Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Wali Kota Surabaya Terjunkan Tim Asesmen di Bangunan Tinggi Dampak Gempa di Pulau Bawean

Wali Kota Surabaya Terjunkan Tim Asesmen di Bangunan Tinggi Dampak Gempa di Pulau Bawean

|
TribunJatim.com/Bobby Koloway
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meninjau RS Universitas Airlangga (Unair), Sabtu (23/3/2034). RS tersebut menjadi salah satu bangunan yang terdampak gempa, Jumat (22/3/2024). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menerjunkan tim untuk melakukan asesmen terhadap bangunan tinggi di Surabaya, di antaranya rumah sakit.

Ini untuk memastikan bangunan di Surabaya tahan gempa dan aman bagi pengunjung.

Hal ini disampaikan Wali Kota Eri usai meninjau RS Universitas Airlangga (Unair), Sabtu (23/3/2034).

Sebagaimana diketahui, RS tersebut menjadi salah satu bangunan yang terdampak gempa Bawean berkekuatan magnitudo 6,4, Jumat (22/3/2024).

Cak Eri menjelaskan, asesmen tersebut untuk mengukur ketahanan bangunan terhadap gempa.

"Semua RS akan kami hitung terkait dengan daya gempanya. Karena ketika terjadi gempa, ada hitungan (kekuatan menahan gempa)," kata Wali Kota Eri dikonfirmasi seusai peninjauan.

Asesmen akan melibatkan petugas dari Pemkot Surabaya, akademisi dari ITS Surabaya, praktisi, hingga ahli bangunan. Mereka akan melihat perancangan hingga perhitungan struktur.

"Dalam hitungan struktur ini, akan dimasukkan perhitungan (antisipasi) gempa. (Antisipasi) Gempa (kekuatan) berapa yang dimasukkan dalam struktur ini? Kalau sudah (menahan gempa magnitudo) 7, atau 6,5, artinya sudah pas. Kalau masih di bawah 5, artinya akan ada penguatan," katanya.

Menurut Wali Kota Eri, bangunan di Surabaya memiliki daya tahan gempa hingga kekuatan maksimum tertentu. Secara rata-rata, bangunan di Surabaya memiliki daya tahan gempa di bawah kekuatan magnitudo 7,0.

"Gempa yang diprediksi bisa sampai magnitudo 5-7. Misalnya gempa kemarin bisa mencapai (magnitudo) 6,4. Yang kita hitung di Surabaya rata-rata kekuatan (daya tahan bangunan) sekitar (magnitudo) 5-6. Sehingga, kita akan menghitung kekuatan struktur yang di bangunan di Surabaya, termasuk setiap RS," kata alumni Institut Teknologi 10 November (ITS) Surabaya ini.

Hasil dari asesmen tersebut nantinya akan berupa rekomendasi. Apabila kekuatan bangunan di bawah standar gempa yang ditentukan, maka Pemkot akan merekomendasikan penguatan struktur.

"Kita akan menghitung kembali (daya tahan gempa) dengan kekuatan gempa hingga sekitar (magnitudo) 6,5 - 7, apakah perlu ada penguatan-penguatan. Kalau memang belum, ini yang nantinya kami sampaikan ke pengelola," katanya.

Baca juga: Diguncang Gempa Puluhan kali, Warga Bawean Tetap Laksanakan Salat di Luar, Imbas Runtuhnya Masjid

Tak hanya rumah sakit, bangunan tinggi lainnya juga telah memiliki ketahanan gempa hingga kekuatan tertentu. Di antaranya pusat perbelanjaan atau mall. "Setiap bangunan mall yang tinggi sudah memiliki struktur yang kuat," katanya.

Pun demikian dengan bangunan rumah-rumah di Surabaya yang juga memiliki ketahanan serupa. "Kalau pun kemarin ada beberapa bangunan yang roboh, memang sudah satu tahun tidak ditempati. Ada tembok yang lapuk karena lama tak ditempati," katanya.

"Alhamdulillah, rumah-rumah yang sedang ditempati atau rumah yang sudah sesuai dengan standar strukturnya, tidak ada kerusakan. Namun, kami menghimbau untuk masyarakat Surabaya tetapi waspada," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved