Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Cara Riko Driver Ojol Gen Z Lolos IPB University Tanpa Tes, Awalnya Gengsi Kerja

Inilah kisah inspiratif, Riko Jandika, Gen Z yang jadi driver ojol lalu lolos IPB University tanpa tes.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Laman IPB University
KISAH INSPIRATIF - Riko Jandika, Gen Z yang jadi driver ojol lalu lolos IPB University tanpa tes. Riko Jandika awalnya gengsi menjadi driver ojol. Namun ia sadar tak bisa terus menggantungkan orangtua. 

Keluarga Dea pun menyambut hangat dengan mempersilakan tim melihat kondisi rumah mereka.

Sementara gadis Bali itu pun tampak masih tak percaya jika dirinya bisa berkuliah di ITB.

Padahal Dea sendiri memiliki segudang prestasi.

Baca juga: Anak Penjual Es Keliling Diterima di ITB, Belajar hingga Tengah Malam sampai Rumah Penuh Piala

Bahkan tim ITB dan Paragon Corp mendapati fakta mengejutkan saat melihat tumpukan Piagam Penghargaan yang milik Dea.

"Piagam satu lantai tidak muat. Benar-benar Mutiara dari Bali," tulis Imam Santoso.

Tak ayal, setumpukan prestasi Dea tersebut dapat mengundang kedatangan tim ITB dan Paragon Corp tersebut untuk memberikan beasiswa pendidikan kepada Dea selama kuliah di ITB.

Dea siswi lulusan SMAN 1 Singaraja, Bali tersebut merupakan siswi berprestasi.

Jajaran piala hingga setumpukan Piagam Penghargaan di rumah Dwa berhasil membuat tim dan Imam Santoso melongo kagum.

Satu di antara jajaran piala tersebut adalah piala dari Mahkamah Konstitusi (MK) saat Dea Juara Debat Nasional.

Diketahui Dea diterima di Fakultas Teknologi Industri (FTI).

Di tengah keterbatasan ekonomi, Dea menceritakan motivasinya untuk berjuang meraih pendidikan tinggi tak leas dari kondisi keluarganya.

Baca juga: Gegara Buat Takjub Dosen ITB, Avan Anak Penjual Es Dipanggil Bupati Giri, Pulang Full Senyum

Selain itu, Dea juga termotivasi berkuliah di TB dari sosok senior di SMA-nya.

Sosok senior Dea itu adalah Nyoman Adi Arsana yang amsuk ITB pada tahun angkatan 1999.

Dea mengatakan senironya itu kerap memberikan motivasi dan kiat-kiat agar masuk ITB.

Hal tersebut memompa semangat Dea untuk meraih cita-citanya.

Selain itu, Dea juga termotivasi karena melihat orangtuanya yang bertaruh nyawa di laut.

Dalam lubuk hati yang terdalam, Dea selalu mengkhawatirkan kondisi ayahnya ketika melaut.

Dengan kondisi itu, Dea berpikir bahwa pendidikan menjadi harapan dan pembuka jalan dirinya untuk mengubah nasib keluarganya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved