Ramadan 2025
Kitab Karya KH Hasyim Asyari Masih Jadi Rujukan Belajar Santri di Jombang Selama Ramadan
Pondok Pesantren Tebuireng Kabupaten Jombang masih menyimpan koleksi kitab karangan Hadratusyaikh KH. Hasyim Asy'ari. Bahkan kitab ini kerap jadi ruju
Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Pondok Pesantren Tebuireng Kabupaten Jombang masih menyimpan koleksi kitab karangan Hadratusyaikh KH. Hasyim Asy'ari. Bahkan kitab ini kerap jadi rujukan belajar para santri di bulan Ramadan.
KH Hasyim Asy’ari dikenal sebagai ulama besar, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), sekaligus Pahlawan Nasional. Perannya dalam dunia Islam di Nusantara dan ikut dalam memperjuangkan kemerdekaan.
KH Hasyim Asyari juga dikenal memiliki banyak karya yang ia tuliskan dan menghasilkan kitab. Kitab-kitab inilah masih di simpan di perpustakaan Ponpes Tebuireng, Kabupaten Jombang.
Karya kitab-kitab tersebut tersimpan rapi di Perpustakaan khusus Ponpes Tebuireng, Kabupaten Jombang dan kerap dikunjungi masyarakat saat bulan Ramadan seperti ini.
Baca juga: Bedah Buku KH Hasyim Asyari, Ketua ISNU Jatim: NU Sebagai Legacy Hadratussyeikh Harus Dijaga

Menurut KH Fahmi Amrullah Hadziq selaki Pengasuh Pondok Putri Tebuireng Jombang, ia mengatakan jika setidaknya ada 20 kitan karangan KH. Hasyim Asy'ari yang masih tersimpan..
Salah satu kitab pun masih kerap digunakan untuk kajian Ramadan, yakni A kitab At-Tibyan. Sebuah kitab yang membahas pentingnya silaturahmi serta bahaya memutuskannya.
"Kitab ini sering digunakan saat mengaji kilatan di bulan Ramadan. Dengan belajar dari kitab ini, kami ingin para santri bisa meneladani ilmu yang sudah dipaparkan dan bisa diaplikasikan dengan baik oleh para santri dalam kehidupan sehari-hari," ucapnya saat dikonfirmasi pada Rabu (12/3/2025).
Baca juga: Ziarah ke Makam Pendiri NU, Ketua PKS Jatim Minta Pengurus Teladani Semangat KH Hasyim Asyari
Kitab-kitab karangan KH. Hasyim Asy'ari ini dimanfaatkan dengan sangat baik oleh para santri untuk lebih mendalami pemahaman agama melalui metode Ngaji kilatan.
Terlebih, ngaji kilatan ini merupakan tradisi belajar kitan kuning yang masih dipertahankan di Ponpes Tebuireng selama bulan Ramadan berlangsung.
Gus Fahmi, sapaan akrabnya ini melanjutkan, selain kitab At-Tibyan, ada banyak kitab lain yang bisa menjadi rujukan belajar di pesantren.
Kitab tersebut kembali dipelajari, agar tetap menghidupkan karya-karya ulama terdahulu. Juga sebagai upaya mempertahankan warisan intelektual Islam Nusantara.
"Ini bentuk nyata dari pondok pesantren menjaga, melestarikan tradisi dan warisan intelektual dari ulama terdahulu. Kami hidupkan kembali dengan mempelajari kembali setiap narasi dan pesan yang disampaikan," pungkasnya
Baca juga: Menapaki Jejak Pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asyari di Ponpes Salafiyah Kapurejo Kediri
KH Hasyim Asyari
jatim.tribunnews.com
Tribun Jatim Network
Ponpes Tebuireng
Berita Jombang Terkini
KH Fahmi Amrullah Hadziq
Ramadan 2025
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadan 2025 di Kota Surabaya Minggu 30 Maret 2025 Magrib Jam 17:38 WIB |
![]() |
---|
Arti dan Tulisan Minal Aidin Wal Faizin yang Benar, Beserta Kalimat untuk Membalasnya |
![]() |
---|
Anak Sudah Dewasa dan Bekerja, Apakah Orangtua Boleh Tetap Bayarkan Zakatnya? ini Penjelasan MUI |
![]() |
---|
Bacaan Takbir 7 dan 5 Kali Salat Idul Fitri, Tulisan Arab Latin Dilengkapi Terjemahannya |
![]() |
---|
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadan 2025 di Kota Surabaya Sabtu 29 Maret 2025 Magrib Pukul 17:39 WIB |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.