Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jombang

Perjuangan Para Guru di Jombang, Tempuh Jalur Maut Hingga Mengajar 16 Siswa di Daerah Pedalaman

Kurang meratanya fasilitas umum di Kabupaten Jombang membuat para guru ini harus mengeluarkan tenaga ekstra hanya untuk sampai di sekolah

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Samsul Arifin
Istimewa
Perjuangan Andik Santoso saat Menempuh Jalur Curam untuk Menuju ke Sekolah di SDN Jipurapah Jombang 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Puji Widodo

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Di zaman modern yang serba canggih saat ini, ternyata masih menyisakan kisah perjuangan keras para guru untuk mendidik peserta didiknya.

Hal itu tercermin dari dua guru yang mengajar di daerah pelosok Kabupaten Jombang ini.

Kurang meratanya fasilitas umum di Kabupaten Jombang membuat para guru ini harus mengeluarkan tenaga ekstra hanya untuk sampai di sekolah tempatnya mengajar.

Seperti akses jalan menuju SDN Pojok Klitih II yang berada di Dusun Rapah Omboh, Desa Klitih, Kecamatan Plandaan, Jombang. Akses jalan menuju SDN Pojok Klitih ini cenderung ekstrem.

Jarak tempuh yang harus dilalui untuk sampai di lokasi pun memakan waktu sekitar satu jam lebih.

Baca juga: Guru Marsono Lega Tak Bayar Uang Damai Rp 30 Juta usai Dipolisikan, Wali Murid: Anak Ngaku Ditampar

Kondisi jalan sama sekali belum merata, menjadi kendala bagi masyarakat sekitar maupun para guru yang mengajar.

Padahal, jalan ini menjadi akses utama warga sekitar untuk beraktivitas. Kondisi jalan masih dipenuhi bebatuan kecil, besar bahkan pasir.

Guru di SDN Pojok Klitih II saat Mengajar Para Murid 16 orang
Guru di SDN Pojok Klitih II saat Mengajar Para Murid yang Jumlahnya tidak Sampai Puluhan.

Untuk menuju lokasi SDN Pojok Klitih ini harus melewati jalan berliku, sepanjang jalan bagian kanan dan kiri hanya ada hutan.

Baca juga: Kades Rokiman Mendadak Muntah saat Muncul Surat Permintaan Uang Damai Rp 50 Juta ke Guru Supriyani

Ditambah kondisi jalan yang masih bebatuan dan pasir membuat perjalanan menuju SDN tersebut cukup memakan waktu lama.

Salah satu guru sekaligus Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Pojok Klitih II, Karmun (50) adalah sosok yang setiap harinya harus menempuh jalan berliku dan memakan waktu berjam-jam untuk sampai ke sekolah tempatnya mengajar.

Karmun mengaku sudah terbiasa dengan hal tersebut, bahkan jika kondisi hujan sekalipun ia tetap semangat untuk berangkat ke sekolah.

Baca juga: Siswa SD Surabaya Disuruh Guru Pakai Topeng saat Ujian Matematika Biar Tak Nyontek, 1 Kelas Tertawa

"Kondisi jalan disini memang sudah sejak dulu seperti itu. Bahkan jarak tempuh dari rumah saya yang berada di Kecamatan Plandaan, ke sekolah kalau cuaca kemarau bisa cepat, sekitar satu jam,” ucapnya saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler ada Senin (4/11/2024).

Jika musim kemarau, kondisi jalan cenderung kering dan lebih memudahnya untuk cepat ke sekolah. Meskipun, jalan tetap berbatu dan sama sekali tidak merata. Namun berbeda jika sudah masuk musim penghujan.

Baca juga: Fakta Baru Guru Supriyani, Kades Kuak Siasat Polisi Soal Uang Damai Rp 50 Juta, Hotman Paris Bersiap

Karmun menjelaskan, jika masuk musim hujan, kondisi jalan menjadi basah dan berlumpur. Hal tersebut bisa terjadi karena sebagian besar jalan di lokasi tersebut masih didominasi oleh pasir dan bebatuan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved