Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Cegah Perang Sarung dan Tawuran, Pemkot Surabaya Gelar Patroli Gabungan Keliling hingga Waktu Sahur

Cegah perang sarung dan aksi tawuran, Pemkot Surabaya menggelar patroli gabungan keliling hingga waktu sahur.

Istimewa/TribunJatim.com
Satpol PP Kota Surabaya menggelar patroli rutin untuk mencegah perang sarung, tawuran antar remaja, maupun aktivitas yang mengganggu ketenteraman selama Ramadan 2024. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Bobby Constantine

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Satpol PP Kota Surabaya menggelar patroli rutin untuk mencegah perang sarung, tawuran antar remaja, maupun aktivitas yang mengganggu ketenteraman selama Ramadan 2024.

Tak sendiri, Satpol PP Surabaya berkolaborasi dengan Polri.

Patroli Asuhan Rembulan tersebut menyasar kantong-kantong yang biasa menjadi lokasi perkumpulan remaja di waktu malam hari hingga dini hari, dan waktu sahur.

“Giat Asuhan Rembulan ini tidak hanya kami lakukan skala kota saja, namun juga melibatkan seluruh jajaran praja di kecamatan,” kata Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M Fikser, Rabu (13/3/2024).

Fikser menjelaskan, Asuhan Rembulan menyisir seluruh wilayah se-Surabaya.

Mereka memastikan keamanan serta kenyamanan bagi warga Kota Pahlawan. 

"Kami lakukan pengawasan wilayah yang berpotensi terjadi kerawanan ketertiban umum, kami juga mengantisipasi kegiatan yang dilakukan anak-anak seperti perang sarung,” jelasnya.

Pihaknya juga meminta para orang tua untuk selalu mengawasi anak-anaknya.

Anak-anak harus dipastikan berada di rumah, misalnya maksimal ketika pukul 22.00 WIB.

"Untuk orang tua, saya harap untuk selalu mengawasi anaknya, paling tidak mengontrol keberadaannya. Kami juga minta kepedulian sesama warga, ketika melihat kerumunan anak-anak supaya diingatkan atau bisa menghubungi Command Center 112," ujar dia.

Baca juga: Polres Kediri Larang Warga Main Petasan serta Perang Sarung, Ingatkan Potensi Gangguan Kenyamanan

Berdasarkan sejumlah temuan, perang sarung dilakukan hanya untuk konten.

Sekalipun demikian, tindakan tersebut membahayakan dan tidak dapat dibenarkan.

Karenanya, Fikser tetap melarang kegiatan tersebut.

Giat Asuhan Rembulan tak segan akan melakukan penindakan terhadap kegiatan tersebut.

"Jika melihat adanya kerumunan, bisa diinformasikan ke kami, nanti kami akan datang untuk membubarkan kerumunan tersebut. Karena kepedulian itu tidak hanya lewat satpol PP, tapi dari orang terdekat mulai orang tua, keluarga, tetangga, warga," tegasnya.

Ia berpesan kepada para pelajar agar mematuhi peraturan yang diberikan oleh orang tua. Serta mematuhi nasihat para guru yang berada di sekolah. 

"Nasihat guru juga kepada anak-anak ini juga harus tersampaikan, supaya kegiatan Ramadan ini bisa berjalan dengan khusyuk dan lancar. Jadi kami berharap kegiatan seperti perang sarung dan kegiatan negatif lainnya jangan sampai terjadi,” kata dia.

Bagi pelajar yang terbukti melanggar, pihaknya akan memberikan sanksi.

Bersifat sanksi sosial, pihaknya juga akan memanggil orang tua dan pihak sekolah.

"Kalau ada yang bawa senjata tajam (sajam) kita serahkan ke polisi (masuk ranah pidana). Karena dalam Operasi Rembulan, ada polisi yang bersama kami," katanya. 

"Sementara yang tidak kedapatan membawa sajam, akan kami bawa ke kantor satpol PP untuk dilakukan pembinaan dan pendataan. Termasuk juga memanggil orang tua dan gurunya," katanya. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved