Berita Ponorogo
Catatan DPKP Ponorogo, PMK Mulai Ada Sejak Desember, Sebut 157 Sapi Terjangkit, Hanya 1 yang Mati
Sejauh ini per Desember 2024 ada 157 kasus dengan sapi yang mati sebanyak 1 ekor, serta potong paksa ada 2 ekor sapi
Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Ponorogo tidak menampik jika Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sudah menjangkiti sapi di bumi reog.
Dari data tarakhir ada ratusan sapi terjangkit PMK. “157 sapi selama Desember (1-31 Desember 2024),” ungkap Kabid Peternakan Kesehatan Hewan dan Perikanan, Dipertahankan Ponorogo, Siti Barokah, Jumat (3/1/2025).
Barokah—sapaan akrab—Siti Barokah menjelaskan bahwa PMK disebabkan oleh virus. Dan virus akan mati di suhu yang panas, derajat tinggi.
“Dan kemarin kan terjadi banjir. Kasus masih landai awalnya. Begitu banjir menerjang Ponorogo langsung kasus banyak,” kata Barokah.
Menurutnya, sejauh ini per Desember 2024 ada 157 kasus. Dengan sapi yang mati sebanyak 1 ekor. Dan potong paksa ada 2 ekor sapi.
Baca juga: Tips Merawat Sapi dari Peternak Sanan Kota Malang untuk Mencegah PMK, Kebersihan Kandang Dijaga
“Sebaran di 15 Kecamatan dan 41 Desa. Mayoritas terbanyak di Desa Wagir Kidul Kecamatan Pulung sejumlah 16 ekor sapi,” tambahnya.
Untuk di Kecamatan Pudak yang 2 tahun lalu sapinya terjangkit PMK paling banyak. Saat ini, dia mengklaim di daerah Pudak saat ini relatif aman
“Di Desa Wagir Kidul Kecamatan Pulung pada saat disana dilakukan vaksinasi untuk sapi baru. Dan itu rentan untuk sapi yang baru belum divaksinasi. Di Pudak ada kasus. Begitu diobati langsung turun,” tambahnya.
Baca juga: Peternak di Ponorogo Mulai Bernafas Lega, Sapi Peliharaannya yang Terjangkit PMK Berangsur Pulih
Perihal kematian sapi di Desa Jimbe Kecamatan Jenangan, Barokah menjelaskan tidak ada kematian. Bila ada, dia mengaku mungkin data itu tidak dilaporkan.
“Jadi selama laporan dilaporkan ke kita pasti ada tindak lanjutnya. Karena kita ada puskeswan dan itu nanti akan ditangani dokter dan paramedik,” tambahnya.
Sebelumnya, sapi di Desa Jimbe Kecamatan Jenangan dan Desa Plalangan Kecamatan Jenangan tetiba ambruk kemudian beberapa mati.
Warga menyebutnya sapi-sapi itu terkena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Lantaran gejala sapi yang sakit dan mati sama persis dengan sapi terjangkit PMK 2 tahun yang lalu.
Baca juga: Kasus PMK di Trenggalek Naik, Tersebar di Sejumlah Kecamatan, 3 Sapi Milik Warga Mati
Tribunjatim.com mencoba ke lokasi, ke kandang yang diduga sapinya terjangkit PMK. Sapi tersebut milik Kayun warga Dusun Setutup Desa Jimbe Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo.
Sapi tersebut terlihat tidak bisa berdiri. Mulut dan hidung sapi juga terlihat berlendir. Kemudian kaki sapi dibungkus kain berwarna merah. Di Desa Jimbe Kecamatan Jenangan ada 4 sapi dilaporkan mati.
Baca juga: Mulut Hewan Ternak Seperti Sariawan, 4 Sapi di Jimbe Ponorogo Mati Mendadak Diduga Terserang PMK
Sementara di Desa Plalangan Kecamatan Jenangan juga ada puluhan sapi terpaksa dijual murah. Karena diduga terjangkit PMK, peternak takut jika dibiarkan bisa mati.
Dipertahankan Ponorogo
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
berita Ponorogo terkini
peternak sapi
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
Sosok Kepala SMK 2 PGRI Ponorogo yang Rugikan Negara hingga Rp 25 M, 11 Bus dan Pajero Sport Disita |
![]() |
---|
Dukung Swasembada Pangan, Polres Ponorogo Sediakan Lahan 31 Hektar Untuk Tanam Jagung |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif Dirut RSUD dr Harjono Ponorogo :Bangun IGD Terpadu Hingga Rumah Sakit Rasa Hotel |
![]() |
---|
Wabah PMK di Ponorogo Masih Belum Landai, Penutupan Pasar Hewan Diperpanjang |
![]() |
---|
Pengangguran yang Kecanduan Karaoke bersama LC di Ponorogo, Tak Kapok 4 kali Dipenjara Demi Nyanyi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.