupati Lumajang. Dia menceritakan pengalaman mistis selama tempati Pendopo Arya Wiraraja
Thoriqul Haq mengemasi barang pribadinya di rumah dinas Pendopo Arya Wiraraja, Kamis (12/9/2023). Hal itu dilakukan menyusul jelang berakhirnya masa jabatannya sebagai Bupati Lumajang. Dia menceritakan pengalaman mistis selama tempati Pendopo Arya Wiraraja (TRIBUNJATIM.COM/ERWIN WICAKSONO)

Jelang berakhirnya masa jabatannya sebagai Bupati Lumajang, Thoriqul Haq mulai mengemasi barang pribadinya di rumah dinas Pendopo Arya Wiraraja, Kamis (12/9/2023).

Dibantu istrinya Musfarina Nuryantin, Cak Thoriq memasukkan baju-baju dinasnya ke dalam koper. Tampak beberapa koper sudah terisi dengan berbagai perlengkapan pribadi orang nomor 1 di Pemkab Lumajang itu.

Sebentar lagi, masa jabatan Cak Thoriq sebagai Bupati Lumajang akan berakhir. Sebelum angkat kaki dari pendopo, Thoriq mengenang pengalaman tak terlupakan sejak tinggal di Pendopo Arya Wiraraja pada 2018 silam.

Kata Thoriq, pengalaman mistis kerap muncul saat dirinya terbangun dari tidurnya di malam hari.

"Saya selalu terbangun saat dini hari. Tidak tahu kenapa terasa tidak bisa tidur saja. Begitulah yang saya rasakan pada masa-masa awal tinggal di sini (rumah dinas Pendopo Arya Wiraraja)," ujar Thoriq saat di wawancari secara live di Facebook Tribun Jatim Timur.

Saat dirinya bangun, Thoriq merasakan adanya sesosok yang tidak bisa dilihat dengan kasat mata. Namun ketika ia hendak memastikan, sosok tersebut tidak kunjung datang.

Baca juga: Raih Emas SEA Games 2023, Atlet asal Lumajang Dihadiahi Rumah, Cak Thoriq: Bebas Pilih di Mana

Baca juga: Ustaz Kuak Hal Mistis di Hidup Dewi Perssik: Hanya Doa, DP Bingung Suami Murka Sebelum Gugat Cerai

"Saya merasakan kok ada yang datang. Tapi tidak datang-datang. Gak bisa tidur pokoknya," ucap politisi PKB ini.

Lambat laun seiring waktu berjalan, Thoriq bersama keluarga akhirnya bisa beradaptasi dan tinggal dengan nyaman di rumah dinas tersebut.

"Kalau sampai ditampakkan sih tidak," bebernya sambil tertawa.

Usai masa jabatannya habis, Cak Thoriq mengaku akan menghabiskan waktu bersama keluarga di kampungnya di Desa Kunir. 

"Sembari itu saya selanjutnya tetap menjalankan aktivitas politik sebagai kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)," tukasnya.

Simak berita selengkapnya

4. Kondisi Balita Ponorogo Tercemplung Panci Isi Kuah Panas, Dirawat Intensif, Ini Penjelasan Dokter

Balita 3,5 tahun di Ponorogo tercemplung ke Panci isi kuah sayur panas. Begini kondisi terkini menurut penjelasan dokter IGD RSUD dr Harjono
Balita 3,5 tahun di Ponorogo tercemplung ke Panci isi kuah sayur panas. Begini kondisi terkini menurut penjelasan dokter IGD RSUD dr Harjono (istimewa)

Balita di Ponorogo Ramadani Pelangi Qurani yang tercemplung kuah sayur panas masih dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Sutomo Surabaya.

Ini setelah dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono merujuk balita usia 3,5 tahun. Lantaran RSUD dr Harjono belum mampu menangani luka bakar yang parah.

“Lukanya cukup luas waktu datang. Dan oleh dokter spesialis bedah memang rekomendasinya rujuk,” ujar dokter jaga IGD dr Harjono Ponorogo, dr Sri Harnani, Kamis (21/9/2023).

Dia menjelaskan bahwa Ramadani datang ke IGD RSUD dr Harjono pada Minggu (17/9/2023) pagi sekitar pukul 08.00 wib. Saat datang, Ramadani menangis karena luka yang diderita 

“Ke RSUD de Harjono waktu datang luka luas punggung sampai perut depan sampai kaki,” kata dr Sriharnani.

Dia menjelaskan bahwa awal langsung dilakukan penangan ke-gawatdarurat-an. Dimana luka bakar, menurutnya cenderung pasien dehidrasi. Sehingga, dia senagai dokter mencegah dehidrasi.

Baca juga: Kronologi Balita Ponorogo Tercemplung ke Panci Isi Kuah Sayur Panas, Bidan: Tidak Langsung Diangkat

Baca juga: Biaya Perawatan Balita di Ponorogo yang Tercemplung Panci Isi Kuah Panas Ditanggung Pemerintah

“Kami melakukan retensi cairan. Dilakukan agar pasien tidak dehidrasi. Kalau dilihat awal itu saya menghitungnya lukanya 37,5 persen sama pai 40 persen. Mungkin dilakukan perhitungan ulang, mungkin bisa lebih,” terangnya.

Menurutnya, ketika selesai penanganan ke-gawatdarurat-an, dokter spesialis bedah menyarankan untuk dilajukan rujuk. Rujukan tersebut dokter spesialis bedah plastik.

“Sedangkan di RSUD dr Harjono belum ada dokter spesialis bedah plastik. Untuk tindakan selanjutnya saya sendiri tidak mengetahui pasti,” pungkas dr Sriharnani ini.

Sebelumnya, Nasib malang dialami Ramadani Pelangi Qurani warga Desa Pulosari, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo. Bayi berusia 3,5 tahun tercempelung ke dalam panci isi kuah sayur yang masih panas. 

“Kejadiannya Minggu 17 September 2023 lalu. Luka bakarnya hingga 50 persen. Yang luka itu kebanyakan yang bagian badan bawah,” ujar Bidan Desa Pulosari, Suyati, Selasa (19/9/2023).

Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo menyatakan bahwa biaya rumah sakit balita Ramadani Pelangi Qurani yang tercemplung panci isi kuah sayur panas ditanggung pemerintah.

“Keluarganya tidak mampu dan tidak punya KIS (Kartu Indonesia Sehat). Jadi semua ditanggung oleh pemerintah,” ujar Kepala Dinsos P3A Ponorogo, Supriyadi, Rabu (20/9/2023)

Simak berita selengkapnya

---

Berita Jatim dan berita seleb lainnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

 

 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved