Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kota Malang

Hadapi Tantangan Berat, Lima Kampung Tematik di Kota Malang Perlu Dukungan untuk Bergairah

Tantangan berat pengelolaan kampung tematik di Kota Malang, lima kampung tematik perlu dukungan untuk bisa bergairah.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
Kompas/Defri Werdiono
Suasana salah satu bagian di Kampung Topeng Desaku Menanti yang dihuni oleh mantan gelandangan, pengemis, dan mereka yang ada di jalanan, di Desa Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (24/1/2021). 

"Pengurus tidak semangat, ada yang pindah, dan ada yang meninggal. Kalau mereka ingin berhenti, kami usulkan dicabut pengurus Pokdarwis. Terhadap kampung seperti ini, kami rapatkan dan beri semangat. Kalau masih belum, kami ajukan anggaran untuk kami selenggarakan kegiatan agar ada daya tarik serta keramaian," kata Baihaqi.

Kondisi berbeda terjadi di kampung yang aktif dan kunjungannya juga ramai. Seperti di Kampung Warna Warni.

Baihaqi mengatakan, dampak sosial terhadap aktifnya kunjungan kerja itu adalah meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

Dikatakan Baihaqi, warga di Kampung Warna Warni bisa hidup mandiri dari wisata yang digerakkan.

"Di Kampung Warna Warni, sehari bisa mencapai 100 orang. Malah kalau menurut mereka, bisa beli cat sendiri. Bisa bayar tukang juga. Nilainya Rp 100 juta. Itupun masih bisa memberi santunan kepada warga yang sakit. Parcel sembako kepada warga saat hari raya. Bisa menjamin biaya kebersihan juga," terang Baihaqi.

Tantangan berat dihadapi Disporapar untuk bisa mewujudkan kampung tematik dan wisata yang bisa berdampak positif bagi masyarakat.

Menurut Baihaqi, perlu dorongan dari berbagai pihak agar cita-cita yang diharapkan terwujud.

Ketua Kelompok Sadar Wisata Kampung Warna Warni, Agus Qodar menjelaskan, sejak kondisi kampung berubah, perekonomian membaik.

Selain itu, juga meningkatkan kesadaran masyarakat, karena kampung menjadi tujuan wisata.

Tiket wisata senilai Rp 5.000 telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.

Dari tiket itu, sebagian keuangan yang dikelola untuk membantu warga yang sakit.

Pengurus Kampung Warna Warni memberikan bantuan senilai Rp 500 ribu ke warga yang sakit, agar bebannya tidak terlalu berat.

Bantuan juga diberikan kepada warga yang berduka.

"Bantuannya antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta. Jika kondisi ekonominya memang sulit, bantuannya mencapai Rp 1 juta," ujar Agus.

Jaminan yang diterima masyarakat tidak sekadar itu saja, masyarakat juga dibebaskan biaya iuran sampah, keamanan, layanan kesehatan dan sebagainya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved