Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tiap Hari Siswa SD Kesusahan Lewati Jalan Berlumpur Demi Sekolah, Sentil Presiden: Enggak Kasihan?

Para siswa SD meminta agar jalan yang tiap hari dilewati bersama teman-temannya bisa lekas diperbaiki

Penulis: Alga | Editor: Alga W
TikTok/shakilla.99
BERLUMPUR - Siswa SD berupaya keras menyusuri jalan rusak dan berlumpur di Kecamatan Jatikalen, Kabupaten Nganjuk. Jalan tersebut merupakan akses satu-satunya untuk bisa ke sekolah. 

Namun, kondisi yang terus-menerus banjir membuatnya kewalahan.

"Cuma kalau berhari-hari kerasa juga capeknya Pak, berat, terus jalannya juga licin, khawatir jatuh," kata dia.

Maksudi bercerita, kebetulan di rumah ada kerangka bekas tempat tidur yang tidak terpakai.

Oleh karena itu, kerangka tersebut dirangkai menjadi sebuah rakit sederhana.

Di bawahnya juga ditambahkan bekas galon air mineral sebagai pengapung.

Maksudi menyampaikan, semua itu ia lakukan demi sang anak tetap bisa bersekolah tanpa basah kuyup.

"Yang diantar itu anak kedua, anak bungsu. Namanya Lanaufar, sekolahnya di MTs Kandanghaur di Pantura dekat pom bensin," ujar dia.

Baca juga: Ngotot Tidak Bersalah Laporkan 2 Guru Gegara Rp20 Ribu, Faisal Tanjung LSM Tak Terima Dimaafkan PGRI

Maksudi diketahui tinggal di Blok Condong, kawasan yang berada dekat aliran sungai dan menjadi salah satu wilayah terparah terdampak rob.

Menurutnya, daerah tersebut nyaris tidak pernah benar-benar kering.

Setiap hari, anaknya berangkat dari rumah mengenakan sepatu bot.

Sesampainya di pinggir Jalur Pantura, ia baru mengganti dengan sepatu sekolah agar tetap kering.

"Nanti sepatu botnya saya bawa pulang. Kalau pulangnya tidak dijemput, kan biasanya sudah surut. Ya, setiap hari begitu terus," kata Maksudi.

Di sisi lain, ia pun memohon pengertian pihak sekolah apabila anaknya terkadang terlambat tiba di kelas karena terhambat banjir.

"Makanya di video saya minta maaf ke ibu bapak guru kalau anak saya telat," ujarnya.

Maksudi berharap, pemerintah dapat segera memberikan solusi permanen bagi warga di Desa Eretan Wetan.

Banjir rob yang terus-menerus terjadi sudah berlangsung puluhan tahun dan sangat mengganggu aktivitas masyarakat.

"Harapan saya semoga kondisi ini bisa diperhatikan pemerintah," kata Maksudi.

Ia dan warga lainnya hanya ingin bisa beraktivitas normal tanpa harus setiap hari berhadapan dengan rob yang terus menggenang.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved