Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jombang

Kisah Menantu Tandu Jenazah Mertua Sejauh 3 KM di Jombang, Tak Punya Uang dan Menunggu Ambulan Lama

Cerita Jumadi (38) lebih pilih menandu jenazah Paiman (70), warga Desa Jipurapah, Kecamatan Plandaan, Jombang daripada harus menunggu transportasi

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Anggit Puji Widodo
Jumadi (kiri pada foto baju hijau) saat ditemui awak media di rumah di Desa Jipurapah, Kecamatan Plandaan, Jombang. 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo 

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Cerita Jumadi (38) lebih pilih menandu jenazah Paiman (70), warga Desa Jipurapah, Kecamatan Plandaan, Jombang daripada harus menunggu transportasi tiba. 

Jumadi (38) warga Desa Jipurapah, Kecamatan Plandaan, Jombang, mengaku memilih menandu jenazah Paiman ketimbang harus menunggu lama.

Meskipun, ia menyadari jarak yang ditempuh dari Desa Marmoyo ke Desa Jipurapah cukup jauh. 

Paiman merupakan mertuanya, Jumadi adalah orang yang berangkat menjenguk mertuanya itu di Desa Marmoyo untuk diantar ke bidan desa.

Setelah mengetahui mertuanya itu sakit. 

Baca juga: Klarifikasi Kades Soal Tak Pinjami Ambulans ke Warga Jombang yang Tandu Jenazah: Sudah Aturan

Jumadi juga menjadi saksi, ketika mengetahui mertuanya sudah meninggal dunia di dalam kamar mandi setelah izin Buang Air Besar (BAB) di rumah saudaranya saat hendak menuju ke bidan desa. 

Setelah mengetahui mertuanya sudah meninggal, Jumadi menceritakan mengapa memilih menandu jenazah mertuanya itu ketimbang menunggu transportasi. 

"Daripada terlalu lama menunggu, lebih baik ditandu saja karena juga banyak warga yang membantu untuk memikul kerandanya," ucapnya saat dikonfirmasi awak media pada Selasa (6/8/2024). 

Ia juga mengakui, bahwa ide untuk memikul jenazah mertuanya itu datang dari dirinya.

Karena yang ada di pikirannya kala itu hanya bagaimana jenazah cepat di makamkan.

"Iyaa saya, daripada terlalu lama menunggu kasihan sama jenazahnya," ujarnya. 

Lebih lanjut Jumadi mengatakan, keluarga memilih tidak menggunakan mobil jenazah karena tidak memiliki cukup uang dan harus membuat laporan terlebih dahulu.

Baca juga: Klarifikasi Kades Soal Tak Pinjami Ambulans ke Warga Jombang yang Tandu Jenazah: Sudah Aturan

"Selain tidak punya cukup uang, yah katanya harus buat laporan dulu. Takutnya terlalu lama menunggu prosesnya," katanya. 

Sebab itu, ia dan puluhan warga memilih untuk menandu jenazah dari Desa Marmoyo ke Desa Jipurapah meskipun jarak yang ditempuh tidaklah dekat. 

Mereka setidaknya harus menempuh jarak 3 kilometer untuk menandu keranda mayat jenazah mertuanya itu sampai ke tempat peristirahatan terakhir.

"Lumayan jauh, tapi untungnya banyak warga juga yang membantu untuk menggotong dari Marmoyo ke Jipurapah. Setelah sampai langsung dimakamkan," pungkasnya.

Baca juga: Ambulans Desa Tak Boleh Dipakai, Warga Terpaksa Tandu Jenazah Jalan Kaki Sejauh 3 KM Lewati Hutan

Sebagai informasi, puluhan warga Desa Jipurapah, Kecamatan Plandaan, Jombang berjalan kaki tandu jenazah sejauh 3 kilometer. 

Peristiwa itu diketahui terjadi pada Senin (5/8/2024) pagi. Dari video amatir yang diterima Surya, tampak puluhan warga ramai-ramai menggotong keranda mayat yang di dalamnya terdapat jenazah Paiman (70). 

Paiman merupakan warga Desa Jipurapah yang meninggal di Desa Marmoyo pada Senin dini hari. Tetangganya yang mendengar kabar Paiman meninggal lalu bergegas menuju Desa Marmoyo untuk mengantarkannya ke tempat peristirahatan terakhir. 

Namun, niat baik tersebut tampak tidak menemui jalan yang mulus. Pasalnya puluhan warga yang berasal dari Desa Jipurapah itu harus menggotong jenazah Paiman dengan berjalan kaki sejauh 3 kilometer. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved