Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pengakuan Pelaku Penganiayaan Guru Trenggalek, Sebut Korban Mancing-mancing Emosi, Berharap Mediasi

Pengakuan pelaku penganiayaan guru di Trenggalek, sebut korban mancing-mancing emosi usai sita ponsel adik, berharap korban memaafkan dan ada mediasi

|
TribunJatim.com/Sofyan Arif Candra
UNGKAP KASUS - Ungkap kasus penganiayaan guru SMPN 1 Trenggalek di Mapolres Trenggalek, Jalan Brigjen Soetran, Kelurahan Ngantru, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Jumat (7/11/2025). Pelaku, Awang Kresna mengaku dibentak korban hingga akhirnya tersulut emosi dan melakukan penganiayaan. 

Eko lalu menanyakan siswi tersebut apakah menggunakan ponsel di luar tujuan pelajaran dan siswi tersebut mengakuinya, termasuk ia menanyakan apakah Jumat pekan lalu siswi tersebut melakukan perbuatan yang serupa, dan siswi tersebut kembali mengakuinya.

"Jumat kemarin saya di belakang tahu kejadian itu, hanya saja saat itu belum saya tegur," ucapnya.

Setelah kejadian tersebut, ia meminta ponsel siswa tersebut untuk meletakkannya di atas meja guru namun siswi tersebut menolak, barulah ketiga kalinya ia meminta siswi tersebut menyerahkan ponsel yang kemudian ia pinggirkan.

"Saya lalu mencontohkan siswa memberi motivasi, ada bak sampah kosong saya isi air, saya ambil batu saya masukkan. Kalau ponsel sudah saya masukkan seperti ini, ponsel mati, tidak bisa digunakan," kata Eko.

Sebagian siswa tahu jika yang dimasukkan ke bak sampah berisi air tersebut adalah batu, namun siswi N berpikir bahwa itu adalah ponsel miliknya.

"Saat pulang siswi tersebut sudah menghadap kesiswaan, dia bilang ponselnya rusak dibawa Pak Eko sudah tidak punya ponsel lagi," ucapnya.

Eko sendiri juga menyerahkan ponsel tersebut ke kesiswaan dalam keadaan utuh.

Bagian kesiswaan sudah sempat menjelaskan kepada siswi tersebut, namun siswi tersebut pulang dengan keadaan menangis.

"Saya juga pulang, belum sampai saya duduk, ayah N menelepon saya, mau mengajak berkelahi dan lain-lain, saya tuturkan bagaimana kronologinya juga tidak mempan, intinya kenapa ponsel tidak diberikan ke siswa, saya jawab besok pagi (dikembalikan) di Pak Muji kesiswaan, ponsel tidak saya bawa," ucap Eko.

Wali murid tersebut juga menanyakan kepada Eko kenapa ponselnya dirusak.

Eko kembali menjelaskan dengan baik-baik, namun tetap tidak terima.

"Setelah itu saya salat Jumat, lalu pulang ada pemukulan itu," tutup Eko.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved