Berita Surabaya
Pameran ‘Bermain dan Mempermainkan’, Kolaborasi Mr D dan Asri Nugroho Hadirkan Seni Lukis dan QR Art
Dua seniman Jawa Timur yang telah mengharumkan nama Indonesia di berbagai event pameran internasional, Doddy Hernanto yang akrab disapa Mr D dan Asri
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Ndaru Wijayanto
Seniman dapat menggunakan berbagai macam teknik untuk "menpermainkan" lukisan, misalnya dengan menggunakan bahan-bahan yang tidak biasa, dengan menciptakan komposisi yang tidak konvensional, atau dengan menggunakan warna-warna yang tidak realistis.
Dari sudut pandang penikmat seni, "menpermainkan" dapat berarti sebagai sebuah tantangan untuk menafsirkan makna dari lukisan tersebut.
Lukisan yang "menpermainkan" norma-norma seni tradisional dapat menimbulkan berbagai macam interpretasi, dan penikmat seni dituntut untuk menggunakan kreativitas dan imajinasi mereka untuk memahami makna dari lukisan tersebut.
Dalam karyanya, Mr D mengungkapkan, bahwa dirinya tidak bisa merubah informasi yang ada di google, apalagi untuk mengubahnya. Sebab, QR Art diartikan sebagai rekam jejak digital.
Pesan ‘Scan Jika Anda Berbudaya’ yang dituliskan Mr D, mendorong masyarakat untuk mencari tahu informasi termasuk dalam karya lukisan QR Art yang menyimpan berbagai informasi.
“Masyarakat kita harus diajari untuk menghargai dan mengapresiasi, sekarang ini yang berkuasa teknologi,” ungkapnya.
“Saya mempersiapkan sudah lama gambar-gambar itu, kita diskusi dan memilih tema apa yang menggelitik. Kemarin diresmikan sembilan tokoh,” tambahnya.
Kolaborasi Antara Mentor dan Murid
Bagi Mr D, membangun kemistri dengan seorang Asri Nugroho tidak lah sulit. Kedekatan antar keduanya sudah dijalin sejak lama.
Asri Nugroho merupakan mentor Mr D dalam hal melukis.
Sebaliknya, Asri belajar musik dari Mr D yang juga seorang gitaris andal.
Mereka kemudian berkolaborasi karya seni menggunakan teknik digital dalam pameran “Bermain dan Mempermainkan” tersebut.
“Komunikasinya sudah lama, kadang ketemu tapi karena kesibukan masing-masing, jadi akhirnya ini nyambung,” ujarnya.
Kolaborasi terbaru dalam menikmati sebuah pameran ini juga diungkapkan melalui teatrikal yang secara spontan dilakukan oleh dua seniman kawak Jawa Timur tersebut.
Mereka menampilkan teatrikal lempar gitar yang telah dilukis coding. Dua seniman ini seakan menyampaikan peran “bermain dan mempermainkan” dalam teatrikal tersebut. Seseorang bermain gitar, dan yang lain “mempermainkan” gitar karena merasa tidak bisa men-scan QR Art yang tertempel di gitar.
“Tanpa di-setting. Saya kadang-kadang ngoding butuh konsentrasi dua tiga jam, dan ada gangguan di handphone. Nah itu bisa bikin fokus terpecah. Itu proses,” tutupnya
5 Tempat Wisata Hits di Surabaya Wajib Dikunjungi, Atlantis Land hingga Adventure Land Romokalisari |
![]() |
---|
Sosok Suami Tumini yang 15 Tahun Tinggal Ponten Umum, Nasib Kini Harus Pindah, Bakal Dapat Bantuan |
![]() |
---|
Nasib Pengantin Nyaris Gagal Nikah Gegara Ditipu WO hingga Rugi Rp 74 Juta, Sosok Pelaku Terungkap |
![]() |
---|
Beda Cara Eri Cahyadi & Dedi Mulyadi Bina Anak Nakal, Jabar Ada Barak Militer, Surabaya Buka Asrama |
![]() |
---|
Lokasi Jan Hwa Diana Sembunyikan 108 Ijazah Eks Karyawan Terjawab, Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.