Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Akhir 3 Oknum TNI Tembak Bos Rental hingga Tewas, Vonis Penjara Seumur Hidup, Langsung Dipecat

Tiga anggota TNI tembak bos rental hingga tewas kini divonis penjara hingga pemecatan.

Editor: Olga Mardianita
Instagram dan Tribunnews.com/Rahmat Nugroho
TNI TEMBAK BOS RENTAL - Tiga terdakwa penembakan bos rental hingga tewas di Jalan Tol Jakarta-Tangerang (kanan). Mereka kini divonis penjara dan pemecatan sebab menghilangkan nyawa Ilyas Abdurahman pada Kamis (2/1/2025) lalu. 

Mereka lantas mengejar kendaraan yang dibawa kabur pelaku ke arah Labuan hingga Carita.

Kejar-kejaran berakhir di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, saat pelaku berhenti di sebuah minimarket.

Tim Makmur Jaya Rental berusaha mengadang pelaku di lokasi tersebut, tetapi insiden penembakan berdarah itu kemudian terjadi.

Kasi Humas Polresta Tangerang Ipda Purbawa mengatakan korban mengalami luka tembak di bagian dada, sedangkan Ramli tertembak di bagian bahu.

"Pemeriksaan awal, korban meninggal ditembak di bagian dada. Untuk yang masih hidup itu ditembak di bahu," ujar Ipda Purbawa.

Pelaku ngaku anggota TNI

Diungkapkan anak korban Agam jika suasana sempat menegangkan saat mereka pertama kali mencoba mengadang kendaraan pelaku di pertigaan Saketi.

Saat itu, kata Agam, pelaku yang berada di dalam Honda Brio mengeluarkan senjata api. Pelaku juga mengaku sebagai anggota TNI AU dan mengancam mereka. 

"Tiba-tiba orang di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan bilang, 'Siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak loh,' sambil menodong senjata," kata Agam menirukan ancaman pelaku.

Tidak lama kemudian, sebuah mobil Sigra hitam muncul dan langsung menabrak kendaraan tim Makmur Jaya Rental.

Mobil Brio yang dibawa pelaku dan Sigra hitam itu kemudian berhasil kabur. 

Baca juga: Fakta-fakta Siswa SMK Semarang Tewas Ditembak Polisi, Dua Teman Juga Jadi Korban, Tak Ada Saksi Mata

Sempat minta tolong polisi tapi ditolak

Lantaran mengetahui para pelaku membawa senjata api, Agam dan tim pun menyadari pengejaran itu berbahaya.

Oleh karena itu, saat tiba di Pasar Anyer, Agam dan tim pergi ke Polsek setempat untuk meminta pendampingan polisi.

Namun, permohonan itu ditolak polisi, sehingga mereka harus melanjutkan pengejaran mobil tersebut sendiri.

"Kami minta pendampingan di Polsek karena tahu pelaku bawa senjata api, tapi petugas yang berjaga tidak mau membantu," ujar Agam.

"Saya bilang ke petugas Polsek, 'buat apa bertugas kalau untuk mendampingi saya saja enggak mau'. Mereka tetap menolak mendampingi," kata Agam menambahkan.

Polisi klarifikasi

Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan, membantah tuduhan itu. Ia menjelaskan, pihaknya tidak gegabah memberikan pendampingan karena menyangkut keselamatan semua pihak.

"Itu narasi bahwa menolak pendampingan tidak benar. Kami hanya memastikan kondisi aman sebelum bertindak," kata Asep dikutip Kompas.com 

Asep menjelaskan, tiga orang datang ke Polsek Cinangka sekitar pukul 01.00 dini hari dan mengaku sebagai leasing yang hendak mengejar mobil.

Petugas meminta dokumen kendaraan yang akan dikejar, tapi mereka tidak bisa menunjukkan.

"Karena mengaku dari leasing, kami meminta dokumen. Kami tidak mau sembarangan bertindak tanpa dasar yang jelas," tambah Asep.

Petugas menyarankan korban membuat laporan resmi, namun mereka pergi dengan alasan mengambil dokumen dan tidak kembali.

Polsek Cinangka kemudian menerima informasi mengenai penembakan di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak. Kasus ini kini ditangani Polresta Tangerang.

"Saya turut prihatin atas peristiwa ini," ujar Asep.

Baca juga: Kagetnya Sahabat Tahu Siswa SMK Semarang Tewas Ditembak, ‘Orangnya Baik’, Polisi Sebut Gangster

4 polisi kini diperiksa

Buntut kabar penolakan permohonan pendampingan korban saat melakukan pengejaran pelaku penggelapan, kini 4 polisi dikabarkan ikut diperiksa salah satunya yaitu Kapolsek Cinangka, Cilegon, Banten.

Kapolsek Cinangka, Cilegon, Banten, AKP Asep Iwan Kurniwan, bersama sejumlah anggotanya menjalani pemeriksaan oleh Propam Polres Cilegon, Polda Banten.

Pemeriksaan ini dilakukan sebagai tindak lanjut adanya dugaan penolakan pendampingan terhadap korban penembakan yang terjadi di rest area 45 Tol Tangerang-Merak, arah Jakarta, Kamis (2/1/2025).

"Iya (kapolsek dan anggota Polsek Cinangka) lagi dilakukan klarifikasi dan pemeriksaan," kata Kapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (3/1/2025).

Kemas Indra Natanegara menambahkan, ada empat anggota Polsek Cinangka yang juga diperiksa.

Peluru dan mobil diamankan

Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono menuturkan pihaknya telah melakukan olah TKP untuk mengumpulkan barang bukti dan keterangan saksi-saksi guna mengungkap kasus ini. 

"Dari hasil olah TKP, pihak kepolisian menemukan barang bukti berupa lima selongsong peluru 9 mm merek Luger dan satu unit mobil Brio warna oranye,” ucap Kombes Baktiar dalam keterangan, Jumat (3/1/2025).

Kepolisian masih mendalami motif penembakan, yang diduga terkait dengan bisnis mobil rental. Terduga pelaku masih dalam pengejaran.

"Kami terus melakukan serangkaian  Penyelidikan secara komperhensif. Motifnya masih kita telusuri, dan kami berkomitmen untuk segera menangkap pelaku," ujar Kapolresta

----- 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Berita Jatim dan berita viral lainnya.

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved