Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kota Malang

Angka Kemiskinan di Kota Malang Turun, Menempati Posisi Kedua di Jawa Timur

Badan Pusat Statistik merilis angka kemiskinan di Kota Malang, Jumat (2/8/2024). Jumlah penduduk miskin di Kota Malang turun dari 37,78 jiwa

Penulis: Benni Indo | Editor: Samsul Arifin
Istimewa
Badan Pusat Statistik merilis angka kemiskinan di Kota Malang, Jumat (2/8/2024). Jumlah penduduk miskin di Kota Malang turun dari 37,78 ribu jiwa pada Maret 2023 menjadi 34,84 ribu jiwa pada Maret 2024. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Badan Pusat Statistik merilis angka kemiskinan di Kota Malang, Jumat (2/8/2024).

 Jumlah penduduk miskin di Kota Malang turun dari 37,78 ribu jiwa pada Maret 2023 menjadi 34,84 ribu jiwa pada Maret 2024.

Pemkot Malang mengklaim melalui keterangan resminya bahwa angka tersebut capaian terendah dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang Umar Sjaifudin menyatakan angka kemiskinan di Kota Malang turun sebesar 0,35 persen dari angka 4,26 persen pada periode tahun 2023 menjadi 3,91 persen pada periode 2024.

“Angka ini menjadikan Kota Malang sebagai kota dengan angka kemiskinan terendah kedua di Jawa Timur,” jelas Umar.

Baca juga: Pohon Kelengkeng Tumbang Timpa Mobil Honda Jazz Lagi Parkir, Penyebab Dikuak BPBD Kota Malang

Umar menyebut, tersusunnya basis data melalui aplikasi Pendataan Kesejahteraan Sosial Kota Malang (PDKTSAM) telah membantu intervensi penanganan kemiskinan tepat sasaran.

Pasalnya, pendataan di PDKTSAM menghasilkan informasi yang sesuai dengan nama, alamat dan kebutuhan. Di ping itu juga keberhasilan pengendalian harga komoditas-komoditas pemicu terjadinya inflasi.

“Keberpihakan Pemerintah Kota Malang terhadap UMKM lokal tentang prioritas penggunaan produk usaha mikro, kecil dan menengah serta pelaku ekonomi kreatif dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah,” ujarnya, Jumat (2/8/2024).

Umar mengatakan persoalan kemiskinan bukan hanya sekadar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin.

Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.

Indeks kedalaman kemiskinan mengindikasikan jarak rata-rata pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Indeks keparahan kemiskinan mengindikasikan ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin.

“Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan Kota Malang tahun 2024 mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan daerah lainnya. Hal ini bisa diartikan bahwa kualitas kesejahteraan penduduk di Kota Malang sudah lebih baik,” bebernya.

Baca juga: Angka Kemiskinan di Surabaya Ditengarai Disumbang Penduduk Luar Kota, Eri Cahyadi Gandeng BPS

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat  bersyukur dengan pencapaian ini. Kota Malang pada periode Juli 2024 ini mengalami deflasi sebesar -0,01 persen di angka 1,83 persen untuk inflasi year on year. Angka ini jelasnya masuk dalam range inflasi yang ditetapkan nasional yaitu 2,5 persen (plus minus satu).

Meski terhitung aman, Wahyu mengingatkan semua pihak untuk tetap waspada pada gejolak harga beberapa komoditas yang bisa mempengaruhi laju inflasi di Kota Malang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved